Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Warna Sperma dan Artinya bagi Kesehatan Anda

Kompas.com - 20/02/2020, 20:08 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Bagi beberapa pasangan yang telah menikah, kehamilan adalah sesuatu hal yang dinantikan.

Namun, menunggu kehamilan bisa menjadi hal yang paling menantang. Ada banyak faktor hingga pasangan bisa mendapatkan kehamilan.

Salah satu faktor yang berpengaruh adalah kesehatan sperma.

Baca juga: Untuk Pria, Pilih Celana Dalam Ini Agar Sperma Sehat

Kadang kala, masalah kesehatan sperma ini bisa menjadi isu yang sensitif bagi pasangan.

Merangkum dari The Asian Parent, sebenarnya kita bisa mengetahui kesehatan sperma hanya dengan melihatnya.

Ya, salah satu tanda sperma yang sehat dapat dilihat dari warnanya. Untuk itu, mari kita ketahui berbagai warna sperma dan artinya bagi kesehatan seksual.

Baca juga: Ketua MPR Muzani: HUT ke-80 RI Berbeda dan Lebih Teristimewa

1. Abu-abu keputihan atau putih susu

Air mani normal memiliki warna abu-abu keputihan atau berwarna putih susu.

Selain itu, konsistensi sperma normal akan agak lengket seperti jeli.

2. Merah muda, merah, cokelat, atau oranye (kemerahan)

Merangkum dari Mayo Clinic, air mani berwarna kemerahan bisa disebabkan oleh radang prostat atau kelenjar yang membantu memproduksi air mani.

Baca juga: Pidato Lengkap Ketua MPR Ahmad Muzani dalam Sidang Tahunan HUT Ke-80 RI

Warna air mani semacam ini disebut dengan hematospermia, yaitu adanya darah dalam air mani.

Gejala ini belum tentu tanda bahaya. Bisa jadi, warna air mani ini terjadi karena hubungan seksual atau masturbasi yang terlalu kuat pada beberapa hari sebelumnya.

Meski begitu, keadaan ini patut diwaspadai jika terjadi selama seminggu atau lebih disertai dengan rasa nyeri di area selangkangan.

Pasalnya, warna kemerahan dalam air mani bisa mengindikasikan adanya penyakit seperti herpes, gonorea, infeksi prostat, atau -pada kasus langka- kanker prostat.

Baca juga: Awas, Simpan HP di Saku Celana Bisa Rusak Kualitas Sperma

3. Kuning atau hijau

Sama seperti warna kemerahan, Anda tak perlu terburu-buru panik melihat warna air mani berubah menjadi kuning atau hijau.

Dalam beberapa kasus, air mani berwarna kekuningan karena tercampur urine.

Selain itu, warna ini juga bisa disebabkan karena Anda sedang mengonsumsi makanan, obat, atau vitamin tertentu.

Baca juga: Puan ke Pemerintah: Kalau Tak Diawasi, Bisa Lupa Arah dan Jalan Sendiri

Namun, Anda perlu mewaspadai warna ini jika terjadi rasanya nyeri, sensasi terbakar, bengkak, atau gatal di bagian selangkangan.

Merangkum dari International Society for Sexual Medicine, warna ini bisa menjadi tanda penyakit seperti:

  • infeksi menular seksual
  • leukositospermia atau tingginya sel darah putih di dalam sperma
  • penyakit kuning
  • prostatitis atau radang kelenjar prostat

4. Hitam

Air mani hitam dipastikan sebagai tanda sperma dalam keadaan tidak sehat.

Baca juga: Syukuran HUT ke-80 RI, Gus Ipul Ajak Jajaran Kemensos Kerja Berdampak

Warna kehitaman tersebut disebabkan oleh darah lama.

Selain itu, keadaan ini bisa mengindikasikan Anda mengalami cedera saraf tulang belakang.

Ada baiknya segera konsultasikan ke dokter urologi jika mengalami warna sperma semacam ini.

Baca juga: Sedang Program Hamil? Coba 12 Cara Menjaga Agar Sperma Sehat

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Health
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
Health
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Health
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau