Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2014, 12:50 WIB

KOMPAS.com — Rasa nyeri atau sakit yang timbul pada tubuh kita kadang datang secara tiba-tiba. Tak jarang kita menganggap remeh rasa sakit tersebut, dan mengira akan hilang dengan sendirinya. Ternyata, ada beberapa rasa sakit yang sebenarnya tidak boleh Anda anggap remeh ataupun sampai mengabaikannya.

Menurut laman kesehatan dalam Today.com , inilah beberapa rasa sakit yang tidak boleh Anda abaikan  meskipun tampak remeh:

1. Sakit yang menusuk di antara tulang belikat

Bisa saja: serangan jantung

Sekitar 30 persen orang yang mengalami serangan jantung tidak tertangani dengan segera. Sakit di antara tulang belikat juga cukup sering terjadi pada wanita, biasanya juga diikuti dengan rasa nyeri di rahang, sesak napas, dan mual. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini (bisa lebih dari satu), Anda membutuhkan perawatan segera.

Bila Anda merasa nyeri otot hanya terasa sedikit menyengat, serangan jantung terasa seperti hunjaman pisau yang tajam. Bila itu yang Anda rasakan, segera cari pertolongan. Jangan menyetir sendiri ke rumah sakit, lebih baik panggil orang lain untuk mengantarkan Anda ke Unit Gawat Darurat.

2. Sakit kepala “seperti tersambar petir”

Bisa saja: aneurisma, yakni daerah seperti balon di arteri

Mengalami sakit kepala ringan atau sedang, sepertinya sudah biasa kita alami. Meminum obat sakit kepala generik pun bisa membuat rasa sakit itu pergi. Akan tetapi jika Anda merasa mendapat sakit kepala terburuk dalam hidup Anda dan datangnya secara tiba-tiba, cari bantuan! Ingat, jangan berkendara sendiri ke rumah sakit.

Bagaimana Anda tahu kalau itu bukan migrain? Migrain biasanya memiliki gejala mual, sensitif terhadap cahaya dan suara, dan sakitnya akan berkembang secara bertahap.

Sementara itu, pendarahan di otak karena pecahnya aneurisma bukanlah hal yang umum, tetapi ketika itu terjadi, tindakan yang cepat adalah kuncinya. Operasi dapat menyelamatkan hidup Anda dengan menutup kembali daerah yang lemah. Jika Anda tidak mendapat perawatan dengan segera, Anda dapat saja meninggal. Risiko terbesarnya adalah, jika aneurisma pecah dan terjadi pendarahan di otak, pengobatan akan jeadi lebih sulit dilakukan.

Jangan mengonsumsi aspirin, jika sakit kepala terjadi tiba-tiba atau terlalu intens. Aspirin bisa berisiko meningkatkan pendarahan.

3. Sakit perut pada area perut bawah sebelah kanan

Bisa saja: apendisitis (radang usus buntu)

Rasa nyeri biasanya dimulai pada area tengah perut dan secara bertahap bergerak ke kanan. Jika usus buntu tersebut pecah, dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya karena bakteri yang meledak ke dalam aliran darah akan menginfeksi seluruh tubuh Anda.

Untuk mengetes apakah benar nyeri yang Anda rasakan adalah usus buntu, coba tekan perut Anda. Perut akan terasa nyeri saat Anda melepas tekanan. Tes lain, coba angkat lutut Anda sampai ke kepala dan biarkan orang lain menekan otot bawah perut. Jika terasa menyaktikan, bisa jadi usus buntu Anda sudah iritasi.

4. Sakit gigi yang membangunkan tidur Anda

Bisa saja: kertak gigi

Terlalu sering menggeretakkan gigi dapat menyebabkan saraf di dalam gigi menjadi meradang dan menghilangkan pelindung enamel. Anda mungkin malah menggeretakkan gigi hingga ke akar, yang mengarah ke ekstraksi. Hubungi dokter gigi Anda sehingga ia dapat mengetahui masalahnya. Komplikasi dari menggeretak gigi, yang disebabkan oleh stres dapat dicegah dengan menggunakan pelindung pada malam hari.

5. Nyeri punggung bagian tengah yang disertai demam

Bisa saja: Infeksi ginjal

Jangan berasumsi bahwa demam yang Anda rasakan, mual, dan nyeri punggung hanyalah gangguan perut. Kondisi ini terjadi ketika bakteri yang menyusup saluran kemih menyebar ke ginjal, membuat infeksi lebih parah. Gejala infeksi ginjal mungkin dimulai dengan infeksi saluran kemih, seperti rasa sakit saat buang air kecil.

Wanita ternyata juga lebih rentan terkena infeksi ginjal. Jika infeksi ginjal tersebut tidak mendapatkan pengobatan, ginjal Anda dapat mati.

6. Kram menstruasi yang tidak sembuh dengan obat

Bisa saja: Endometriosis

Jika obat-obatan penghilang rasa sakit tidak membantu, kondisi endomestriosis, yakni lapisan rahim tumbuh di tempat lain bisa jadi penyebabnya. Endometriosis menghambat kesuburan, dan itu umum. Sebanyak 40 hingga 60 persen wanita yang pada masa menstruasi mengalami ini kemungkinan juga menderita gangguan kesuburan.

Kecuali Anda sedang berusaha untuk hamil, dokter akan memberikan pengobatan kontrasepsi oral. Jika nyeri terus berlanjut, maka Anda mungkin harus melakukan pembedahan jaringan.

7. Sakit pada area betis

Bisa saja: deep vein thrombosis (DVT)

Jika ada area kecil di kaki Anda terasa sakit, Anda bisa saja mengalami DVT, yakni pembekuan darah di vena dalam. Daerah tersebut juga terlihat merah dan terasa hangat ketika disentuh. DVT kemungkinan terjadi jika Anda mengonsumsi pil KB atau setelah menempuh perjalanan jauh dengan mobil atau pesawat.

Kecuali kaki Anda sudah sangat bengkak dan rasa sakit menjadi semakin parah dengan cepat, Anda bisa menunggu satu hari untuk mendatangi dokter. Namun hati-hati karena gumpalan bisa bertambah besar atau bahkan pecah, bergerak ke arah paru-paru dan menghentikan aliran darah. Ini dapat memengaruhi jantung dan menyebabkan serangan jantung, atau bahkan memengaruhi otak dan menyebabkan stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Manfaat Kunyit Menurut Studi Baru, Bisa Turunkan Kolesterol dan Tensi
Manfaat Kunyit Menurut Studi Baru, Bisa Turunkan Kolesterol dan Tensi
Health
Kemdiktisaintek Tegaskan Komitmen Tangani Mahasiswa Retaker UKMPPD Secara Adil dan Akuntabel
Kemdiktisaintek Tegaskan Komitmen Tangani Mahasiswa Retaker UKMPPD Secara Adil dan Akuntabel
Health
Studi Ungkap Risiko Psikologis jika Jam Malam Anak di Surabaya Diterapkan Secara Kaku
Studi Ungkap Risiko Psikologis jika Jam Malam Anak di Surabaya Diterapkan Secara Kaku
Health
Toxic Masculinity: Ketika Pria Tidak Bercerita, tapi Banyak di Antaranya Alami Gangguan Jiwa
Toxic Masculinity: Ketika Pria Tidak Bercerita, tapi Banyak di Antaranya Alami Gangguan Jiwa
Health
Kebijakan Jam Malam Anak di Surabaya Dinilai Positif untuk Kesehatan Remaja
Kebijakan Jam Malam Anak di Surabaya Dinilai Positif untuk Kesehatan Remaja
Health
Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Berlaku, Studi Ungkap Dampaknya untuk Kesehatan
Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Berlaku, Studi Ungkap Dampaknya untuk Kesehatan
Health
Belajar dari Adik Hrithik Roshan yang Berhasil Lewati Perlemakan Hati Tingkat 3
Belajar dari Adik Hrithik Roshan yang Berhasil Lewati Perlemakan Hati Tingkat 3
Health
Dari Adik Hrithik Roshan: Junk Food Bisa Picu Penyakit Perlemakan Hati
Dari Adik Hrithik Roshan: Junk Food Bisa Picu Penyakit Perlemakan Hati
Health
BGN Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis, Terbitkan Panduan Operasional
BGN Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis, Terbitkan Panduan Operasional
Health
Studi: Minum Kopi Pagi Hari Turunkan Risiko Kematian akibat Penyakit Jantung
Studi: Minum Kopi Pagi Hari Turunkan Risiko Kematian akibat Penyakit Jantung
Health
Dari Kisah Sukses Adik Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati, Kenali Ini Gejala Penyakitnya…
Dari Kisah Sukses Adik Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati, Kenali Ini Gejala Penyakitnya…
Health
Studi: Hanya Perlu 40 Menit Gerak per Hari untuk Melawan Dampak Duduk Berjam-jam
Studi: Hanya Perlu 40 Menit Gerak per Hari untuk Melawan Dampak Duduk Berjam-jam
Health
Studi: Gangguan Penglihatan Bisa Prediksi Risiko Demensia 12 Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Gangguan Penglihatan Bisa Prediksi Risiko Demensia 12 Tahun Sebelum Diagnosis
Health
POGI: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Kemandulan dan Menopause Dini, Itu Hoaks
POGI: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Kemandulan dan Menopause Dini, Itu Hoaks
Health
Bobby Sherman Meninggal Dunia karena Kanker Ginjal, Waspadai Gejala Ringan yang Kerap Diabaikan
Bobby Sherman Meninggal Dunia karena Kanker Ginjal, Waspadai Gejala Ringan yang Kerap Diabaikan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau