Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bulletproof Coffee", Minuman Kopi yang Melangsingkan?

Kompas.com - 17/02/2017, 17:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber POP SUGAR

KOMPAS.com - Bulletproof coffee adalah minuman yang populer di media sosial di Amerika Serikat. Selain disebut sehat, kopi trendi ini juga cantik untuk difoto.

Minuman ini adalah kopi yang berbusa dan berlemak. Jenis lemak yang dicemplungkan ke dalamnya adalah butter dari sapi yang diberi makan rumput.

Kendati baru-baru ini digemari orang, sejatinya banyak budaya sudah melakukan ini selama berabad-abad. Salah satunya ada di tradisi orang Etiopia.

Baca juga: Ini Perintah Mendagri ke Bupati Sudewo terkait Kemarahan Warga Pati

Dave Asprey, pendiri dan CEO Bulletproof menemukan butter yang dimasukkan ke dalam kopi saat perjalanan ke Tibet. Di negeri itu ia mencoba "yak butter tea."

Manfaat sehat minuman kopi itu ada pada kandungan lemak sehatnya. Minyak MCT (medium chain triglyceride) ditambah asam lemak omega tiga di dalamnya menciptakan kombinasi gizi yang mengenyangkan sekaligus menurunkan berat badan.

Berhubung MCT dimetabolisasi dengan cepat di hati, minyak itu digunakan sebagai bahan bakar sebelum disimpan sebagai lemak tubuh.

Baca juga: 8 Ekstrakurikuler yang Bisa Digunakan untuk Masuk PTN Tanpa Tes

Dengan kandungan kalorinya yang lebih tinggi daripada Frappucino ukuran tall di Starbucks, apa benar minuman kopi trendy ini baik untuk kesehatan kita?

Dave Asprey mengatakan bahwa selama puluhan tahun ini telah dibombardir informasi gizi dan marketing yang mengatakan bahwa lemak itu buruk. Untungnya, ilmu moderen menemukan lemak yang baik justru membuat kita kuat, berotot dan sehat.

"Lemak adalah fondasi gaya hidup Bulletproof yang didasarkan riset bertahun-tahun. Saya belajar bahwa lemak menghentikan keinginan makan, memberi energi otak dan mendukung hormon serta kesehatan kita secara keseluruhan setiap hari," tambahnya.

Baca juga: Tunjangan Naik, Wakil Ketua DPR: Mungkin Menteri Keuangan Kasihan dengan Kawan-kawan

Asprey sendiri berhasil menurunkan berat badan sebanyak 45 kg dengan minum bulletproof coffee setiap sarapan.

Ahli naturopati Dr Andrew Weil menyebutkan kopi butter adalah eksperimen bermanfaat untuk lidah dan kesehatan. Ia merekomendasikan menggunakan lemak dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet anti inflamasi.

Menurutnya, mencampur butter organik berkualitas tinggi dan tanpa garam ke dalam kopi atau teh tidaklah membahayakan kesehatan.

Baca juga: Charger Tetap Tercolok saat Tidak Digunakan, Apa Akibatnya?

Kendati demikian beberapa ahli gizi meminta masyarakat agar berhati-hati. "Semua huru hara ini terjadi karena selebriti dan blogger yang mengonsumsi kopi itu. Kenyataannya, lemak jenuh dari perspektif penelitian memiliki dampak kesehatan tak baik, khususnya untuk jantung dan berat badan," kata Lisa Eberly, seorang ahli gizi.

"Ditambah lagi, minuman berkalori merupakan cara cepat untuk menaikkan berat badan dan memperlambat metabolisme. Saya punya banyak klien yang datang dan minum jenis kopi seperti ini memiliki jantung yang terlihat seperti lansia obesitas," tambahnya.

Ahli gizi Lori Zanini menyarankan untuk mempertimbangkan kebutuhan gizi makro, terutama protein dan karbohidrat.

"Menurut saya, bulletproof coffee tidak mengandung nutrisi komplit. Tidak ada kandungan protein dan karbohidrat sehingga tak disarankan hanya sarapan minuman ini," katanya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Health
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Health
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Health
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Health
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
BrandzView
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Health
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Health
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau