Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Tahu Baik untuk Kesehatan Jantung, Begini Penjelasannya...

Kompas.com - 03/04/2020, 08:08 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan berbasis kedelai seperti tahu disebut bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

Melansir Medical News Today (1/4/2020), studi yang diterbitkan di jurnal Circulation mengungkap manfaat senyawa isoflavon yang terkandung dalam protein nabati seperti tahu.

Riset yang dikerjakan tim peneliti dari Harvard University ini dikerjakan dalam tiga tahap.

Ahli mengamati catatan kesehatan dari 168.474 wanita dan 42.226 pria partisipan selama 20 tahun.

Baca juga: 5 Cara Memasak Telur agar Lebih Sehat

Di awal studi, partisipan tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner maupun kanker.

Setelah 20 tahun, ahli dapat menyimpulkan partisipan yang rutin mengonsumsi isoflavon risiko penyakit jantung koronernya menurun. Dengan kata lain, jantung mereka lebih sehat.

Studi tersebut juga mengungkap, manfaat makan tahu sangat nyata untuk mencegah penyakit jantung bagi wanita.

"Terlepas dari manfaat produk kedelai terutama tahu, pemenuhan gizi lengkap dan seimbang tetap diutamakan," jelas Dr. Qi Sun, perwakilan peneliti dari Harvard University.

Menurut Dr. Sun, untuk mendapatkan manfaat tahu atau produk olahan kedelai lain secara maksimal, seseorang tetap wajib mempertimbangkan pola makan.

"Makan tahu yang tinggi isoflavon tidak ada artinya bila tetap mengonsumsi daging merah, minuman manis, dan karbohidrat olahan berlebihan," ujar dia.

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Produk kedelai yang baik untuk kesehatan selain tahu

Produk kedelai memang terbukti baik untuk kesehatan. Termasuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

Namun, tidak bahan makanan berbasis kedelai bisa berdampak positif untuk kesehatan.

Penulis buku What Doctors Eat, Dr. Taz Bhatia, MD, merekomendasikan produk olahan kedelai yang tidak mengandung pengawet, minim tambahan gula dan garam.

Bhatia menyebutkan beberapa jenis produk kedelai terbaik untuk kesehatan antara lain tempe, tahu, miso, dan kacang edamame.

Bahan makanan tersebut minim proses pengolahan, mengandung kedelai utuh yang kaya nutrisi, minim lemak, garam, gula, dan pengawet.

"Makanan yang diproses secara berlebihan umumnya memiliki nutrisi lebih rendah. Karena protein dari enzim dan bakteri baiknya ikut hilang dalam proses pengolahan tersebut," ujar dia seperti dilansir Good Housekeeping.

Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Garam Berlebihan Lemahkan Daya Tahan Tubuh

Selain mempertimbangkan jenis produk kedelai yang baik untuk kesehatan seperti tahu dan tempe, cara memasaknya juga perlu diperhatikan.

Makanan yang digoreng memiliki kalori lebih tinggi daripada yang diungkep atau atau direbus.

Terkait porsi ideal mengonsumsi tahu dan tempe atau produk kedelai lainnnya, ahli menyarankan agar protein nabati ini tidak dimakan secara berlebihan.

Menurut Bhatia, produk olahan kedelai seperti tahu dan tempe bisa dimakan tiga sampai lima porsi per minggu.

Namun, perhatikan konsumsi makanan berbasis kedelai bagi penderita hipotiroidisme. Agar lebih aman, baiknya Anda berkonsultasi lebih dulu kepada dokter yang menangani.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tempe lebih bagus dibanding tahu karena bijih kedelainya lebih kasar.untuk kesehatan jantung, sebaiknya konsumsi juga jamur #jernihberkomentar
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Raup Rp 4,15 Miliar, Penipu Kontrakan Fiktif di Bekasi Langsung Beli Motor-Mobil
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Properti

Mengintip Teknologi Belanda yang Lindungi PIK 2 dari Banjir Jakarta
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Fakta Unik Jokowi: Tak Pernah Mau Masuk Grup WhatsApp Alumni
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Wilayah Pulau Jawa yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Doa Nabi Yunus dan Keutamaannya dalam Islam
api-2 . LATEST

Terkini Lainnya
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Health
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Health
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Corolla Betawi: Kenangan Indah di GIIAS 2025
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau