Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang Dunia II: Serdadu Australia Mengebom Kapal Jepang di Singapura

Kompas.com - 01/10/2023, 23:58 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Operasi Jaywick adalah salah satu operasi sabotase sekutu paling sukses pada Perang Dunia II.

Operasi tersebut bisa menjadi plot dalam film aksi: mengirim 14 personel pasukan komando serta awak kapal Australia dan Inggris dari Australia ke Singapura yang diduduki Jepang, menggunakan perahu motor nelayan yang diberi nama Krait.

Para awak kapal ini didandani dengan sarung dan pewarna coklat pada kulit mereka layaknya nelayan Melayu.

Baca juga: Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Perahu kemudian disandarkan di lepas pantai Singapura, lalu mendayung ke Pelabuhan Keppel dengan kano yang bisa dilipat dalam kegelapan.

Terakhir, letakkan sejumlah ranjau secara diam-diam di berbagai kapal Jepang, kemudian labur.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Ranjau-ranjau tersebut dipasang pada 26 September 1943 malam hari. Keesokan harinya, tujuh kapal Jepang, dengan berat sekitar 30.000 ton, tenggelam atau rusak parah.

Baca juga: Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Masuk Babak Baru, Polisi Temukan Unsur Pidan

Ke-14 serdadu itu kembali dengan selamat ke Exmouth, Australia Barat.

Secara keseluruhan, mereka melakoni misi tersebut selama 48 hari--termasuk ketika mereka berlayar beriringan dengan sebuah kapal perang Jepang selama 20 menit di perairan Indonesia.

Kejadian ini hampir membuat ke-14 serdadu itu berniat meledakkan perahu berisi bahan peledak berkekuatan tinggi.

Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?

"Ayah saya mengatakan kepada seorang jurnalis: 'Kami hampir menghancurkan kapal Jepang itu dan kami tewas'," kenang Brian Young, putra operator radio dan anggota kru Krait, Horrie Young.

"Kapal itu tiba-tiba berbalik dan pergi, tanpa alasan apa-apa. Mereka semua berterima kasih pada bintang keberuntungan mereka, saya kira," ujar pria berusia 80 tahun itu.

Sekitar 80 tahun kemudian, misi tersebut terus menarik imajinasi populer. Misi itu menjadi topik pembahasan banyak buku, dokumenter, serta tayangan TV serta film.

Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran

Adapun Krait dipamerkan di Museum Maritim Nasional Australia di Sydney sejak tahun 1988.

"Perencanaan, pelaksanaan, dan keberanian serangan hampir 2.000 mil di belakang garis musuh sangat tak tertandingi," kata spesialis angkatan laut Stirling Smith dari Museum Maritim Nasional Australia.

Misi tersebut dilaksanakan di bawah Satgas bernama Unit Khusus Z, unit gabungan Sekutu yang melakukan pengintaian dan sabotase di belakang garis musuh.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kura-kura Ternyata Punya Perasaan Seperti Manusia
Kura-kura Ternyata Punya Perasaan Seperti Manusia
Global
Ayah di Pakistan Bunuh Putrinya karena Tak Mau Hapus Akun TikTok
Ayah di Pakistan Bunuh Putrinya karena Tak Mau Hapus Akun TikTok
Global
Houthi Lanjutkan Serangan terhadap Kapal di Laut Merah, Tujuannya Masih Sama
Houthi Lanjutkan Serangan terhadap Kapal di Laut Merah, Tujuannya Masih Sama
Global
Gara-gara 2 Orang Nekat Merokok, Pesawat Langsung Mendarat dan Ratusan Penumpang Telantar 17 Jam
Gara-gara 2 Orang Nekat Merokok, Pesawat Langsung Mendarat dan Ratusan Penumpang Telantar 17 Jam
Global
Setahun Diteror Paket Tak Dikenal, Wanita California: Ini Seperti Neraka
Setahun Diteror Paket Tak Dikenal, Wanita California: Ini Seperti Neraka
Global
Biarkan Temannya yang Terluka Hingga Meninggal, Pria Malaysia Didenda Rp 1,9 Juta
Biarkan Temannya yang Terluka Hingga Meninggal, Pria Malaysia Didenda Rp 1,9 Juta
Global
150.000 Rohingya Mengungsi dari Myanmar ke Bangladesh dalam 18 Bulan
150.000 Rohingya Mengungsi dari Myanmar ke Bangladesh dalam 18 Bulan
Global
Israel Gempur Infrastruktur Hamas di Gaza meski Negosiasi Gencatan Senjata Berlanjut
Israel Gempur Infrastruktur Hamas di Gaza meski Negosiasi Gencatan Senjata Berlanjut
Global
Intip Gaya Sederhana Orang Kaya Dunia Saat Kumpul, Altman dan Bos Sony Cuma Pakai Kaus
Intip Gaya Sederhana Orang Kaya Dunia Saat Kumpul, Altman dan Bos Sony Cuma Pakai Kaus
Internasional
Nyaris Tabrakan di Udara, Jepang Desak China Hentikan Provokasi
Nyaris Tabrakan di Udara, Jepang Desak China Hentikan Provokasi
Global
Profil Melly Mike, Penyanyi “Young Black and Rich” di Pacu Jalur Riau
Profil Melly Mike, Penyanyi “Young Black and Rich” di Pacu Jalur Riau
Global
Kenya Rusuh di Seluruh Negeri, Presiden Perintah Polisi Tembak Pedemo
Kenya Rusuh di Seluruh Negeri, Presiden Perintah Polisi Tembak Pedemo
Global
Viral Ultah Pertama Kuda Nil Moo Deng, Pesta 4 Hari Beruntun
Viral Ultah Pertama Kuda Nil Moo Deng, Pesta 4 Hari Beruntun
Internasional
Asia Timur Memanas, Jet Tempur China Pepet Pesawat Jepang
Asia Timur Memanas, Jet Tempur China Pepet Pesawat Jepang
Global
Petinggi Militer Korsel, AS, dan Jepang Bertemu di Seoul, Bahas Ancaman Korea Utara-Rusia
Petinggi Militer Korsel, AS, dan Jepang Bertemu di Seoul, Bahas Ancaman Korea Utara-Rusia
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau