Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2017, 07:27 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Bahkan bagi yang terbiasa makan sehat, jujur saja sulit melawan kelezatan kue cokelat, kentang goreng, burger atau pun donat yang ditawarkan ke hadapan Anda. Iman langsung runtuh melawan godaan nikmat itu.

Menurut sebuah riset baru, cara terbaik melawan situasi itu adalah mengambil sendiri daripada disajikan orang lain. Hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Marketing Research itu mengungkapkan, seseorang jadi makan lebih sedikit makanan tak sehat ketika mengambil sendiri daripada diambilkan orang lain sepiring penuh.

"Kami menemukan ketika peserta penelitian diberi pilihan apakah akan atau tidak mengonsumsi camilan yang dipandang kurang sehat, mereka punya kecenderungan lebih besar mengonsumsi ketika lebih sedikit keterlibatan fisik dibutuhkan untuk mengambil makanan tersebut," kata peneliti Linda Hagen, Aradhna Krishna dan Brent McFerran.

Baca juga: Antara Berbuka Puasa atau Shalat Maghrib, Mana yang Lebih Baik Didahulukan?

Jadi ketika makan junk food harus membuat Anda berusaha misalnya berdiri, pergi ke meja dan memilih sendiri cokelat-cokelat yang ada, maka Anda cenderung makan lebih sedikit daripada diberi sepiring oleh orang lain.

"Kami menyimpulkan perilaku ini terjadi karena lebih sedikit kegiatan fisik terlibat dalam penyajian makanan membuat si peserta menolak tanggung jawab atas tindakan makan tak sehat. Kita merasa jika seseorang menyuguhkan makanan enak, itu bukan salah kita, kan?," katanya.

Menariknya, peneliti menemukan hal yang sama tidak berlaku pada makanan sehat.

Baca juga: Apakah Menangis dan Muntah Dapat Membatalkan Puasa Seseorang?

Untuk sampai pada kesimpulan itu, peneliti melakukan lima eksperimen berbeda. Sukarelawan dibawa ke laboratorium dimana ada Reese's Pieces (sejenis cokelat warna-warni M&M) ditinggalkan di meja untuk dimakan mereka.

Metoda penyajian berbeda juga diuji. Ketika cokelat ditaruh di mangkuk besar agar sukarelawan mengambil sendiri, tak ada yang mengambil.

Namun ketika cokelat itu disajikan dalam mangkuk kecil, sekitar sepertiga peserta memakannya.

Jadi jika ingin makan lebih sedikit junk food, mungkin jawabannya adalah menyajikan makanan dengan cara yang mengharuskan kita mengukur sendiri porsi karena kita tampaknya malas untuk melakukannya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Siloam Hospitals Surabaya Terapkan Teknologi Robotik untuk Operasi Lutut Presisi
Siloam Hospitals Surabaya Terapkan Teknologi Robotik untuk Operasi Lutut Presisi
Health
PAPDI Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu, Serukan Perlindungan Tenaga Kesehatan
PAPDI Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu, Serukan Perlindungan Tenaga Kesehatan
Health
Target 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Dikejar, Anggaran Sudah Rp 8,2 Triliun
Target 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Dikejar, Anggaran Sudah Rp 8,2 Triliun
Health
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Health
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Health
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Health
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Health
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Health
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Health
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
Health
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
Health
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
BrandzView
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Health
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Health
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau