Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2021, 08:02 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutu rambut adalah parasit yang ditemukan di kepala manusia.

Kutu rambut menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan rambut orang yang terinfeksi.

Dalam kasus yang jarang, kutu rambut dapat menyebar melalui kontak pribadi atau berbagi sisir, sikat, topi, dan pakaian lainnya.

Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Kutu Rambut Secara Alami dan dengan bantuan Obat

Kutu rambut menyebabkan rasa geli seperti ada yang bergerak di rambut, gatal-gatal, hingga luka di kepala.

Penyebab

Seseorang dapat mengalami masalah kutu rambut ketika bersentuhan dengan kutu atau telurnya.

Kutu tidak bisa melompat atau terbang. Mereka menyebar melalui:

Baca juga: Ibnu Jamil Menangis Lihat Anaknya Lolos Akmil 2025

  • Kontak kepala ke kepala atau tubuh ke tubuh
  • Kedekatan dengan barang-barang yang disimpan
  • Barang yang dibagikan di antara teman atau anggota keluarga
  • Kontak dengan furnitur yang terkontaminasi, seperti bantal, selimut, dan lainnya.

Gejala

Tanda dan gejala umum kutu rambut meliputi:

  • Rasa gatal yang hebat pada kulit kepala
  • Perasaan menggelitik dari gerakan rambut
  • Adanya telur kutu pada batang rambut
  • Luka di kulit kepala
  • Muncul bekas gigitan.

Diagnosis

Diagnosis kutu rambut dapat dibuat setelah kutu di kulit kepala ditemukan atau setelah telur kutu terlihat pada batang rambut.

Jika tidak melihat kutu atau telur kutu kulit kepala, infestasi bisa jadi tidak lagi aktif.

Telur kutu harus dihilangkan untuk mencegah kekambuhan.

Baca juga: 5 Cara Mudah Menghilangkan Kutu Rambut

Temui dokter jika mencurigai adanya infestasi kutu.

Hal-hal yang sering disalahartikan sebagai telur kutu meliputi:

  • Ketombe
  • Residu dari produk rambut
  • Butir-butir jaringan rambut mati pada batang rambut
  • Keropeng atau kotoran lainnya
  • Serangga kecil lainnya yang ditemukan di rambut.

Perawatan

Melansir Mayo Clinic, perawatan untuk kutu kepala antara lain:

  • Produk yang dijual bebas, seperti sampo yang mengandung pyrethrin atau permethrin.
  • Obat resep oral, seperti ivermectin oral yang efektif mengobati kutu dengan dua dosis dan selang waktu delapan hari. 
  • Obat resep topikal, seperti malathion
  • Gunakan sisir bergigi halus atau serit untuk menghilangkan kutu secara fisik dari rambut yang dibasahi terlebih dahulu
  • Cuci barang-barang yang terkontaminasi
  • Segel barang-barang yang tidak bisa dicuci
  • Cuci sisir dan sikat berkala.

Komplikasi

Kutu rambut dapat menghasilkan ruam gatal di bagian belakang leher dan di belakang telinga.

Komplikasi ini disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap kotoran kutu.

Baca juga: 4 Manfaat Kopi untuk Rambut yang Sayang untuk Dilewatkan

Ekskoriasi, infeksi kulit, dan impetigo kadang-kadang dapat terjadi.

Kurang tidur yang disebabkan oleh rasa gatal yang terus menerus juga bisa menjadi masalah.

Pencegahan

Kutu rambut sulit untuk dicegah.

Meki begitu, laman CDC memberikan beberapa kiat berikut dapat mengurangi risiko terkena kutu rambut:

  • Hindari kontak kepala ke kepala selama bermain dan kegiatan lain
  • Jangan berbagi pakaian seperti topi, syal, mantel, seragam olahraga, pita rambut, atau jepit rambut
  • Jangan berbagi sisir, sikat, atau handuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Cegah Tulang Keropos di Masa Tua, Dokter: Aktif Bergerak dan Nutrisi Tepat adalah Kunci
Cegah Tulang Keropos di Masa Tua, Dokter: Aktif Bergerak dan Nutrisi Tepat adalah Kunci
Health
Pilih Pembersih Wajah dengan pH Rendah, Ini Kata Dokter Kulit...
Pilih Pembersih Wajah dengan pH Rendah, Ini Kata Dokter Kulit...
Health
Rujukan Berjenjang JKN Bukan untuk Mempersulit, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan
Rujukan Berjenjang JKN Bukan untuk Mempersulit, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan
Health
Munira Abdulla Sadar Setelah 27 Tahun: Harapan dari Kondisi Minimally Conscious
Munira Abdulla Sadar Setelah 27 Tahun: Harapan dari Kondisi Minimally Conscious
Health
BPOM Cabut Izin Edar 16 Produk Kosmetik yang Disalahgunakan untuk Injeksi
BPOM Cabut Izin Edar 16 Produk Kosmetik yang Disalahgunakan untuk Injeksi
Health
Siloam Lakukan Operasi Batu Empedu Robotik Perdana, Pasien Pulih Lebih Cepat
Siloam Lakukan Operasi Batu Empedu Robotik Perdana, Pasien Pulih Lebih Cepat
Health
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Seruan Global untuk Kesadaran, Deteksi Dini, dan Akses Setara
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Seruan Global untuk Kesadaran, Deteksi Dini, dan Akses Setara
Health
Waspada, Ini Daftar 34 Kosmetik yang Dilarang BPOM karena Mengandung Bahan Berbahaya
Waspada, Ini Daftar 34 Kosmetik yang Dilarang BPOM karena Mengandung Bahan Berbahaya
Health
BPOM Ungkap Kandungan Berbahaya dalam 34 Produk Kosmetik, Termasuk Merkuri dan Timbal
BPOM Ungkap Kandungan Berbahaya dalam 34 Produk Kosmetik, Termasuk Merkuri dan Timbal
Health
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Dorongan Global untuk Deteksi Dini dan Kesetaraan Akses Perawatan
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Dorongan Global untuk Deteksi Dini dan Kesetaraan Akses Perawatan
Health
Pemerintah Mulai Cek Kesehatan Gratis untuk 53,8 Juta Anak Sekolah
Pemerintah Mulai Cek Kesehatan Gratis untuk 53,8 Juta Anak Sekolah
Health
6,7 Persen Warga Jateng Terdeteksi Alami Gangguan Jiwa Lewat Program Dokter Keliling
6,7 Persen Warga Jateng Terdeteksi Alami Gangguan Jiwa Lewat Program Dokter Keliling
Health
Burnout Tak Hanya Soal Lelah, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Burnout Tak Hanya Soal Lelah, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Health
Demam Berdarah Tak Lagi Musiman, Dokter Ingatkan Ancaman Dengue Sepanjang Tahun
Demam Berdarah Tak Lagi Musiman, Dokter Ingatkan Ancaman Dengue Sepanjang Tahun
Health
Makan Lebih Awal, Risiko Obesitas Lebih Rendah: Ini Penjelasan Ahli Gizi
Makan Lebih Awal, Risiko Obesitas Lebih Rendah: Ini Penjelasan Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau