Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan Mental

Kompas.com - 26/08/2020, 12:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Paparan sinar matahari berlebihan memang berefek negatif pada kesehatan kulit kita.

Namun, paparan sinar matahari dalam jumlah yang seimbang bisa mendatangkan banyak manfaat untuk kesehatan mental kita.

Melansir laman Healthline, sinar matahari bisa meningkatkan kadar serotonin yang mendungkung peningkatan suasana hati kita.

Kondisi ini juga bisa membantu kita untuk merasa tenang dan fokus. Tanpa paparan sinar matahari yang cukup, kadar serotonin dalam tubuh bisa menurun.

Hal ini bisa memicu berbagai risiko gangguan mental, salah satunya depresi.

Baca juga: Berenang Bisa Jadi Metode Atasi Depresi, Kok Bisa?

Pakar kesehatan mental Michael Roizen juga mengatakan, sinar matahari turut mempengaruhi sejumlah reseptor otak yang mempengaruhi kondisi mental dan kewaspadaan manusia.

"Itu sebabnya, paparan sinar matahari dalam jumlah sedang juga bisa meningkatkan suasana hati dan fokus pikian kita," tambah Roizen.

Peneliti dan ahli kesehatan mental Mithu Storoni juga mengatakan, paparan sinar matahari yang cukup membantu kita untuk tidur nyenyak di malam hari.

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

"Mendapatkan paparan sinar matahari di pagi hari akan memicu peningkatan melatonin di malam harinya," ucap Storoni.

Melatonin adalah hormon yang diproduksi kelenjar pineal di otak saat malam hari.

Hormon ini bisa memicu rasa kantuk dan meningkatkan kualitas tidur sekaligus menurunkan reaktivitas stres.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang

Selain itu, paparan sinar matahari yang cukup juga sangat penting untuk mempertahankan ritme sirkadian normal tubuh kita.

"Ritme sirkadian yang terganggu bisa memicu gejala depresi dan gangguan bipolar," tambah Storoni.

Jumlah paparan sinar matahari yang dibutuhkan tubuh

Meski memiliki dampak positif bagi kesehatan mental, paparan sinar matahari yang berlebihan bisa memicu kanker kulit dan merusak DNA sel.

Peneliti masih belum menemukan ukuran pasti paparan sinar matahari yang dibutuhkan manusia.

Namun, para ahli kesehatan percaya jumlah paparan sinar matahari yang dibutuhkan tiap individu tergantung pada jenis kulit dan berapa lama durasi paparan sinar matahari secara langsung.

Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Naik, Kok Bisa?

Orang yang memiliki kulit cerah biasanya lebih cepat terbakar sinar matahari daripada mereka yang berkulit gelap.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kita sebaiknya mendapatkan paparan sinar matahari selama lima hingga 15 menit di lengan, tangan, dan wajah sebanyak dua hingga tiga kali seminggu.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan asupan vitamin D secara langsung. Selain itu, gunakan tabir surya dengan kadar SPF minimal 15 untuk melindungi diri dari efek sinar ultraviolet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Health
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Health
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Health
Kemenkes Siapkan Reformasi Pendidikan Dokter, Target 70.000 Dokter Spesialis
Kemenkes Siapkan Reformasi Pendidikan Dokter, Target 70.000 Dokter Spesialis
Health
Vidi Aldiano Jalani Pengobatan Kanker Ginjal di Penang, Ini Penjelasan Medisnya
Vidi Aldiano Jalani Pengobatan Kanker Ginjal di Penang, Ini Penjelasan Medisnya
Health
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Diduga Picu Keracunan di Australia Tak Terdaftar di Indonesia
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Diduga Picu Keracunan di Australia Tak Terdaftar di Indonesia
Health
Diduga Picu Keracunan karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih, Produk Blackmores Digugat di Australia
Diduga Picu Keracunan karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih, Produk Blackmores Digugat di Australia
Health
Kurangnya Kedekatan Orang Tua Bisa Picu Anak Terjerumus Kriminalitas, Ini Kata Psikolog
Kurangnya Kedekatan Orang Tua Bisa Picu Anak Terjerumus Kriminalitas, Ini Kata Psikolog
Health
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Masih Muda Sudah Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Ini Penjelasan Dokter...
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Relawan Jokowi Yakin Roy Suryo Akan Kena Sanksi akibat Isu Ijazah Palsu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau