Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2021, 19:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stenosis tulang belakang adalah penyempitan ruang di dalam tulang belakang. Kondisi tersebut menyebabkan tekanan pada saraf yang melalui tulang belakang.

Stenosis tulang belakang paling sering terjadi di punggung bawah dan leher.

Gejala

Beberapa orang dengan stenosis tulang belakang tidak memiliki gejala.

Baca juga: TBC Tulang Belakang (Potts Disease)

Gejala yang mungkin timbul, yaitu:

  • kesemutan dan mati rasa
  • mati rasa
  • kelemahan otot tangan, lengan, kaki, atau tungkai
  • sakit leher
  • masalah koordinasi
  • dalam kasus parah, dapat terjadi disfungsi usus atau kandung kemih (urgensi dan inkontinensia urin)
  • kram atau sakit punggung

Gejala dapat memburuk seiring waktu.

Penyebab

Tulang punggung (tulang belakang) membentang dari leher ke punggung bawah. Tulang-tulang tersebut membentuk kanal tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang.

Beberapa orang dilahirkan dengan kanal tulang belakang yang kecil.

Namun, kebanyakan kasus stenosis tulang belakang terjadi karena kondisi yang mempersempit kanal tulang tersebut.

Penyebab stenosis tulang belakang dapat termasuk.

Baca juga: 4 Cara Jaga Menjaga Kesehatan Tulang Belakang

  • Pertumbuhan tulang yang berlebihan: kerusakan akibat keausan akibat osteoartritis pada tulang belakang dapat memicu pembentukan taji tulang dan tumbuh ke kanal tulang belakang.
  • Penyakit Paget: biasanya menyerang orang dewasa dan dapat menyebabkan pertumbuhan tulang berlebihan di tulang belakang.
  • Disk hernia: bantalan lembut yang berfungsi sebagai peredam kejut di antara tulang belakang cenderung mengering seiring bertambahnya usia. Retakan di bagian luar dapat membuat beberapa bahan bagian dalam yang lembut keluar dan menekan sumsum atau saraf tulang belakang.
  • Ligamen yang menebal: tali keras yang membantu menyatukan tulang-tulang belakang dapat menjadi kaku dan menebal seiring waktu. Ligamen yang menebal dapat menonjol ke kanal tulang belakang.
  • Tumor: pertumbuhan abnormal dapat terbentuk di sumsum tulang belakang di dalam selaput yang menutupi sumsum tulang belakang atau di ruang antara sumsum tulang belakang dan tulang belakang.
  • Cedera tulang belakang: Kecelakaan mobil dan trauma lainnya dapat menyebabkan dislokasi atau patah pada satu atau lebih tulang belakang. Tulang yang bergeser dari patah tulang belakang dapat merusak ini kanal tulang belakang. Pembengkakan setelah operasi punggung juga dapat memberi tekanan pada sumsum tulang belakang atau saraf.

Diagnosis

Dokter akan bertanya terkait gejala yang muncul dan riwayat kesehatan. Lalu, mencari tanda-tanda adanya stenosis tulang belakang, seperti:

  • hilangnya sensasi
  • kelemahan
  • refleks abnormal

Baca juga: Rentan Alami Penuaan, Berikut 4 Cara Jaga Kesehatan Tulang Belakang

Tes yang dapat membantu diagnosis, yaitu:

  • Sinar-X tulang belakang: sinar X dapat menunjukkna pertumbuhan tulang atau taji yang mendorong dan atau penyempitan kanal tulang belakang
  • Tes pencitraan: CT Scan atau MRI scan dapat memberikan visualisasi yang lebih rinci pada kanal tulang belakang dan struktur saraf

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin timbul akibat stenosis spinal, yaitu:

  • mati rasa
  • kelemahan
  • masalah koordinasi
  • inkontinensia
  • kelumpuhan

Perawatan

Obat-obatan yang mungkin diresepkan oleh dokter, meliputi:

  • obat pereda nyeri
  • antidepresan
  • obat antikejang
  • opioid

Stenosis spinal juga dapat ditangani dengan pembedahan untuk mengangkat bagian tulang yang berlebih atau diskus yang memenuhi kanal tulang belakang dan menjepit saraf tulang belakang.

Beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk mengobati stenosis tulang belakang, meliputi hal di bawah ini.

Baca juga: Penyebab TBC Tulang dan Gejalanya

  • Laminektomi. Prosedur ini menghilangkan bagian belakang (lamina) dari tulang belakang yang terkena gangguan.
  • Laminotomi. Prosedur ini hanya menghilangkan sebagian besar dari lamina, yaitu mengukir lubang yang cukup besar untuk meringankan tekanan di tempat tertentu
  • Laminoplasti. Hanya dilakukan di tulang belakang leher. Ruang dalam kanal tersebut akan dibuka dengan membuat engsel pada lamina.
  • Bedah minimal invasif. Prosedur bedah ini menghilangkan tulang atau lamina dengan cara mengurangi kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.

Dalam kebanyakan kasus, operasi yang membuat ruang ini dapat membantu mengurangi gejala stenosis tulang belakang.

Namun, dalam beberapa kasus lain gejala akan tetap timbul atau justru memburuk.

Risiko bedah lainnya termasuk infeksi, robekan pada membran yang menutupi sumsum tulang belakang, bekuan darah di vena kaki, dan kerusakan neurologis.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
Health
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Health
IDAI: Pemeriksaan Gratis Penting untuk Deteksi Dini Masalah Kesehatan Anak
IDAI: Pemeriksaan Gratis Penting untuk Deteksi Dini Masalah Kesehatan Anak
Health
Ikan Laut vs Ikan Tawar: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
Ikan Laut vs Ikan Tawar: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
Health
Kenali Perbedaan IBS dan IBD, Gangguan Pencernaan yang Serupa tapi Tak Sama
Kenali Perbedaan IBS dan IBD, Gangguan Pencernaan yang Serupa tapi Tak Sama
Health
Diet Tak Harus Takut Vitamin, Ini Jenis Suplemen yang Aman Menurut Ahli
Diet Tak Harus Takut Vitamin, Ini Jenis Suplemen yang Aman Menurut Ahli
Health
Tes DNA: Prosedur, Biaya, Syarat, dan Pilihan Pemeriksaan
Tes DNA: Prosedur, Biaya, Syarat, dan Pilihan Pemeriksaan
Health
Manfaat Bengkuang untuk Kesehatan: Tinggi Serat, Baik untuk Jantung dan Pencernaan
Manfaat Bengkuang untuk Kesehatan: Tinggi Serat, Baik untuk Jantung dan Pencernaan
Health
85 Negara Sepakat Dorong Penetapan BPA sebagai Bahan Kimia Berbahaya
85 Negara Sepakat Dorong Penetapan BPA sebagai Bahan Kimia Berbahaya
Health
IDAI Sambut Tunjangan Rp 30 Juta untuk Dokter Spesialis, Ini Syarat agar Kebijakan Efektif
IDAI Sambut Tunjangan Rp 30 Juta untuk Dokter Spesialis, Ini Syarat agar Kebijakan Efektif
Health
Waspada Chikungunya: Wabah Merebak di China, WHO Peringatkan Ancaman Global
Waspada Chikungunya: Wabah Merebak di China, WHO Peringatkan Ancaman Global
Health
Akses Trauma Center Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Kini Hadir di Surabaya
Akses Trauma Center Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Kini Hadir di Surabaya
Health
Banyak Ibu Hamil Tak Sehat, Risiko Bayi Lahir Prematur Meningkat
Banyak Ibu Hamil Tak Sehat, Risiko Bayi Lahir Prematur Meningkat
Health
Waspadai RSV, Ancaman Serius untuk Bayi dan Lansia: Vaksinasi Jadi Solusi Pencegahan
Waspadai RSV, Ancaman Serius untuk Bayi dan Lansia: Vaksinasi Jadi Solusi Pencegahan
Health
Penanganan Kanker Kolorektal: Deteksi Dini dan Sinergi Tim Medis Jadi Kunci Utama Kesembuhan
Penanganan Kanker Kolorektal: Deteksi Dini dan Sinergi Tim Medis Jadi Kunci Utama Kesembuhan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau