Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2016, 19:09 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Menurut Susan Blum, MD, penulis The Immune System Recovery Plan, pendiri dan direktur Blum Center for Health, sangat penting bagi kita untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak usus dan sistem pencernaan.

Karena, sistem pencernaan yang terganggu akan membahayakan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Inilah lima kebiasaan yang dapat merugikan pencernaan sehingga merusak juga kekebalan tubuh Anda.

1.Mengonsumsi obat antasida
Antasida, terutama jenis yang kuat, memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh. Blum menjelaskan bahwa beberapa antasida, bersifat menyerap asam. Jenis lain yang lebih kuat yang disebut proton-pump inhibitors (PPI) dapat mengubah pH perut Anda, yang seharusnya sangat asam untuk mensterilkan semua makanan yang Anda makan. Ketika perut tidak bisa mensterilkan makanan dengan benar, tubuh akan mudah infeksi.

Baca juga: Dudung Minta 20 Prajurit Tersangka Kematian Prada Lucky Jangan Cuma Dipecat TNI

Satu studi Mayo Clinic menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi PPI memiliki lebih sedikit keragaman bakteri usus dan ini meningkatkan risiko penyakit seperti infeksi Clostridium difficile dan pneumonia.

Apa yang harus dilakukan: Blum memperingatkan agar konsumsi antasida harus berjarak tiga bulan dari konsumsi sebelumnya. Hindari makanan yang yang dapat memicu asam refluks.

2. Anda mengonsumsi obat pereda nyeri
Selain antasid, Blum mengatakan bahwa beberapa obat nyeri seperti steroid dan NSAID dapat merusak lapisan usus dan menyebabkan sindrom usus bocor, yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas usus. Akibatnya, infeksi dan partikel makanan membuat jalan melalui dinding usus dan masuk ke tubuh Anda. Alhasil, sistem kekebalan tubuh menurun.

Baca juga: Gubernur Sherly Kibarkan Bendera Merah Putih di Dalam Laut dengan Kostum Mermaid

Apa yang harus dilakukan: Jangan menggunakan obat pereda nyeri setiap hari atau secara rutin misalnya beberapa kali seminggu.

3. Anda sedang mengonsumsi antibiotik
Antibiotik juga dapat berkontribusi melemahkan sistem kekebalan tubuh, kata Shilpi Agarwal, MD, dokter integratif dan holistik obat dokter.

Wanita, karena lebih rentan menderita penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kemih, yang sering diobati dengan antibiotik, memiliki risiko penurunan sistem imun lebih tinggi.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Paling Bikin Bahagia, Gaji Besar dan Sulit Kena PHK

Antiibiotik dapat membunuh bakteri baik di pencernaan. Jika pencernaan tidak sehat maka kekebalan tubuh akan terganggu.

Apa yang harus dilakukan: Jika Anda sering infeksi.dan menggunakan antibiotik, konsultasilah dengan dokter mengenai alternatif pengobatan yang lain. Misalnya, vitamin C yang berguna menambah keasaman urin.sehingga tidak mudah diserang bakteri.

4. Anda kecanduan alkohol
Hobi minuman keras dapat menekan produksi sumsum tulang dari sel-sel darah merah dan putih, kata Agarwal. Hal ini dapat merugikan sistem kekebalan tubuh Anda.

Baca juga: Pakai Suara Burung Asli, Hotel di Tangsel Tetap Ditagih Royalti, Bagaimana Bisa?

Apa yang harus dilakukan: bukan berarti Anda tidak boleh minum alkohol sesekali. Pada acara-acara khusus seperti ulang tahun, silakan saja asal tidak melebihi dua takaran dalam sehari itu.

5. Anda sering bepergian
Agarwal melihat banyak wanita yang bepergian mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh. Alasan utamanya, mereka sering terkena kuman dan polutan asing yang mungkin ada di pesawat dan di hotel. Selain itu, tidak mendapatkan istirahat yang cukup dan makan jadi tidak teratur.

Apa yang harus dilakukan: Pertahankan sebanyak mungkin rutinitas selama ada di tempat asing. Pastikan untuk berolahraga selama setidaknya 15 sampai 20 menit sehari.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dudung Minta 20 Prajurit Tersangka Kematian Prada Lucky Jangan Cuma Dipecat TNI
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Gubernur Sherly Kibarkan Bendera Merah Putih di Dalam Laut dengan Kostum Mermaid
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

10 Jurusan Kuliah Paling Bikin Bahagia, Gaji Besar dan Sulit Kena PHK
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Pakai Suara Burung Asli, Hotel di Tangsel Tetap Ditagih Royalti, Bagaimana Bisa?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Sosok Baru Orang Terkaya di Singapura 2025, Hartanya Masih Kalah dari Taipan Indonesia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Cuma Megawati Presiden yang Absen di HUT ke-80 RI, Luhut Bilang Begini
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok, Ioniq 5 Paling Parah
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bendera Terbalik Saat Upacara HUT ke-80 RI di Balai Kota Surabaya, Eri Cahyadi Beri Semangat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Karyawan Masuk Saat Cuti Bersama 18 Agustus: Kalau Libur Enggak Dibayar
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

80 Tahun Usai Perang Dunia II, Jepang Tak Mau Selamanya Minta Maaf
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Curhat Pengguna Soal Servis Wuling Binguo EV
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lamborghini Kecelakaan di Tol Kunciran, Tabrak Pembatas Jalan
api-2 . LATEST

Terkini Lainnya
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Health
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Health
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
Health
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau