Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Malam Kurang dari 5 Jam Rentan Terserang Batuk Pilek

Kompas.com - 13/04/2016, 16:03 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - "Di banyak negara, terutama negara-negara barat, tidur bukanlah sebuah prioritas bila dikaitkan dengan produktivitas. Hanya saja, sedikit tidur karena kesibukan mungkin tak akan berpengaruh dalam jangka pendek tetapi tidak untuk jangka panjang," kata penulis studi Erica Prather dari Pusat Kesehatan Masyarakat di University of California, San Francisco.

Waktu tidur yang terlalu sedikit dapat memiliki dampak langsung pada kesehatan kardiovaskular, endokrin dan fungsi kekebalan tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit dari waktu ke waktu, kata Prather kepada Reuters Health.

Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan risiko kesehatan yang buruk. Prather melanjutkan, "Mereka yang bisa tidur sebentar atau kurang dari 5 jam per malam cenderung tak memiliki banyak waktu untuk olahraga dan lebih mungkin untuk memilih makanan dengan gizi yang tidak ideal, sehingga dari waktu ke waktu, dapat memengaruhi kesehatan."

Baca juga: Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf

Para peneliti menggunakan data dari lebih dari 22.000 orang dewasa di Survei Kesehatan Nasional dan Gizi antara tahun 2005 dan 2012.

Para peserta melaporkan tentang banyaknya jam tidur pada hari kerja, riwayat gangguan tidur, dan apakah mereka memiliki kesulitan tidur.

Mereka juga diminta untuk menjawab pertanyaan tentang seberapa sering mengalami sakit kepala, batuk, pilek, radang paru-paru, atau infeksi telinga.

Baca juga: Kubu Dahlan Iskan Jawab Tudingan Tak Setor Dividen Rp 89 M: Jawa Pos Bukan Pemegang Saham, Tidak Berhak

Hampir 14 persen responden mengatakan mereka tidur tidak lebih dari lima jam per malam, 23 persen tidur selama enam jam, 56 persen tidur selama tujuh hingga delapan jam, dan 7 persen mengatakan mereka tidur selama sembilan jam atau lebih per malam.

Selama 30 hari penelitian, 19 persen dari responden yang tidur selama lima jam atau kurang, sering mengalami sakit kepala atau batuk, ketimbang mereka yang tidur 6 jam atau lebih.

Setelah memerhitungkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan dan status merokok, orang-orang dengan gangguan tidur didiagnosis juga lebih mungkin untuk terserang pilek dan batuk serta infeksi pernafasan, papar penelitian yang diterbitkan 11 April lalu di JAMA Internal Medicine.

Baca juga: Tarif Listrik PLN per kWh 14-20 Juli 2025: Prabayar dan Pascabayar

"Ini merupakan harapan kami bahwa studi ini bisa membantu seseorang meningkatkan waktu dan kualitas tidur sebagai perilaku kesehatan penting," kata Prather.

"Sangat sedikit ada pelatihan tentang tidur yang diberikan di sekolah kedokteran, sehingga sebagian besar dokter tidak tahu apa-apa tentang tidur," kata Dr Sanjay R. Patel dari Pusat Tidur dan Kardiovaskular di University of Pittsburgh.

"Akibatnya, mereka tidak merasa nyaman untuk membicarakan tentang tidur kepada pasien mereka."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Health
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
Health
Varian Baru Covid-19 Stratus Menyebar di Inggris, Gejala Serak Jadi Ciri Khas
Varian Baru Covid-19 Stratus Menyebar di Inggris, Gejala Serak Jadi Ciri Khas
Health
BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN
BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN
Health
Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi
Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi
Health
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Health
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Health
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Health
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Health
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Health
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Health
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Health
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Health
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Health
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau