Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disukai Banyak Orang, Berikut Dampak Buruk "Fast Food" untuk Kesehatan

Kompas.com - 12/06/2020, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Makanan cepat saji atau fast food menjadi pilihan banyak orang untuk meredakan rasa lapar ketika kesibukan kerja menyerang.

Padahal, mengonsumsi fast food hanya akan membahayakan kesehatan kita dan meningkatkan risiko kematian dini.

Menurut ahli diet dari Cleveland Clinic, Julia Zumoabi, konsumsi fast food bisa membuat kita merasa kembung, mulas, dan mengalami kenaikan berat badan.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Berikut empat jenis fast food yang sering disantap banyak orang dan efeknya bagi kesehatan:

1. Pizza

Satu potong pizza rata-rata mengandung sekitar 680 miligram sodium, 12 gram lemak dan 300 kalori.

Saat rasa lapar menyerang, kita bisa mengonsumsi tiga potong pizza yang mengandung lebih dari 2.000 miligram natrium.

Baca juga: Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas

Terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular, yang merupakan penyebab utama penyakit dan kematian di banyak negara ini.

2. Burger dan kentang goreng

Melahap burger dan keju ukuran besar atau combo saat lapar menyerang memang menggiurkan.

Namun, burger kdan keju dalam porsi besar biasanya mengandung 1.200 kalori dan 1700 mg natrium, yang merupakan 74 persen dari batas rekomendasi asupan harian.

Baca juga: Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku

Mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, lemak, dan natrium bisa meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

3. Hot dog

Satu porsi hot dog mengandung lemak jenuh tinggi yang melebihi batas rekomendasi asupan harian.

Selain itu, kandungan natrium di dalam satu porsi hot dog mencapai 33 persen dari batas rekomendasi asupan harian.

Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kolesterol jahat dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung serta stroke.

Selain itu, makanan tinggi natrium juga dapat meningkatkan tekanan darah yang membuat kita berisiko tinggi mengalami stroke, dan gagal jantung.

Baca juga: Tidak Bisa Kentut Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?

4. Fried Chicken atau ayam goreng

Satu porsi dada ayam goreng mengandung lebih dari 500 kalori, 34 gram lemak, dan 1.200 miligram sodium.

Makanan yang digoreng sering kali mengandung lemak dan sodium tinggi yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Health
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Health
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Health
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Health
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Health
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Health
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Health
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Health
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Health
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Health
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau