Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Ibu dengan Gejala Infeksi Virus Corona Tetap Boleh Menyusui

Kompas.com - 04/03/2020, 18:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Meski sedang mengalami batuk, pilek, demam atau merasa adanya gejala akibat infeksi virus corona atau Covid-19, ibu menyusui tetap diperbolehkan memberikan air susu ibu (ASI) ke anak.

Hal itu dikarenakan, ASI tidak memiliki peran signifikan dalam penyebaran virus pernapasan sehingga para ibu dianjurkan tetap melanjutkan aktivitasnya tersebut.

Sementara, penularan virus corona melalui droplet atau percikan liur, batuk, atau bersih masih mungkin dicegah dengan ibu mengenakan masker saat menyusui.

Baca juga: Masker Tak Efektif Cegah Virus Corona, Malah Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P (K), MARS, FISR, menganjurkan para ibu untuk tetap menyusui meski tengah menderita batuk, pilek sebagai salah satu gejala infeksi virus corona.

Menurut dia, sang ibu hanya perlu mewaspadai jangan sampai air liurnya terkena sang bayi yang tengah disusui.

"Saat bersin atau batuk yang penting si ibu jangan sampai menyemprot ke anak," jelas Prof Suradi saat menjadi narasumber dalam talkshow yang diadadakan RSUD Dr. Moewardi, Rabu (4/3/2020) pagi.

Selain menggunakan masker, ibu menyusui yang tengah menderita sakit juga dianjurkan untuk senantiasa melakukan tindakan pencegahan lain, berupa:

  • Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan anak
  • Membersihkan dengan desinfektan pada permukaan benda apa pun yang mungkin terkontaminasi

Prof Suradi mengimbau bagi para ibu menyusui atau siapa pun yang mengalami gejala demam, batuk, atau seak napas, jelas lebih baik segera mencari bantuan medis ketimbang menundanya.

"Jika ada gejala sakit, lebih baik segera mencari bantuan ke pusat layanan medis," terang Prof Suradi.

Baca juga: Cara Membedakan Gejala Flu Biasa dengan Infeksi Virus Corona

Cara bedakan flu biasa dengan infeksi virus corona

Melansir Kompas.com (2/3/2020), Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, Dr. dr. Reviono, Sp.P (K), memberikan kisi-kisi cara membedakan gejala flu biasa dengan infeksi virus corona.

Menurut dia, infeksi virus corona memang memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa. Namun, masyarakat tetap saja bisa mendeteteksi perbedaan gejala yang ditimbulkan oleh kedua penyakit yang menyerang sistem penapasan tersebut.

Dokter yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu menerangkan virus influenza penyebab flu kerap kali menimbulkan gejala, seperti berikut:

  • Bersin-bersin
  • Batuk
  • Hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala ringan
  • Demam

Gejala-gejala tersebut biasanya baru akan terjadi pada seseorang 1-3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit.

Baca juga: Masker Mahal? Berikut Cara Lain Cegah Penularan Virus Corona

Sedangkan gejala infeksi virus corona, menurut dia, memiliki karakteristik yang lebih spesifik dibanding flu biasa.

Sedikitnya ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada pasien Covid-19, yakni:

  • Demam tinggi lebih dari 38 derajat celsius
  • Batuk
  • Sesak napas

"Tiga itu yang menjadi gejala utama infeksi virus corona," terang Reviono.

Namun, menurut dia, riwayat kontak pasien atau penderita adalah indikator utama untuk bisa membedakan antara penyakit flu biasa dengan infeksi civid-19.

Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara atau daerah yang terjangkit covid-19 pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala patut mendapatkan pengawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Tren Jalan Kaki 6-6-6 Dorong Gaya Hidup Sehat, Efektif Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Tren Jalan Kaki 6-6-6 Dorong Gaya Hidup Sehat, Efektif Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Health
3 Bulan Lebih Terisolasi dari Bantuan Medis, Warga Gaza Akhirnya Dapat Bantuan WHO
3 Bulan Lebih Terisolasi dari Bantuan Medis, Warga Gaza Akhirnya Dapat Bantuan WHO
Health
Cukup Jalan Cepat atau Berkebun, Ini Cara Efektif Tangkal Dampak Duduk Seharian
Cukup Jalan Cepat atau Berkebun, Ini Cara Efektif Tangkal Dampak Duduk Seharian
Health
Bahaya Kanker Pankreas Mengintai Tanpa Gejala, Waspadai Tanda Ini di Toilet
Bahaya Kanker Pankreas Mengintai Tanpa Gejala, Waspadai Tanda Ini di Toilet
Health
Studi: Tidur Siang Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Kematian
Studi: Tidur Siang Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Kematian
Health
Manfaat Kunyit Menurut Studi Baru, Bisa Turunkan Kolesterol dan Tensi
Manfaat Kunyit Menurut Studi Baru, Bisa Turunkan Kolesterol dan Tensi
Health
Kemdiktisaintek Tegaskan Komitmen Tangani Mahasiswa Retaker UKMPPD Secara Adil dan Akuntabel
Kemdiktisaintek Tegaskan Komitmen Tangani Mahasiswa Retaker UKMPPD Secara Adil dan Akuntabel
Health
Studi Ungkap Risiko Psikologis jika Jam Malam Anak di Surabaya Diterapkan Secara Kaku
Studi Ungkap Risiko Psikologis jika Jam Malam Anak di Surabaya Diterapkan Secara Kaku
Health
Toxic Masculinity: Ketika Pria Tidak Bercerita, tapi Banyak di Antaranya Alami Gangguan Jiwa
Toxic Masculinity: Ketika Pria Tidak Bercerita, tapi Banyak di Antaranya Alami Gangguan Jiwa
Health
Kebijakan Jam Malam Anak di Surabaya Dinilai Positif untuk Kesehatan Remaja
Kebijakan Jam Malam Anak di Surabaya Dinilai Positif untuk Kesehatan Remaja
Health
Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Berlaku, Studi Ungkap Dampaknya untuk Kesehatan
Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Berlaku, Studi Ungkap Dampaknya untuk Kesehatan
Health
Belajar dari Adik Hrithik Roshan yang Berhasil Lewati Perlemakan Hati Tingkat 3
Belajar dari Adik Hrithik Roshan yang Berhasil Lewati Perlemakan Hati Tingkat 3
Health
Dari Adik Hrithik Roshan: Junk Food Bisa Picu Penyakit Perlemakan Hati
Dari Adik Hrithik Roshan: Junk Food Bisa Picu Penyakit Perlemakan Hati
Health
BGN Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis, Terbitkan Panduan Operasional
BGN Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis, Terbitkan Panduan Operasional
Health
Studi: Minum Kopi Pagi Hari Turunkan Risiko Kematian akibat Penyakit Jantung
Studi: Minum Kopi Pagi Hari Turunkan Risiko Kematian akibat Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Umumkan Iran-Israel Akan Gencatan Senjata Usai Pangkalan AS Diserang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau