Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Banjir Libya Begitu Mematikan

Kompas.com - 13/09/2023, 10:36 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

4

TRIPOLI, KOMPAS.com - Korban tewas akibat banjir bandang Libya diperkirakan mencapai ribuan orang.

Di satu kota saja, korban tewas mencapai lebih dari 1.500 orang, kata seorang menteri yang mengunjungi Kota Derna di bagian timur Libya kepada BBC.

"Saya terkejut dengan apa yang saya lihat, ini seperti tsunami," kata Hisham Chkiouat, dari pemerintah yang berbasis di wilayah timur.

Baca juga: Banjir Libya Berakibat 5.200 Orang Tewas, 10.000 Hilang, dan 20.000 Mengungsi

Sebagian besar Derna, yang dihuni sekitar 100.000 orang, terendam air setelah dua bendungan dan empat jembatan runtuh.

Sekitar 10.000 orang tercatat hilang pascabanjir akibat Badai Daniel, kata Bulan Sabit Merah.

Badai yang melanda pada Minggu (10/9/2023) juga berdampak pada kota-kota di bagian timur, seperti Benghazi, Soussa, dan Al-Marj.

Baca juga: DPR Terima Surat Pemakzulan Gibran dari Purnawirawan TNI, Langsung Diserahkan ke Pimpinan

Penyebab banjir Libya begitu mematikan

Chkiouat, menteri penerbangan dan anggota komite tanggap darurat pemerintah wilayah timur, mengatakan kepada BBC Newshour, bahwa runtuhnya salah satu bendungan di selatan Derna telah menyeret sebagian besar isi kota ke laut.

"Lingkungan yang luas telah hancur, ada banyak sekali korban yang terus bertambah setiap jamnya. Saat ini 1.500 orang tewas. Lebih dari 2.000 orang hilang. Kami tidak memiliki angka akurat tetapi ini adalah sebuah bencana," katanya.

Dia menambahkan bahwa bendungan tersebut tidak dirawat dengan baik selama beberapa waktu.

Dia sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa seperempat kota telah hilang.

Baca juga: UPDATE Banjir di Libya, 10.000 Orang Hilang

Tamer Ramadan, ketua Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) di Libya, mengatakan kepada wartawan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan besar sangat besar.

Berbicara melalui video dari negara tetangga, Tunisia, ia berkata, "Tim kami di lapangan masih melakukan penilaian... kami belum memiliki jumlah pasti saat ini. Jumlah orang hilang mencapai 10.000 orang sejauh ini".

Selain daerah di timur, Kota Misrata di bagian barat juga termasuk di antara wilayah yang dilanda banjir.

Baca juga: 4 Jenderal Purnawirawan TNI Surati MPR-DPR, Dorong Pemakzulan Gibran

Libya berada dalam kekacauan politik sejak penguasa lama Kolonel Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011.

Hal ini menyebabkan negara tersebut terpecah menjadi pemerintahan sementara yang diakui secara internasional dan beroperasi dari ibu kota, Tripoli, dan satu pemerintahan lagi di wilayah timur.

Halaman:
4
Komentar
manusia yg tidak pernah bersyukur dan susah di atur apa bedanya dg negara iraq
Baca tentang

Terkini Lainnya
Hasil Sementara Pilpres Korea Selatan: Lee Jae-myung Unggul meski Dibayangi Kasus Hukum
Hasil Sementara Pilpres Korea Selatan: Lee Jae-myung Unggul meski Dibayangi Kasus Hukum
Global
Usai Serang Pesawat Rusia, Ukraina Ledakkan Jembatan Crimea dari Bawah Laut
Usai Serang Pesawat Rusia, Ukraina Ledakkan Jembatan Crimea dari Bawah Laut
Global
Kisah Pria di Brasil yang Lari Maraton 366 Hari, Kondisi Jantungnya Jadi Sorotan
Kisah Pria di Brasil yang Lari Maraton 366 Hari, Kondisi Jantungnya Jadi Sorotan
Global
Akibat Gempa, Ratusan Napi Kabur dari Penjara Pakistan
Akibat Gempa, Ratusan Napi Kabur dari Penjara Pakistan
Global
Tentara Israel Paksa RS Indonesia di Gaza Dikosongkan
Tentara Israel Paksa RS Indonesia di Gaza Dikosongkan
Global
Ketegangan AS-China Masih Berlanjut, Kini Vietnam Dilarang Impor Barang dari Beijing
Ketegangan AS-China Masih Berlanjut, Kini Vietnam Dilarang Impor Barang dari Beijing
Global
Gedung Putih Bocorkan Pembicaraan Trump-Xi Jinping Bisa Terwujud Segera
Gedung Putih Bocorkan Pembicaraan Trump-Xi Jinping Bisa Terwujud Segera
Global
Klaim Ada Genosida, Trump Akan Kembali Tampung Warga Kulit Putih Afsel
Klaim Ada Genosida, Trump Akan Kembali Tampung Warga Kulit Putih Afsel
Global
Perundingan Damai Gagal Lagi: Ukraina Ingin Gencatan Senjata, Rusia Desak Kyiv Menyerah
Perundingan Damai Gagal Lagi: Ukraina Ingin Gencatan Senjata, Rusia Desak Kyiv Menyerah
Global
Pria yang Serang Pendukung Israel di Colorado Ternyata Tunggu Putrinya Lulus Sebelum Beraksi
Pria yang Serang Pendukung Israel di Colorado Ternyata Tunggu Putrinya Lulus Sebelum Beraksi
Global
Tentara Israel Tembaki Warga Gaza yang Menunggu Bantuan Pangan, 27 Tewas
Tentara Israel Tembaki Warga Gaza yang Menunggu Bantuan Pangan, 27 Tewas
Global
Makin Marak, Rumah Kontrakan di Inggris Dijadikan Ladang Ganja
Makin Marak, Rumah Kontrakan di Inggris Dijadikan Ladang Ganja
Global
Jarak Rumah-Kantor 350 Km, Wanita Malaysia Kerja PP Naik Pesawat
Jarak Rumah-Kantor 350 Km, Wanita Malaysia Kerja PP Naik Pesawat
Global
Usai Ajak Warga Perancis Tembak Pendatang, Pria Ini Bunuh Tetangga Asal Tunisia
Usai Ajak Warga Perancis Tembak Pendatang, Pria Ini Bunuh Tetangga Asal Tunisia
Global
Serangan Drone Ukraina Hancurkan 41 Bomber Rusia, Pertahanan Canggih S-400 Jadi Sorotan
Serangan Drone Ukraina Hancurkan 41 Bomber Rusia, Pertahanan Canggih S-400 Jadi Sorotan
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau