Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan yang Baik Dikonsumsi Selama Masa Nifas

Kompas.com - 08/07/2020, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Masa nifas akan dialami para wanita setelah hamil 9 bulan dan melahirkan.

Selama menjalani masa nifas selama 6 minggu ini, para ibu harus menjaga kesehatan karena harus mengurus bayi dan menyusui.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, menjelaskan makanan yang harus dikonsumsi ibu selama masa nifas, pada prinsipnya adalah tinggi kalori dan protein.

Baca juga: 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil

Makanan tinggi kalori dibutuhkan ibu selama masa nifas untuk menjadi sumber energi.

“Seperti diketahui, ibu nifas membutuhkan energi yang cukup untuk menjalani perannya sebagai ibu baru dan menguru bayi baru laihir,” kata dr. Andy saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

Sementara, protein dibutuhkan oleh ibu nifas sebagai cadangan makanan dalam tubuh sekaligus mendukung proses kesembuhan dan produksi ASI yang berkualitas.

Dia menjelaskan secara umum, fungsi gizi pada ibu nifas adalah sebagai berikut:

  • Untuk pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan
  • Berguna untuk cadangan dalam tubuh
  • Berguna untuk proses produksi ASI
  • Memperoleh energi guna melakukan aktivitas
  • Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan cairan tubuh
  • Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan, serta mengganti jaringan tubuh yang rusak
  • Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit

Baca juga: Posisi Bercinta Saat Hamil Sesuai Trimester

“Dengan mengonsumsi makanan yang tepat pada masa nifas, para ibu diharapkan dapat segera pulih setelah melahirkan dan tetap sehat. Produksi ASI juga lancar. Ini yang terpenting,” jelas dia.

Lebih lanjut, dr. Andy membeberkan beberapa makanan yang baik dikonsumsi selama masa nifas.

Berikut ini komposisi makanan gizi seimbang bagi ibu nifas yang disarankan:

1. Sumber kalori

Baca juga: Gubernur Sherly Kibarkan Bendera Merah Putih di Dalam Laut dengan Kostum Mermaid

dr. Andy menganjurkan ibu nifas untuk mengonsumsi makanan tambahan kurang lebih 500 kalori tiap hari. Nutrisi ini penting untuk memasok energi dan mendukung produksi ASI.

“Kekurangan kalori sendiri dapat mengganggu proses metabolisme tubuh pada ibu nifas dan menyebabkan ASI rusak,” jelas dia.

2. Sumber protein

Protein adalah zat gizi penting bagi tubuh ibu nifas.

Baca juga: Cuma Megawati Presiden yang Absen di HUT ke-80 RI, Luhut Bilang Begini

Tak hanya bermanfaat untuk memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh, protein termasuk salah satu bahan utama yang terdapat di dalam ASI.

Jadi, pastikan ibu nifas mendapatkan cukup asupan protein setiap harinya.

Pilihlah makanan yang mengandung protein tinggi.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

3. Kaya zat besi

dr. Andy menyarankan ibu nifas mengonsumi banyak makanan yang mengandung zat besi tinggi.

Agar lebih optimal, ibu nifas bisa juga memanfaatkan tablet besi selama 40 hari post partum atau setelah melahirkan untuk menambah zat besi.

Tanpa asupan zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Akibatnya, ini nifas mungkin akan merasa kelelahan, mudah tersinggung, sesak napas, dan jantung berdebar sebagai gejala anemia.

“Ibu nifas bisa mengonsumsi pil zat besi seperti sulfas atau glukonas ferrosus,” jelas dia.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi

4. Kaya vitamin A

dr. Andy juga menyarankan ibu nifas mengonsumsi vitamin A sebanyak 200.000 intra unit agar bisa memberikan vitamin A kepada sang anak melalui ASI.

Vitamin A tak hanya berguna untuk menjaga fungsi penglihatan, tapi bisa juga mendukung pertumbuhan, kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.

5. Kaya vitamin C

Vitamin C bermanfaat untuk memelihara atau meningkatkan daya tahan tubuh ibu selama masa nifas.

“Kelelahan akibat mengurus buah hati yang baru lahir biasanya akan membuat daya tahan tubuh ibu sedikit melemah,” tutur dr. Andy.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

6. Air putih

dr. Andy menyarankan para ibu selama masa nifas untuk rutin minum sedikitnya 2 liter air setiap harinya agar tidak terhindar dari dehidrasi.

Dehidrasi sendiri dapat memperburuk kondisi ibu nifas yang sedang memasuki masa pemulihan dan menyusui.

“Saran saya, ibu nifas minum air setiap kali menyusui,” kata dia.

7. Asam lemak omega-3

Baca juga: Kisah Pilu Nazwa, Awalnya hanya Pamit Interview Bank, Malah Berakhir Tewas di Kamboja

Asupan asam lemak omega-3 yang terkandung dalam banyak ikan berminyak, seperti salmon, sarden, atau makarel dapat meningkatkan perkembangan sensorik, kognitif, dan motorik bayi yang minum ASI.

8. Batasi konsumsi makanan yang tidak merangsang

dr. Andy mengimbau para ibu nifas untuk membatasi konsumsi makanan yang tidak merangsang, baik secara teknis, mekanis atau kimia untuk menjaga kelancaran sistem pencernaan.

Salah satu contoh makanan yang perlu dibatasi ibu nifas, yakni makanan pedas karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada perut dan menyebabkan diare.

Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas, Redakan Pilek hingga Cegah Penyakit Jantung

9. Makanan yang dapat merangsag produksi ASI

“Konsumsi makanan yang dapat merangsang produksi ASI juga sangat disarankan bagi ibu nifas, terutama demi kebaikan sang buah hati,” tutur dr. Andy.

Dia menyebut ada beberapa bahan makanan yang bermanfaat sebagai pelancar ASI, seperti daun katuk, daun singkong, pare, dan kacang hijau.

10. Sumber kalsium

Ibu nifas yang menyusui sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi.

Ibu nifas membutuhkan asupan banyak kalsium untuk memenuhi kebutuhan kalsium diri sendiri dan untuk menyuplai kalsium bagi pertumbuhan tulang sang buah hati.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
#jernihberkomentar

Terkini Lainnya
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Health
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
Health
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Health
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau