Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Micin Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia?

Kompas.com - 27/12/2019, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline,

KOMPAS.com - MSG atau Monosodium Glutamat telah lama digunakan sebagai bahan penyedap masakan.

Di sisi lain, MSG atau yang akrab disapa micin ini selalu diklaim buruk.

MSG selalu dituding bisa menyebabkan kecanduan dan membuat bodoh. Lantas, bagaimana sebenarnya efek samping MSG?

Mengenal MSG

MSG adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa. Penyedap rasa ini berasal dari asam amino glutamat yang merupakan asam amino non esensial alias asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

Lalu, mengapa MSG dikalim buruk untuk kesehatan?

Tahun 1960an Badan keamanan pangan Amerika Serikat (FDA) menerima banyak laporan mengenai efek samping yang dialami banyak pengunjung restoran masakan Cina.

Sejak itulah, muncul istilah Chinese Restaurant Syndrome yang diklaim sebagai salah satu efek MSG.

Gejala Chinese Restaurant Syndrome antara lain nyeri kepala, kulit yang kemerahan, dan berkeringat.

Akan tetapi, masih belum banyak penelitian ilmiah yang memperlihatkan hubungan antara MSG dengan gejala-gejala tersebut pada manusia.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Micin, Serbuk Penuh Kontroversi

Efek MSG

Asam glutamat berfungsi sebagai neurotransmitter di otak, yang berfungsi merangsang sel-sel saraf untuk menyampaikan sinyalnya.

Beberapa orang mengklaim bahwa MSG menyebabkan glutamat yang berlebihan di otak dan stimulasi sel-sel saraf yang berlebihan.

Peningkatan aktivitas glutamat di otak memang dapat menyebabkan kerusakan. Namun, hal itu bisa trjadi jika kita mengonsumsi MSG dalam jumlah yang terlalu besar.

Penelitian juga membuktikan konsumsi MSG dalam jumlah besar bisa meningkatkan kadar darah sebesar 556 persen.

Selain itu, riset 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Nutrition juga menemukan, individu yang mengonsumsi MSG dalam jumlah tinggi lebih rentan terhadap obesitas.

Dalam riset tersebut, disebutkan bahwa batas aman untuk konsumsi MSG maksimal 0,4 gram per hari.

Bukan zat berbahaya

Uniknya, World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), juga Kementerian Kesehatan RI, mengklaim MSG sebagai bahan makanan yang aman digunakan.

Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan tentu berefek buruk bagi kesehatan kita.

Salah satu penelitian terbitan American Journal of Clinical Nutrition juga menyatakan bahwa masyarakat luas tetap harus waspada terhadap efek samping kesehatan yang mungkin terjadi akibat makan MSG dan agar lebih bijak mengatur porsinya.

Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS meminta produsen makanan dan restoran-restoran untuk tetap mencantumkan MSG dalam daftar komposisi produk mereka.

Baca juga: 5 Fakta soal Micin, dari Sejarah hingga Batas Konsumsinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
masako juga berbahaya kalo di makan terlalu keasinan setiap hari selama dua bulan akibatnya kalo punya luka pasti bernanah, luka membesar dan sembuh lama sekali . aku pernah mengalami ini

Terkini Lainnya
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Health
Gaya Hidup Serba Cepat dan Stres, Kombinasi Mematikan bagi Jantung
Gaya Hidup Serba Cepat dan Stres, Kombinasi Mematikan bagi Jantung
Health
Fenomena Impostor Syndrome di Kalangan Pekerja Muda, Apa Dampaknya bagi Kesehatan Mental?
Fenomena Impostor Syndrome di Kalangan Pekerja Muda, Apa Dampaknya bagi Kesehatan Mental?
Health
Gejala Rabies Tak Selalu Demam, Ini Fakta Medisnya...
Gejala Rabies Tak Selalu Demam, Ini Fakta Medisnya...
Health
15 Persen ASN DKI Terindikasi Masalah Mental, Dinkes Dorong Pemeriksaan Lanjutan
15 Persen ASN DKI Terindikasi Masalah Mental, Dinkes Dorong Pemeriksaan Lanjutan
Health
Vaksin RSV Disarankan untuk Lansia yang Akan Umroh, Cegah Risiko Pneumonia dan Bronkiolitis
Vaksin RSV Disarankan untuk Lansia yang Akan Umroh, Cegah Risiko Pneumonia dan Bronkiolitis
Health
Kasus Rabies di Sikka, Nenek 81 Tahun Meninggal Dunia: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Kasus Rabies di Sikka, Nenek 81 Tahun Meninggal Dunia: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Health
Cek Kolesterol dan Gula Darah sejak Muda, Ini Saran Dokter...
Cek Kolesterol dan Gula Darah sejak Muda, Ini Saran Dokter...
Health
Dokter: Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya
Dokter: Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya
Health
15 Persen ASN Jakarta Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Penjelasan dan Dampaknya pada Kesehatan
15 Persen ASN Jakarta Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Penjelasan dan Dampaknya pada Kesehatan
Health
62 Persen ASN Jakarta Obesitas, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
62 Persen ASN Jakarta Obesitas, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Health
Pasien Pertama Jalani Operasi Bedah Robotik di RI: Nyeri Minim, Pulih Lebih Cepat
Pasien Pertama Jalani Operasi Bedah Robotik di RI: Nyeri Minim, Pulih Lebih Cepat
Health
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Health
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau