Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2015, 17:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bertambah lagi virus yang ditularkan oleh nyamuk. Untuk pertama kalinya Indonesia melaporkan kehadiran virus Zika. Sebelumnya virus ini hanya ditemukan di Afrika, Kepulauan Pasifik, dan beberapa negara Asia Tenggara.

Virus Zika termasuk dalam famili virus yang menyebar melalui nyamuk Aedes, misalnya saja demam dengue, demam kuning, dan west nile.

Menurut Dr.Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute, virus ini memang pertama kali dikenali oleh lembaganya karena memiliki platform atau metode deteksi berbagai jenis virus.

Lembaga Eikjman memiliki kemampuan untuk memeriksa paling tidak panel 14 famili virus yaitu, Filoviridae, Paramyxoviridae, Togaviridae, Flaviridae, Bunyaviridae, Alphaviridae, Bicavirus, Seadornavirus, Arenavirus dan Hantavirus.

Total virus per famili bervariasi dari 50 hingga lebih dari 300. Secara kasar, total virus yang bisa diprediksi sekitar 1800 jenis virus.

"Apabila positif dengan panel akan dilihat lebih lanjut dengan metode sekuensing untuk jenis virusnya. Dengan cara seperti itulah virus zika terdeteksi," kata Herawati ketika dihubungi Kompas.com (16/11/15).

Setiap virus baru yang berhasil diidentifikasi kemudian dilaporkan ke Kementrian Kesehatan sebelum dipublikasikan kepada publik.

Herawati mengaku belum mengetahui dari mana virus ini berasal. Namun, peneliti di Eikjman Institute menemukan virus ini saat terjadi wabah demam dengue di Provinsi Jambi, pada periode Desember 2014 sampai April 2015.

Virus Zika, jelas Herawati, tidak menyebabkan kelainan berat seperti halnya demam dengue. "Hanya menimbulkan demam saja, skalanya menengah. Tapi setiap virus tetap perlu diwaspadai," ujarnya.

Ia menambahkan, upaya penanggulangan dan penanganan orang yang terjangkit virus ini sama seperti halnya demam dengue.

"Sebenarnya jika ada pasien yang hasilnya negatif untuk demam dengue tetap perlu diteruskan, dicari virusnya apa. Jangan puas dengan hasil yang ada, apalagi kalau alatnya ada," kata Herawati.

Pasien yang terjangkit virus zika akan mengalami gejala sakit kepala, demam, serta ruam di beberapa bagian tubuh.  

Pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk dan menjaga kesehatan tubuh secara umum.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Terkini Lainnya
Batuk Bisa Diredakan dengan Bahan Alami, Ini Rekomendasi Dokter
Batuk Bisa Diredakan dengan Bahan Alami, Ini Rekomendasi Dokter
Health
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Health
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Health
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Health
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Health
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
BrandzView
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Health
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Health
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau