Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2022, 17:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kolangiokarsinoma (CCA) atau kanker saluran empedu terjadi ketika tumor ganas (kanker) tumbuh di salah satu saluran yang mengangkut empedu dari hati ke usus kecil.

Kolangiokarsinoma umumnya terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun.

Dokter membagi penyakit ini menjadi beberapa jenis berdasarkan di mana kanker terjadi di saluran empedu, seperti:

Baca juga: Kanker Saluran Empedu

  • Kolangiokarsinoma intrahepatik, terjadi di bagian saluran empedu di hati dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai jenis kanker hati
  • Kolangiokarsinoma hilar, terjadi di saluran empedu di luar hati
  • Kolangiokarsinoma distal, terjadi di bagian saluran empedu yang paling dekat dengan usus kecil.

Penyebab

Penyebab pasti CCA tidak diketahui. Namun, banyak dari tumor ini sudah cukup berkembang pada saat ditemukan.

CCA dapat dimulai di mana saja di sepanjang saluran empedu. Tumor ini menghalangi saluran empedu.

Orang dengan masalah kesehatan berikut memiliki peluang lebih tinggi terkena CCA:

  • Kista saluran empedu (choledochal)
  • Peradangan bilier dan hati kronis
  • Riwayat infeksi cacing parasit, cacing hati
  • Kolangitis sklerosis primer
  • Kolitis ulseratif.

Gejala

Gejala CCA meliputi:

  • Demam dan kedinginan
  • Kotoran berwarna tanah liat dan urin berwarna gelap
  • Gatal
  • Kehilangan selera makan
  • Nyeri di perut kanan atas yang bisa menjalar ke punggung
  • Penurunan berat badan
  • Menguningnya kulit (jaundice).

Baca juga: Malanutrisi Bisa Pengaruhi Keberhasilan Pengobatan Kanker

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik.

Setelah itu, tes akan dilakukan untuk memeriksa tumor atau penyumbatan di saluran empedu. 

Tes yang umum dilakukan meliputi:

  • CT scan perut
  • USG perut
  • Tes fungsi hati (terutama alkaline phosphatase atau kadar bilirubin)
  • Hitung darah lengkap (CBC).

Perawatan

Tujuan perawatan adalah untuk mengobati kanker dan penyumbatan yang ditimbulkannya.

Bila memungkinkan, pembedahan untuk mengangkat tumor adalah pengobatan paling efektif.

Seringkali kanker telah menyebar secara lokal atau ke area lain dari tubuh pada saat didiagnosis. Akibatnya, operasi untuk menyembuhkan kanker tidak mungkin dilakukan.

Kemoterapi atau radiasi dapat diberikan setelah operasi untuk mengurangi risiko kembalinya kanker.

Dalam kasus tertentu, transplantasi hati dapat dilakukan.

Terapi endoskopi dengan pemasangan stent dapat meredakan penyumbatan di saluran empedu untuk sementara.

Terapi tersebut juga dapat meredakan penyakit kuning ketika tumor tidak dapat diangkat.

Baca juga: Kanker Hati

Hubungi penyedia jika memiliki penyakit kuning atau gejala kolangiokarsinoma lainnya.

Komplikasi

Kemungkinan komplikasi CCA meliputi:

  • Infeksi
  • Gagal hati
  • Penyebaran (metastasis) tumor ke organ lain.

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko kolangiokarsinoma, lakukan hal berikut:

  • Berhenti merokok
  • Kurangi risiko penyakit hati dengan mengurangi konsumsi alkohol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau