Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Turunkan Kolesterol (2): Gandum Utuh sampai Label Makanan

Kompas.com - 19/12/2019, 11:33 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Seseorang dengan kolesterol tinggi lebih berisiko terkena penyakit serius.

Kolesterol sendiri sebenarnya merupakan senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi pada organ hati dan sebagaian lainnya didapatkan dari makanan.

Seseorang dengan kolesterol tinggi lebih berisiko terkena serangan jantung dan stroke.

Hal ini dikarenakan terjadi pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah.

Ingatlah bahwa tanggung jawab kesehatan berada di tangan Anda sendiri.

Anda bisa saja mengubah angka kolesterol dengan sejumlah upaya.

Baca juga: Cegah Sakit Jantung dan Stroke, Ini Pentingnya Rutin Cek Kolesterol Sejak Muda

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengantur tingkat kolesterol dalam tubuh:

Konsumsi gandum utuh

Melansir dari WebMD, Semangkuk oatmeal adalah pilihan cerdas untuk memulai hari.

Mengonsumi bahan makanan ini dapat membuat Anda lebih mudah untuk tidak makan berlebihan saat makan siang.

Serat oatmeal juga mengekang kolesterol jahat. Biji-bijian utuh ini bisa juga dikonsumsi di luar sarapan.

Selain gandum utuh, Anda juga bisa mencoba beras merah, popcorn, dan jelai.

Makan kacang-kacangan

Anda butuh camilan? Konsumsi segenggam almond, pecan, kenari, atau kacang-kacangan lainnya bisa dicoba.

Selain enak, makanan ini juga tinggi lemak tak jenuh yang dapat menurunkan kolesterol jahat dan menyisakan kolesterol baik.

Studi menunjukkan bahwa orang yang makan sekitar satu ons kacang sehari cenderung terkena penyakit jantung.

Oleh sebab itu, Anda disaranlan mengonsumsi kacang-kacangan dengan porsi cukup atau kecil untuk membatasi asupan konsumsi lemak dan kalori.

Tidak ketinggalan, saat Anda mengonsumsi kacang, hindari yang tertutup gula, cokelat, atau banyak garam.

Baca juga: Kolesterol Tinggi? Cobalah 7 Makanan Penurun Kolesterol Ini

Pilih lemak tak jenuh

Anda membutuhkan lemak untuk tubuh, tetapi tidak terlalu banyak.

Dalam penggunaan lemak, pilihlah lemak tak jenuh, seperti yang ditemukan dalam minyak kanola, zaitun, dan safflower.

Minyak tak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan dapat membantu meningkatkan kolesterol baik.

Pilih sumber karbohidrat terbaik

Anda bisa mulai memilih kacang dan biji-bijian seperti beras merah, quinoa, dan gandum utuh yang memiliki lebih banyak serat dan tidak meningkatkan gula darah Anda.

Bahan makanan ini akan menurunkan kolesterol dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Sedangkan karbohidrat yang ditemukan dalam bahan makanan lain, seperti roti putih, kentang putih, nasi putih, dan kue kering dapat meningkatkan kadar gula darah lebih cepat.

Dengan begitu, Anda bisa merasa lebih cepat lapar dan akhirnya makan berlebihan.

Waspada saat makan di luar

Makanan di tempat makan atau restoran bisa diisi dengan lemak jenuh, kalori, dan sodium.

Bahkan pilihan makanan yang tersedia itu dapat dberukuran supersize. Untuk tetap di jalur sehat, Anda perlu memerhatikan ini:

Pilih makanan yang dipanggang, dikukus, atau dibakar, bukan yang digoreng.
Minta saus diletakkan terpisah atau di samping.
Bisa minta setengah dari makanan yang datang untuk dikemas sebelum disantap.

Periksa label komposisi makanan

Setiap berbelanja, Anda disarankan untuk selalu melihat label komposisi.

Cari tahulah berapa ukuran sajiannya dan informasi nutrisinya.

Perhatikan di makanan apakah mengandung lemak jenuh, natrium, kalori, dan kolesterol?

Jika memang dinilai tidak cocok, Anda perlu mengganti pilihan bahan makanan tersebut dengan yang lain.

Baca juga: Habis Minum Obat Kolesterol dan Hipertensi, Bolehkah Makan Daging Sepuasnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau