Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Tiba di Rusia untuk Bertemu Putin

Kompas.com - 13/09/2023, 12:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KHASAN, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un pada Rabu (13/9/2023) sudah berada di Rusia menjelang pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.

Kim Jong Un bersama rombongan tiba di kota perbatasan Khasan pada Selasa (12/9/2023) dengan menaiki kereta anti-peluru.

Mereka disambut oleh para pejabat Rusia yang membentuk guard of honor, menurut laporan kantor berita Pemerintah Korut KCNA.

Baca juga: Kim Jong Un Tiba di Rusia, Buka Suara soal Maksud Kedatangannya

Korea Utara menembakkan rudal balistik pada Rabu (13/9/2023) ketika Kim Jong Un di Rusia, kata militer Korea Selatan, terbaru dalam serangkaian uji coba yang mengabaikan sanksi.

Ini merupakan perjalanan ke luar negeri yang jarang dilakukan Kim Jong Un, dan yang pertama dilakukannya sejak pandemi Covid-19.

Suami Ri Sol-ju tersebut mengatakan, kunjungannya adalah perwujudan nyata Korea Utara yang memprioritaskan kepentingan strategis hubungan dengan Rusia.

Baca juga: Kata-kata Terakhir Pilot Air India Sebelum Pesawat Jatuh di Permukiman Ahmedabad

KCNA melaporkan bahwa Kim Jong Un sudah berangkat ke lokasi tujuan, tetapi belum ada rincian lebih lanjut dari Rusia atau Korea Utara tentang rencana perjalanannya.

Putin menyampaikan kepada wartawan bahwa dia akan ke Kosmodrom Vostochny, bandariksa Rusia yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Kota Vladivostok.

Kantor berita Kyodo Jepang melaporkan, menurut sumber resmi Rusia keamanan sudah ditingkatkan di sekitar bandariksa tersebut.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu akan ikut serta dalam pertemuan Kim Jong Un dengan Putin, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang dikutip oleh kantor berita pemerintah RIA Novosti dan TASS.

Shoigu sempat mengunjungi ibu kota Korea Utara Pyongyang pada Juli 2023, dan baru-baru ini membahas latihan angkatan laut gabungan bilateral.

Baca juga: 4 Kendaraan Kim Jong Un ke Luar Negeri, Kereta Anti-Peluru dan Mobil Rp 34 Miliar

Rombongan Kim Jong Un mencakup para pejabat tinggi militer, termasuk Marsekal Tentara Rakyat Korea Pak Jong Chon dan Direktur Departemen Industri Mesiu Jo Chun Ryong.

Menurut para pakar, pertemuan di kosmodrom akan menjadi penanda bahwa Rusia mungkin membantu Korea Utara dalam program roket dan satelit.

Korut baru-baru ini gagal dua kali dalam upaya mengorbitkan satelit mata-mata militer.

Baca juga: Dokter Saraf Bagikan Tanda-tanda Peringatan Stroke, Kenali Sebelum Terlambat

Sementara itu, Rusia sangat menginginkan stok peluru artileri Korea Utara yang kemungkinan bakal digunakan di Ukraina.

Direktur Institut Strategi Masa Depan di Universitas Nasional Seoul, Kim Byung-yeon, menulis di surat kabar JoongAng Ilbo bahwa Kim Jong Un mengambil risiko besar dengan melawat ke Rusia.

"Kesepakatan senjata besar apa pun dengan Rusia berarti nasib Korea Utara dan Kim Jong Un akan bergantung pada hasil perang di Ukraina," tulisnya.

"Jika Rusia kalah perang atau Putin kalah, Kim (Jong Un) bisa mengalami nasib yang sama."

Baca juga: Mengenal Kereta Lapis Baja Kim Jong Un dan Kenapa Dia Jarang Naik Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Apakah Kursi Pesawat 11A Paling Aman? Begini Jawaban Ahli
Apakah Kursi Pesawat 11A Paling Aman? Begini Jawaban Ahli
Global
Mirip 'Final Destination', Mahasiswi Selamat usai Terlambat Naik Pesawat Air India yang Jatuh
Mirip "Final Destination", Mahasiswi Selamat usai Terlambat Naik Pesawat Air India yang Jatuh
Internasional
Kisah Aryan 'Selamatkan' Temannya 2 Menit Jelang Air India Jatuh
Kisah Aryan "Selamatkan" Temannya 2 Menit Jelang Air India Jatuh
Global
Perang Terus Berlanjut, Menhan Israel Ancam Bakar Teheran
Perang Terus Berlanjut, Menhan Israel Ancam Bakar Teheran
Global
Perang Israel-Teheran, Netanyahu Hasut Rakyat Iran Tumbangkan Rezim
Perang Israel-Teheran, Netanyahu Hasut Rakyat Iran Tumbangkan Rezim
Global
Dampak Perang Iran-Israel: Wilayah Udara Ditutup, Front Pertempuran Bisa Melebar
Dampak Perang Iran-Israel: Wilayah Udara Ditutup, Front Pertempuran Bisa Melebar
Global
Disusupi Agen Israel, Iran Disebut Jadi 'Taman Bermain' Agen Mossad
Disusupi Agen Israel, Iran Disebut Jadi "Taman Bermain" Agen Mossad
Global
Israel Klaim Tewaskan Banyak Pemimpin Garda Revolusi Iran Saat Rapat di Bawah Tanah
Israel Klaim Tewaskan Banyak Pemimpin Garda Revolusi Iran Saat Rapat di Bawah Tanah
Global
Momen Terakhir Pilot dan Pramugari Air India, Ada yang Janji Segera Pulang 
Momen Terakhir Pilot dan Pramugari Air India, Ada yang Janji Segera Pulang 
Global
Imigran Gelap di AS Mengamuk, Jebol Pusat Penahanan New Jersey
Imigran Gelap di AS Mengamuk, Jebol Pusat Penahanan New Jersey
Global
Update Jumlah Korban Pesawat Air India: Ada 279 Jenazah, 38 Tewas di Darat
Update Jumlah Korban Pesawat Air India: Ada 279 Jenazah, 38 Tewas di Darat
Global
Warga Iran Tak Takut Perang dan Siap Balas Dendam, Publik Israel Sebaliknya...
Warga Iran Tak Takut Perang dan Siap Balas Dendam, Publik Israel Sebaliknya...
Global
Membaca Serangan Dadakan Israel atas Iran dan Implikasinya
Membaca Serangan Dadakan Israel atas Iran dan Implikasinya
Global
Penumpang Unggah Video Suasana Kabin yang Mulai Janggal, 2 Jam Sebelum Pesawat Air India Jatuh
Penumpang Unggah Video Suasana Kabin yang Mulai Janggal, 2 Jam Sebelum Pesawat Air India Jatuh
Global
Begini Strategi Mossad Israel Menyusup dan Menyerang Jantung Iran
Begini Strategi Mossad Israel Menyusup dan Menyerang Jantung Iran
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Israel Klaim Tewaskan Para Pemimpin Garda Revolusi Iran Saat Sedang Rapat di Bawah Tanah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau