Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusak Masker Bekas untuk Cegah Penularan Corona, Begini Caranya...

Kompas.com - 28/03/2020, 13:57 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kebutuhan masker untuk mencegah penularan virus corona di tengah masyarakat kian meningkat seiring merebaknya wabah Covid-19.

Menurut Kementerian Kesehatan, masker bekas sekali pakai yang kini makin langka rentan bisa disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab.

Masker bekas sekali pakai yang dibuang sembarangan dikhawatirkan dapat didaur ulang dan dijual kembali ke pasar.

Baca juga: Hati-hati, Penyebaran Virus Corona Bisa Melalui Masker Bekas Pakai

Padahal, masker sekali pakai yang sudah digunakan bisa menjadi media penyebaran virus dan penularan penyakit, seperti virus corona.

Untuk mencegah penularan virus corona akibat daur ulang masker bekas sekali pakai, setiap orang bisa berperan mengelola limbah masker bekas pribadi ini.

Ada beberapa langkah membuang produk perlindungan diri tersebut. Berikut cara membuang masker bekas sekali pakai untuk mengurangi risiko kesehatan:

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

1. Kumpulkan masker bekas pakai

Penggunaan masker yang tidak digunakan di lingkup pelayanan kesehatan bisa dikelola secara mandiri.

Demi efisiensi, sebelum membuang masker bekas sekali pakai, Anda disarankan untuk mengumpulkan semua masker bekas pakai.

Tempatkan masker bekas ini di tempat yang sekiranya aman dan tidak gampang menyebarkan penyakit.

Baca juga: Salah Kaprah Masker Bedah Dicuci dan Masker Tisu Basah Kata Kemenkes

2. Disinfeksi dengan pemutih

Setelah masker terkumpul, lakukan disinfeksi dengan memberikan cairan disinfektan ke masker bekas sekali pakai.

Gunakan wadah yang cukup untuk menampung masker bekas sekali pakai yang akan dibuang.

Rendam masker bekas yang akan dibuang tersebut dengan cairan pemutih atau klorin.

Baca juga: Ibnu Jamil Menangis Lihat Anaknya Lolos Akmil 2025

3. Rusak masker bekas

Ubah bentuk masker bekas sekali pakai yang sudah dibersihkan agar tidak disalahgunakan.

Anda bisa merusak atau menggunting bagian talinya sehingga tidak mudah digunakan kembali.

Selain itu, robek bagian tengah masker agar tidak dapat digunakan berulang.

Baca juga: Masker, Cuci Tangan, dan Hand Sanitizer, Mana Paling Ampuh Cegah Corona?

4. Buang ke tempat sampah

Setelah dirusak dan sudah didisinfeksi, masker bekas sekali pakai siap dibuang.

Masker yang digunakan di kalangan masyarakat atau di luar fasilitas layanan kesehatan, tidak tergolong limbah medis.

Menurut regulasi, limbah masker bekas ini termasuk kategori limbah domestik atau sampah rumah tangga biasa.

Sehingga, Anda bisa membuang masker bekas ini ke tempat sampah domestik atau tempat sampah biasanya.

Baca juga: Bersihkan Tangan Cara Terbaik Cegah Tertular Corona, Bukan Masker

5. Cuci tangan pakai sabun

Setelah mengerjakan seluruh cara membuang masker bekas sekali pakai di atas, Anda wajib membersihkan tangan.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 30 detik.

Jika tidak tersedia sabun dan air bersih, Anda baru mempergunakan penyanitasi tangan (hand sanitizer) selama 20 detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tinggal disobek terus cuci tangan aja panjang bener beritanya

Terkini Lainnya
Cegah Tulang Keropos di Masa Tua, Dokter: Aktif Bergerak dan Nutrisi Tepat adalah Kunci
Cegah Tulang Keropos di Masa Tua, Dokter: Aktif Bergerak dan Nutrisi Tepat adalah Kunci
Health
Pilih Pembersih Wajah dengan pH Rendah, Ini Kata Dokter Kulit...
Pilih Pembersih Wajah dengan pH Rendah, Ini Kata Dokter Kulit...
Health
Rujukan Berjenjang JKN Bukan untuk Mempersulit, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan
Rujukan Berjenjang JKN Bukan untuk Mempersulit, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan
Health
Munira Abdulla Sadar Setelah 27 Tahun: Harapan dari Kondisi Minimally Conscious
Munira Abdulla Sadar Setelah 27 Tahun: Harapan dari Kondisi Minimally Conscious
Health
BPOM Cabut Izin Edar 16 Produk Kosmetik yang Disalahgunakan untuk Injeksi
BPOM Cabut Izin Edar 16 Produk Kosmetik yang Disalahgunakan untuk Injeksi
Health
Siloam Lakukan Operasi Batu Empedu Robotik Perdana, Pasien Pulih Lebih Cepat
Siloam Lakukan Operasi Batu Empedu Robotik Perdana, Pasien Pulih Lebih Cepat
Health
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Seruan Global untuk Kesadaran, Deteksi Dini, dan Akses Setara
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Seruan Global untuk Kesadaran, Deteksi Dini, dan Akses Setara
Health
Waspada, Ini Daftar 34 Kosmetik yang Dilarang BPOM karena Mengandung Bahan Berbahaya
Waspada, Ini Daftar 34 Kosmetik yang Dilarang BPOM karena Mengandung Bahan Berbahaya
Health
BPOM Ungkap Kandungan Berbahaya dalam 34 Produk Kosmetik, Termasuk Merkuri dan Timbal
BPOM Ungkap Kandungan Berbahaya dalam 34 Produk Kosmetik, Termasuk Merkuri dan Timbal
Health
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Dorongan Global untuk Deteksi Dini dan Kesetaraan Akses Perawatan
Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Dorongan Global untuk Deteksi Dini dan Kesetaraan Akses Perawatan
Health
Pemerintah Mulai Cek Kesehatan Gratis untuk 53,8 Juta Anak Sekolah
Pemerintah Mulai Cek Kesehatan Gratis untuk 53,8 Juta Anak Sekolah
Health
6,7 Persen Warga Jateng Terdeteksi Alami Gangguan Jiwa Lewat Program Dokter Keliling
6,7 Persen Warga Jateng Terdeteksi Alami Gangguan Jiwa Lewat Program Dokter Keliling
Health
Burnout Tak Hanya Soal Lelah, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Burnout Tak Hanya Soal Lelah, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Health
Demam Berdarah Tak Lagi Musiman, Dokter Ingatkan Ancaman Dengue Sepanjang Tahun
Demam Berdarah Tak Lagi Musiman, Dokter Ingatkan Ancaman Dengue Sepanjang Tahun
Health
Makan Lebih Awal, Risiko Obesitas Lebih Rendah: Ini Penjelasan Ahli Gizi
Makan Lebih Awal, Risiko Obesitas Lebih Rendah: Ini Penjelasan Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Melihat Desa Fengwu, Cara China Integrasikan Warisan Budaya dan Pembangunan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau