Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2015, 12:23 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Produk obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma telah ditarik dari pasaran sejak 12 Februari 2015 menyusul kasus meninggalnya dua pasien Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang. Namun, hingga kini belum semua obat berhasil ditarik di seluruh wilayah Indonesia.

“Proses penarikan nasional masih berlangsung sampai ke pelosok, ke daerah terpencil. Pengecekan langsung pun terus kami  lakukan,” ujar Presiden Direktur PT Kalbe Farma Irawati Setiady di Jakarta, Selasa (17/2/2015).

Ira menjelaskan, Buvanest Spinal telah diproduksi lebih dari 7 tahun dan tersebar di 60 cabang seluruh Indonesia. Untuk itu, pihaknya membutuhkan banyak waktu untuk melakukan penarikan terhadap seluruh batch Buvanest hingga ke daerah terpencil.

Namun, Kalbe belum dapat menjelaskan secara rinci daerah mana saja yang belum berhasil dilakukan penarikan obat Buvanest Spinal. Kalbe pun tak dapat memastikan sampai kapan penarikan akan berlangsung.

“Mayoritas sudah, terutama di Pulau Jawa. Memang belum ada angka persis, ini kan dihitung terus. Kalbe sih maunya secepat-cepatnya. Target kita tetapkan sampai beberapa hari ke depan,” ujar Direktur PT Kalbe Farma Vidjongtius.

Menurut Vidjongtius, Kalbe juga melakukan pengecekan dan penyelidikan apakah ada label kemasan Buvanest lain yang tertukar isinya. Namun, sejauh ini belum ditemukan lagi label yang tertukar seperti kasus yang terjadi di Rumah Sakit Siloam Karawaci.

Sebelumnya diberitakan, dua pasien di RS Siloam Karawaci, Tangerang meninggal dunia setelah diberi injeksi Buvanest Spinal produk PT Kalbe Farma. Namun, setelah tindakan itu kedua pasien mengalami gatal-gatal, hingga kejang. Pasien adalah seorang wanita yang menjalani operasi caesar dan seorang laki-laki yang menjalani operasi urologi. (Baca: 2 Pasien RS Siloam Meninggal Setelah Disuntik Obat Bius)

Keduanya langsung dibawa ke ruang ICU. Namun, kurang dari 24 jam nyawanya tak tertolong. Sementara itu, untuk pasien yang menjalani operasi caesar, bayinya selamat.

Hasil pemeriksaan sementara, Buvanest Spinal yang diberikan ternyata bukan berisi Bupivacaine yang merupakan obat bius, akan tetapi berisi asam traneksamat golongan antifibrinolitik yang bekerja mengurangi pendarahan. Pihak RS Siloam mengaku sudah melakukan tindakan operasi sesuai prosedur. (Baca: Soal Obat Bius yang Sebabkan Tewas, TRS Siloam Mengaku Sudah Sesuai Prosedur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Health
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Health
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Health
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Health
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Health
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Health
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Health
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Health
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Health
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Health
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
Health
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau