Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2016, 18:30 WIB
KOMPAS.com - Bagi penikmat kopi, menyeruput kopi setiap hari adalah ritual wajib untuk memompa semangat dan konsentrasi. Tetapi, bisa jadi cara Anda mengonsumsi kopi selama ini salah.

Penelitian telah mengungkapkan berapa asupan maksimal kopi untuk mendapatkan manfaat terbaiknya. Simak langkah berikut agar Anda bisa jadi penikmat kopi yang cerdas.

1. Jangan ngopi sebelum jam 10 pagi

Sebagai manusia kita sangat dipengaruhi oleh siklus hormonal 24 jam yang disebut jam sirkadian, yang termasuk mengontrol pengeluaran hormon kortisol. Hormon ini membuat kita lebih awas dan terjaga.

Kadar kortisol mencapai puncaknya tiga kali dalam sehari, yakni antara jam 8-9 pagi, jam 12-13, dan jam 17-18. Waktu terbaik minum kopi adalah saat hormon kortisol kita secara alami turun, yakni setelah jam 10 pagi.

2. Ketahui jumlah kafein yang diasup

Sekitar 400 mg kafein (setara dua cangkir kopi) sehari dianggap sebagai takaran paling aman bagi mayoritas orang dewasa. Lebih dari jumlah itu bisa memicu tremor, sakit perut, jantung berdebar, dan insomnia.

3. Agar efektif mengusir kantuk

Sering kesulitan menahan kantuk di siang hari? Cobalah minum secangkir kopi lalu tidur siang sebentar. Kafein butuh waktu 20-30 menit sebelum memberikan efek, jadi jika Anda tidur sekitar 20 menit maka setelah bangun Anda akan merasa lebih segar.

Penelitian menunjukkan, kombinasi antara kopi dan tidur siang jauh lebih efektif dibandingkan melakukan salah satunya saja.

4. Jangan halangi manfaat sehatnya

Kopi memang memiliki banyak manfaat kesehatan. Penelitian terbaru menunjukkan peminum kopi memiliki risiko lebih rendah mengalami kematian dini akibat penyakit jantung, stroke, diabetes, atau penyakit saraf.

Tetapi, manfaat tersebut tak akan kita dapatkan jika cara meminum kopi kita salah. Kopi seringkali ditambahkan dengan susu, gula, dan krim. Padahal, ketiga pemanis itu hanya menambahkan lemak dan kalori.

Jika kopi hitam saja bukan favorit Anda, coba gunakan susu nabati seperti susu kedelai atau almond. Sebagai pemanis, gunakan kayu manis atau bubuk kacang.

5. Pendongkrak produktivitas

Kafein adalah stimulan. Suntikan energi yang Anda terima dari secangkir kopi hangat akan meningkatkan produktivitas kerja. Sayangnya, kopi tidak membuat kita lebih kreatif. Kabar baiknya, bekerja di kedai kopi yang nyaman bisa meningkatkan kreativitas.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Health
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
Health
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Health
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau