Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beda Demam Berdarah (DBD) dengan Demam Biasa

Kompas.com - 28/01/2020, 07:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Demam merupakan salah satu gejala umum yang menyertai penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Demam sebenarnya bukan penyakit, melainkan gejala dan tanda dari suatu penyakit.

Melansir buku Mengenal Demam dan Perawatannya pada Anak (2015) oleh Lusia, demam terjadi saat hasil pengukuran suhu tubuh melebihi 37,2 derajat Celcius.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan

Demam dapat terjadi bila pembentukan panas dalam tubuh melebihi pengeluaran panas dari tubuh.

Pemicunya bisa beragam hal. Salah satunya karena infeksi seperti virus dengue.

DBD disebabkan infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina atau Aedes albopictus.

Baca juga: 4 Skenario Setelah AS Terlibat Perang Iran-Israel, Bisa Terjadi Pertempuran Total

Demam pelana kuda

Sepintas, demam pada DBD tidak ada bedanya dengan demam biasa.

Demam DBD bahkan awalnya mirip dengan demam pada penyakit flu, tifus, cacar air, atau campak.

Melansir buku Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah (2007) oleh Dr. Handrawan Nadesul, demam DBD punya ciri spesifik.

Baca juga: Iran Bangkit dari Serangan AS, Langsung Hantam Bandara Ben Gurion Israel

Demam pasien DBD saat diamati, grafik suhu tubuhnya menyerupai pelana kuda. Oleh karena itu demam DBD kerap disebut demam pelana kuda.

Setelah pasien mengalami demam selama tiga hari, kenaikan suhu tubuh mereda dengan sendirinya pada hari keempat sampai hari kelima.

Demam DBD yang reda tersebut terkadang dengan atau tanpa pemberian obat.

Baca juga: Beda dengan Penyakit Lain, Ini Ciri Bintik Merah pada Penderita DBD

Nyeri ulu hati

Selain demam pelana kuda, demam DBD kerap diikuti gejala DBD lain yakni timbul rasa nyeri di sekitar ulu hati.

Terkadang, sejumlah pasien mengeluhkan nyeri ulu hati hebat.

Lokasi nyeri ulu hati pasien DBD, tepatnya berada di area sepertiga antara ulu hati dengan pusar.

Jika area itu ditekan dengan jari, rasa nyeri yang dirasakan penderita DBD kian kentara.

Rasa nyeri di sekitar ulu hati pada pasien DBD bisa dijadikan petunjuk kemungkinan akan mengalami syok.

Baca juga: Selain Minum Jus Jambu, Ini 7 Cara Alami Naikkan Trombosit dengan Cepat

Kapan perlu curiga demam DBD

Jika ada yang mengalami demam pelana kuda dan merasakan nyeri di sekitar ulu hati, ada baiknya Anda meningkatkan kewaspadaan. Terutama saat:

  1. Tinggal di daerah rawan DBD
  2. Ada tetangga yang terserang DBD
  3. Sedang musim DBD

Saat beberapa tanda di atas beserta gejala DBD lainnya sudah tampak, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau