Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Persiapan Kesehatan Pranikah yang Perlu Dipahami Calon Pengantin

Kompas.com - 01/09/2020, 21:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ada banyak hal yang harus dipersiapkan oleh para calon pengantin ketika hendak melangsungkan pernikahan.

Bukan hanya soal finansial, calon pengantin juga perlu memperhatikan masalah kesehatan fisik dan mental sebelum menikah.

Merangkum buku saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon Pengantin yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 2018, sedikitnya ada 5 persiapan kesehatan pranikah yang perlu dipahami oleh calon pengantin.

Baca juga: 8 Bahaya Suka Marah untuk Kesehatan Fisik

Berikut penjelasannya:

1. Persiapan fisik

Dalam rangka mempersiapkan kesehatan sebelum menikah, para calon pengantin hendaknya perlu menjalani beberapa prosedur pemeriksaan, seperti:

  • Pemeriksaan tanda-tanda vital, yakni suhu, nadi, frekuensi napas, dan tekanan darah
  • Pemeriksaan status gizi, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, tanda-tanda anemia
  • Pemeriksaan darah rutin, yakni Hb, golongan darah, dan rhesus
  • Pemeriksaan urine rutin
  • Pemeriksaan lain atas indikasi, seperti gula darah, penyakit menuar seksual (PMS), HIV, malaria, thalassemia, hepatitis B, Torch (toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus, herpes), dan lain sebagainya

2. Persiapan gizi

Status gizi calon pengantin wanita perlu diketahui salah satunya untuk persiapan kehamilan.

Stastus gizi dapat ditentukan dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT).

Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga

Untuk calon pengantin wanita, ditambah dengan pengukuran lingkar lengan atas.

IMT merupakan proporsi standar berat badan (BB) terhadap tinggi badan (TB).

Jika IMT < 17,0, calon pengantin disebut sangat kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau kurang energi kronik (KEK) tingkat berat.

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

Sedangkan, jika IMT 17-18,5, calon pengantin disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK tingkat ringan.

Sementara, pengukuran lingkar legan atas bertujuan untuk mengetahui adanya risiko KEK.

Ambang batas lingkar lengan atas pada wanita usia subur (WUS) dengan KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.

Apabila lingkar lengan atas kurang dari angka tersebut, artinya calon pengantin wanita mengalami KEK.

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Diabetes yang Harus Diwaspadai

Untuk mencegah kondisi berbahaya tersebut, calon pengantin dianjurkan untuk melakukan berbagai persiapan gizi sebelum memasuki jengjang pernikahan, sebagai berikut:

  • Calon pengantin wajib konsumsi gizi seimbang
  • Setiap valon pengantin wanita dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang mengandug zat besi dan asam folat seminggu sekali
  • Bagi calon pengantin wanita yang mengalami KEK dan anemia, perlu ditentukan penyebabnya dan ditatalaksana sesuai dengan penyebab
  • Untuk mendapatkan asupan gizi seimbang ke dalam tubuh, calon pengantin perlu mengonsumsi 5 kelompok pangan yang berbeda setiap hari atau setiap kali makan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah, dan minuman)
  • Biasakan minum air putih 8 gelas per hari
  • Hindari minum teh atau kopi setelah makan
  • Batasi konsumsi garam, gula, dan lemak atau minyak

3. Imuniasi tetanus

Imunitasi tetanus dan difteri (Td) untuk wanita usia subur termasuk ibu hamil dan calon pengantin, merupakan imuniasi lanjutan yang terdiri dari imunisasi terhadap penyakit tetatus dan difteri.

Calon pengantin wanita perlu mendapatkan imuniasi tetanus agar memiliki kekebalan, sehingga apabila memasuki masa kehamilan dan melahirkan, ibu dan bayi akan terlindungi dari penyakit tetatus.

Tiap WUS, yakni usia 15-49 tahun diharapkan sudah mendapatkan 5 kali imuniasai tetatus lengkap (T5).

Baca juga: 8 Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah

4. Menjaga kesehatan organ reproduksi

Kesehatan organ reproduksi perlu dijaga agar dapat berfungsi dengan baik.

Berikut ini adalah sejumlah tips menjaga kesehatan organ reproduksi yang perlu dilakukan para calon pengantin:

  • Sebaiknya ganti celana dalam minimal 2 kali sehari
  • Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat
  • Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakangan dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tisu
  • Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab atau bau
  • Khusus wanita, tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina, memakai pembalut tipis dalam waktu lama, dan rutin periksa ke dokter jika sering mengalami keputihan, berbau dan berwarna
  • Bagi laki-laki, dianjurkan untuk sunat terlebih dahulu

Baca juga: Mengenal Alat Reproduksi Wanita

5. Menjaga kesehatan jiwa dan harmonisasi pasangan suami istri

Sehat jiwa adalah kondisi di mana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga bisa menyadari kemampuan sendiri, mengatasi tekanan, bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Berikut ini ciri-ciri sehat jiwa pada seseorang:

  • Perasaan sehat dan bahagia
  • Menyadari kemampuan diri
  • Merasa nyaman terhadap diri sendiri
  • Dapat menerima orang lain apa adanya
  • Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
  • Mampu memenuhi kebutuhan hidup
  • Mempu menghadapi tantangan hidup
  • Mempunyai sikap positif terhadap diri dan orang lain

Untuk menjaga harmonisasi sebagai pasangan suami istri, para calon pengantin perlu mengenali karakteristik diri masing-masing pasangan.

Baca juga: Mengenal Alat Reproduksi dan Aktivitas Seksual Pria

Berikut ini adalah karakteristik pasangan suami istri yang baik:

  • Mengetahui dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang sudah menjadi komitmen bersama
  • Saling mengerti, menghormati, menghargai, dan menutupi kekurangan masing-masing pasangan kepada orang lain
  • Bersama-sama menjaga kesehatan keluarga

Jadi, sebelum memasuki jenjang pernikahan, setiap calon pengantin mesti mengenali karakteristik dari masing-masing pasangan agar terwujud keluarga yang sehat, bahagia, dan sejahtera.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Health
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Health
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Health
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Health
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Health
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Health
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Health
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Health
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Health
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Health
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau