Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2013, 10:13 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


Kompas.com - Ketika media ramai memberitakan kabar pernikahan antara mantan petinggi sebuah partai politik yang sudah berusia paruh baya dengan remaja berusia belasan tahun, masyarakat pun heboh. Perbedaan usia yang cukup jauh, 20 tahun, dianggap kurang ideal untuk menjalin ikatan pernikahan.

Jatuh cinta memang hak semua orang, termasuk jika kita mencintai orang yang usianya terpaut cukup jauh. Namun menurut psikolog Ine Andriyani Aditya, pernikahan dengan pasangan beda usia, apalagi jika satu pihak masih remaja, sebaiknya tidak dilakukan.

Ine mengatakan, usia remaja adalah peralihan menuju fase dewasa sehingga secara psikologis mereka belum stabil.  

Keputusan menikah adalah keputusan besar sehingga dituntut pemikiran mendalam dan bijak. "Remaja yang menikah seperti memaksa mereka untuk dewasa sebelum waktunya. Apalagi bila nantinya memiliki anak, tanggung jawabnya lebih besar," kata psikolog dari lembaga psikologi SATU Consulting ini.

Seorang remaja juga sedang dalam masa mencari identitas diri, salah satu caranya adalah membandingkan diri dengan teman lainnya. Jika mereka sudah berstatus sebagai istri atau suami, bisa membuat mereka seperti tidak punya teman.

"Akibatnya remaja kesulitan mencari pembanding dan berisiko tidak menemukan jati dirinya. Anak yang tidak punya jati diri akan mudah diombang-ambingkan situasi sekitar. Kondisi ini tentu tidak sehat untuk perkembangan remaja yang masa depannya masih panjang," paparnya.

Perbedaan umur yang terlalu jauh juga dikhawatirkan mengakibatkan perbedaan visi. Sesuai usianya, seorang remaja biasanya masih ingin bersenang-senang.

"Beda sekali dengan orang dewasa yang mungkin ingin lebih tenang, menata masa depan, atau dalam kasus ini mulai memikirkan masa tua. Kasihan sekali kalau remaja harus menghadapi ketidakseimbangan ini," kata Ine.

Bila berkaca ke belakang pernikahan beda usia cukup banyak dilakukan di masyarakat sejak zaman dulu. Namun menurut Ine, kondisi remaja sekarang sudah berbeda.

"Kondisi dulu dan sekarang berbeda. Remaja saat ini memiliki tuntutan, impian, dan harapan yang sangat banyak," kata Ine. Karena itu, Ine menyarankan remaja tidak menikah dulu, kecuali dengan pertimbangan matang orangtua dan dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Health
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Health
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Health
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Health
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Health
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Health
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Health
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Health
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Health
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Health
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
Health
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau