Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Diet Mayo Hanya Sekedar Makan Tanpa Garam?

Kompas.com - 22/01/2016, 09:00 WIB
KOMPAS.com- Diet mayo dikenali sebagai sebuah tren diet di mana pelakunya hanya mengonsumsi makanan non-garam. Sama seperti kebanyakan diet, orang berbondong-bondong mencoba pola diet yang satu ini. Tapi, apakah benar diet mayo hanya sekadar makan tanpa garam?

Diet bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjadi kurus, diet yang benar dilakukan untuk memperoleh tubuh sehat dengan berat badan ideal. Tujuannya adalah kesehatan, bukan untuk menjadi kurus semata.

Diet mayo berasal dari sebuah penenelitian yang dikembangkan oleh The Mayo Clinic Diet (pusat penelitian klinis di Amerika Serikat). Klinik ini memang fokus dalam penelitian diet rendah kolesterol.

Pola diet mayo yang beredar di masyarakat Indonesia saat ini tampaknya harus diluruskan. Diet mayo diartikan sebagai diet jangka pendek (12-14 hari diet) untuk menurunkan berat badan. Caranya adalah dengan makan makanan tanpa garam serta program mengonsumsi jeruk lemon sehabis makan.

Selain itu peraturan diet juga menyarankan pelaku diet untuk minum teh atau kopi setiap hari, makan daging untuk sarapan, dan salad sebagai menu makan siang dan makan malam.

Justru diet mayo bukanlah pola diet jangka pendek seperti yang dipahami oleh kebanyakan kita. Konsep diet mayo yang benar adalah menolong pelakunya untuk mengubah gaya hidup, menurunkan berat badan secara sehat, dan prosesnya berlangsung seumur hidup.

Diet mayo merekomendasikan untuk memakan berbagai jenis makanan yang bernutrisi. Porsinya lah yang harus diatur dengan menyesuaikannya dengan kebutuhan kalori per hari. Makanan yang paling utama adalah sayur dan buah.

Lose it! Dengan tahap ini, pelaku diet direncanakan untuk menurunkan berat badan cukup drastis dengan cara aman dalam jangka waktu dua minggu. Hal ini dilakukan dengan sarapan pagi, makan banyak buah dan sayur.

Mengurangi konsumsi gula dan garam, serta berolahraga. Tahap ini akan menghasilkan rasa senang karena berat badan yang turun.

Live It! Dengan instruksi yang disarankan Mayo Clinic, pada fase ini proses Lose It! harus tetap dijalankan. Pola makan yang diikuti adalah panduan Mayo Healthy Weight Pyramid. Diet dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat dengan porsi yang disesuaikan.

Hal yang harus diingat adalah diet adalah sebuah program kesehatan, bukan program pengurusan badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Health
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Health
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Health
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Health
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Health
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Health
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Health
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Health
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Health
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
Health
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau