Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2021, 14:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batuk darah atau hemoptisis terjadi ketika batuk disertai dengan darah dalam jumlah besar atau kecil.

Darah yang keluar saat batuk dapat berasal dari hidung, tenggorokan, saluran udara atas, atau paru-paru.

Terdapat berbagai penyebab potensial mulai dari yang ringan hingga parah, termasuk penyakit atau kondisi medis tertentu.

Baca juga: Beda Gejala Tuberkulosis pada Anak-anak dan Orang Dewasa

Oleh karena itu, keseriusan kondisi ini tergantung pada seberapa banyak darah yang dikeluarkan dan seberapa sering batuk darah terjadi.

Penyebab

Ketika seseorang memiliki penyakit pernapasan atau batuk yang kuat, ini dapat mengiritasi saluran udara dan berpotensi menyebabkan mereka batuk darah.

Dilansir dari Healthline, berikut berbagai faktor dan kondisi yang dapat menyebabkan batuk darah, yaitu:

Penyebab umum

  • Infeksi pernapasan ringan
  • Asma
  • Penyakit paru obstruktif kronik
  • Kanker paru-paru
  • Bronkitis
  • Radang paru-paru
  • Tuberkulosis.

Penyebab lainnya

  • Cedera pada arteri di paru-paru
  • Gagal jantung berat
  • Deposit jaringan abnormal
  • Cystic fibrosis
  • Bekuan darah di paru-paru.

Baca juga: 17 Penyebab Batuk Berkepanjangan yang Perlu Diwaspadai

Selain itu, batuk darah juga dapat terjadi sebagai efek samping dari prosedur medis tertentu seperti:

  • Bronkoskopi
  • Spirometri
  • Laringoskopi
  • Operasi amandel
  • Operasi hidung
  • Biopsi saluran napas atas.

Gejala

Pada dasarnya, gejala batuk darah dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.

Batuk dengan jumlah darah yang sedikit kemungkinan bukanlah suatu keadaan darurat. Namun, Anda tetap harus menghubungi dokter setiap kali mengalami kondisi ini.

Menurut Medical News Today, berikut gejala batuk darah yang perlu Anda waspadai, yaitu:

  • Mengalami kesulitan bernapas
  • Memiliki riwayat pembekuan darah atau sedang menjalani perawatan untuk pembekuan darah
  • Mengalami nyeri dada yang hebat
  • Kebingungan atau kehilangan kesadaran
  • Bayi atau anak kecil mengalami kesulitan bernapas
  • Batuk darah dimulai setelah jatuh atau cedera di dada
  • Terdapat darah dalam urine atau tinja
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Demam
  • Sesak napas.

Baca juga: Kenali 4 Jenis Batuk berdasarkan Penyebabnya

Diagnosis

Menurut Healthline, diagnosis pada batuk darah dapat dilakukan dengan jenis pemeriksaaan sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik termasuk diskusi mengenai gejala dan kemampuan bernapas
  • Memahami status kesehatan dengan menguji tekanan darah, detak jantung, tingkat pernapasan, dan saturasi oksigen
  • Tes darah, menentukan penyakit atau kondisi apa yang mungkin menyebabkan batuk darah
  • Sinar X, mendeteksi kerusakan atau masalah lain di dada
  • CT angiografi, mendeteksi penyebab pendarahan di paru-paru dan tingkat keparahannya
  • Bronkoskopi, mendeteksi tanda-tanda perdarahan yang terlihat
  • Biopsi paru, memeriksa sepotong jaringan dari paru-paru
  • Pemindaian VQ paru-paru untuk mengevaluasi aliran darah dan udara ke paru-paru.

Perawatan

Tergantung pada penyebabnya, batuk darah dapat diobati dengan beberapa cara.

Mengutip Healthline, pengobatan bertujuan untuk menghentikan pendarahan dan mengobati kondisi atau penyebab yang mendasari batuk darah.

Beberapa pengobatan batuk darah meliputi:

  • Obat pelega tenggorokan untuk mengatasi iritasi akibat batuk berlebihan
  • Resep obat untuk mengatasi infeksi
  • Prosedur embolisasi endovaskular untuk menghentikan pendarahan hebat.

Baca juga: 5 Jenis Obat Batuk, Fungsi, dan Efek Sampingnya

Pencegahan

Menurut Healthline, pada dasarnya Anda dapat mencegah batuk darah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Menerapkan gaya hidup yang sehat seperti berhenti atau tidak merokok
  • Hindari polusi dan kabut asap
  • Tidak mengabaikan batuk yang terjadi berkepanjangan atau terus-menerus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Ahli Gizi Ungkap Fakta Nutrisi Telur: Warna Cangkang Bukan Penentu Kesehatan
Ahli Gizi Ungkap Fakta Nutrisi Telur: Warna Cangkang Bukan Penentu Kesehatan
Health
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Health
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Health
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Luncurkan Operasi Darat-Udara, Thailand Kerahkan F-16 dan Drone Bersenjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau