KOMPAS.com - Beberapa gejala sindrom iritasi usus besar serupa dengan gejala kanker usus.
Sindrom iritasi usus besar dan kanker usus mempengaruhi bagian tubuh yang sama dan memiliki gejala yang serupa.
Itu sebabnya, banyak orang yang sulit membedakan kedua jenis penyakit ini.
Padahal, sangat penting untuk mengetahu perbedaan keduanya untuk menentukan metode pengobatan yang tepat.
Baca juga: Kanker Usus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Sindrom iritasu usus besar merupakan sekumpulan gejala gangguan pencernaan yang terjadi secara bersamaan.
Sindrom iritasi usus besar berpotensi menyebabkan kerusakan usus.
Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko kanker gastrointetinal. Gejala yang dialami pada penderita sindrom iritasi usus besar bisa berupa berikut:
Baca juga: Tangis 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu yang Diberhentikan Mendadak, Kepsek Angkat Bicara
Sementara itu, gejala kanker usus biasanya terlihat setelah kanker berkembang pada tahap lanjut. Itu sebabnya, pengobatan penyakit ini seringkali tidak memberikan hasil efektif.
Gejala kanker usus besar bisa berupa munculnya perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung selama beberapa hari.
Gejala kanker ini juga bisa berupa berikut ini:
Baca juga: Mengapa Banyak Orang Sering Merasa Cemas di Malam Hari?
Kanker usus dan sindrom iritasi usus besar bisa menyebabkan kram perut atau nyeri serta mengubah kebiasaan buang air besar dalam beberapa hari.
Kedua penyakit ini juga bisa menyebabkan smebelit dan diare serta penumpukan gas di perut.
Namun, sindrom iritasi usus besar tidak menyebabkan keluarnya darah pada tinja.
Baca juga: KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer
Berbeda dengan kanker usus, sindrom iritasi usus besar tidak menyebabkan kelelahan ekstrim dan turunnya berat badan secara drastis.
Sindrom iritasi usus besar juga tidak menyebabkan pendarahan di area rektal.
Sindrom iritasi usus besar biasanya dapat dikelola dengan perubahan pola makan dan gaya hidup sehat.
Baca juga: Prabowo Mau Tindak Jenderal Beking Tambang, Sahroni: Gampang, Tangkap Saja Dulu Semua
Kabar baiknya, sindrom ini tidak meningkatkan peluang kita untuk mengalami kaker usus.
Karena gejala sindrom iritasi usus besar dan kanker usus terlihat sama, kita memerlukan bantuan dokter untuk menentukan diagnosis yang tepat.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!