Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mual Muntah Saat Hamil Gejala Defisiensi Mikronutrien

Kompas.com - 08/11/2013, 10:58 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com - Jangan anggap remeh gejala mual dan muntah pada ibu hamil (bumil). Walau umum terjadi, gejala ini sesungguhnya menunjukkan gejala defisiensi berat mikronutrien. Bumil dengan nutrisi mikronutrien cukup, tidak akan mengalami gejala mual dan muntah. Karenanya, gejala mual muntah sebaiknya segera diperiksakan dan ditangani dengan serius.

“Jangan anggap mual muntah bagian dari ngidam. Ngidam sebetulnya adalah kondisi yang sangat menginginkan sesuatu, berbeda dengan mual muntah. Mual muntah menandakan adanya defisiensi mikronutrien pada tubuh bumil,” kata ginekolog Dr dr Noroyono Wibowo, SpOG (K) kepada Kompas Health.

 
Setidaknya ada tiga mikronutrien yang kurang pada bumil hingga menyebabkannya mual muntah. Noroyono menjelaskan mikronutrien ini antara lain ferritin yang merupakan penyusun besi, B6 yang merupakan bagian dari vitamin B kompleks, dan albumin yang menjadi komponen protein. Mual muntah yang semakin parah menandakan defisiensi yang makin berat.
 
Ferritin pada bumil yang mengalami mual muntah levelnya hanya 5 ng/mL, padahal normalnya terkandung 30 ng/mL dalam tubuh. Untuk sediaan B6 pada bumil dengan mual muntah adalah di bawah kebutuhan harian yaitu 1,7-1,9 miligram per hari. Kondisi serupa terjadi pada albumin yang hanya terdapat sejumlah 3,2 mg/dl, kurang dari batasan normal sebanyak 3,4 mg/dl.
 
Bila defisiensi ini dibiarkan, risikonya menyebabkan infeksi pada tubuh bumil. Infeksi ini, lanjut Noroyono, bisa terjadi di saluran kemih atau faringitis yang merupakan infeksi subklinis. Infeksi saluran kemih menjadi tujuh persen penyebab mual muntah pada bumil.

“Karena itu bila terjadi mual muntah yang sangat parah segera periksakan dan perbaiki keseimbangan asupan. Pemeriksaan memungkinkan infeksi bisa ditangani sedini mungkin, yang tentunya memberi dampak positif pada kesehatan ibu dan janin,” ujarnya.

 
Kondisi mual muntah rentan terjadi pada trimester pertama kehamilan. Ibu yang mual muntah biasanya mengalami susah makan dan hanya mengkonsumsi hidangan yang sesuai selera. Hal ini tentu berbahaya karena awal kehamilan menjadi masa terbentuknya otak dan saraf.
 
Awal pembentukan otak terjadi pada minggu keempat kehamilan bersama sumsum tulang belakang dan jantung. Selain itu terjadi pula pembentukan struktur badan eksternal, organ kaki, tangan, dan jari. Di minggu ke delapan ini, jantung mulai berdetak teratur dengan mata yang bergerak maju mundur.
 
Trimester pertama diakhiri pada minggu ke-12 dengan saraf dan otot yang mulai kerja bersama. Minggu ini juga mulai menentukan jenis kelamin yang dimiliki bayi, apakah laki-laki atau perempuan. Perkembangan juga terjadi pada kelopak mata yang tidak akan membuka sampai minggu ke-28, saat perkembangan mata sudah sempurna.
 
Mual muntah sebetulnya akan berhenti sendiri saat telah lewat trimester pertama. “Saat itu produksi hormon Human Choreonic Gonadothropin (HCG) sudah mulai menurun, sehingga selera makan bumil mulai meningkat. Namun ketika saat itu tiba masa penting yang menentukan kualitas hidup anak telah terlewati,” kata Noroyono.
 
Karena itu, Noroyono menyarankan bumil segera memperbaiki gizinya tepat usai menikah dan sebelum hamil. Perbaikan sesegera mungkin memungkinkan nutrisi ibu segera tercukupi. Dengan cara ini, janin bisa tumbuh sempurna kendati bumil tidak menyadari awal kehamilannya. Kecukupan nutrisi juga memungkinkan ibu tidak mengalami mual muntah yang tentunya tidak nyaman selama kehamilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Alasan Israel Serang Stasiun TV Iran Saat Sedang Live
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau