KOMPAS.com - Sebagian besar orang bisa saja menyimpan luka masa kecil yang terbawa hingga usia dewasa.
Kondisi tersebut bisa saja terjadi karena inner child dalam diri kita mengalami luka dan membutuhkan perhatian khusus.
Sayangnya, kita kerap mengabaikan hal ini hingga berdampak pada kehidupan di usia dewasa, terutama pada kondisi mental kita.
Baca juga: Memahami Tanda Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Menanganinya
Setiap orang pasti memiliki inner child dalam diri mereka. Inner child merupakan representasi langsung dari diri pada tahun-tahun awal kehidupan.
Dengan kata lain, inner child merupakan sosok anak kecil dalam diri manusia.
Saat inner child mengalami luka yang dibiarkan atau tak segera disembuhkan, hal ini bisa menimbulkan perilaku atau perasaan negatif saat dewasa.
Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran
Menurut psikolog Diana Raab, pengabaian, trauma, atau rasa sakit di masa kanak-akan bisa membuat inner child terluka.
"Sayangnya, banyak orang lebih memilih mengubur rasa sakit ini dalam-dalam untuk menyembunyikan dan melindungi diri," ucap Raab.
Padahal, cara ini tidak akan menyembuhkan rasa sakit dan bisa berefek negatif di masa dewasa, khususnya pada kondisi mental kita.
Baca juga: Selebgram AP Ditahan di Myanmar, Menhan: Kita Tak Bisa Operasi Militer Selain Perang
"Luka inner child yang tak segera diatasi bisa menimbulkan tekanan dalam hubungan pribadi atau kesulitan memenuhi kebutuhan diri sendiri," tambahnya.
Menyembuhkan inner child memang memakan waktu. Namun, menyadari ada yang keliru dalam diri kita adalah titik awal yang bagus untuk penyembuhan diri atau self healing.
Berikut tips untuk menyembuhkan inner child yang terluka:
Baca juga: Kisah WNA Nekat Masuk Sumbawa Demi Anak, Bikin Haru Petugas Imigrasi
Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk menyembuhkan inner child adalah menyadari keberadaanya.
Terapis dari California, Kim Egel, mengatakan menyadari adanya inner child membantu kita untuk mengeksplorasi diri dan menemukan akar permasalahan yang salam ini menganggu.
"Jika Anda ragu atau menolak menyadari adanya luka di masa lalu, maka proses penyembuhan akan sulit," ucap dia.
Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?
Proses mengakui inner child sebagian besar hanya perlu dilakukan dengan mengenali dan menerima hal-hal yang menyebabkan luka di masa kanak-kanak.
"Mengungkap luka tersebut dapat membantu Anda mulai memahami dampaknya," tambah Egel.
Setelah menyadari adanya inner child yang terluka, kita perlu mendengarkan perasaan yang datang.
"Perasaan tersebut bisa saja muncul dalam bentuk gejolak emosi yang kuat, rasa ketidaknyamanan, atau luka lama," ucap Egel.
Jika kita dapat menelusuri perasaan ini kembali ke peristiwa masa kecil tertentu, kita bisa menyadari situasi serupa dalam kehidupan di masa dewasa yang memicu respons serupa.
Baca juga: Jangan Malu, Ini Tanda Kita Butuh Bantuan Profesional Kesehatan Mental
Meditasi bisa menjadi metode bagus agar kita lebih terhubung dengan diri sendiri, sekaligus berhubungan lebih baik dengan inner child dalam diri.
Meditasi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan emosional.
Banyak riset membuktikan meditasi membantu meningkatkan kesadaran diri membuat kita lebih memperhatikan perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Tom Lembong ke Habiburokhman: Terima Kasih Telah Membela Saya
Hal ini akan membuat kita lebih mudah mengontrol emosi dan reaksi diri terhadap situasi yang memicu stres atau trauma.
Menulis jurnal bisa menjadi sarana yang bagus untuk melampiaskan emosi kita.
Selain itu, cara ini juga membantu kita mengenali pola-pola yang terjadi dalam kehidupan di usia dewasa yang ingin kita ubah.
Baca juga: Keluarga Brigadir Nurhadi Mengaku Didatangi Aparat, Diminta Tak Persulit Penyelidikan
Untuk menyembuhkan luka inner child, kita bisa mencoba menuliskan peritiwa-peristiwa tertentu di masa kecil yang masih membekas dalam ingatan kita.
Setelah itu, kita bisa mencoba mengingat kembali apa yang kita rasakan saat itu dan mencoba memberikan sudut pandang diri sendiri sebagai orang dewasa.
Trauma atau luka masa lalu memang bisa memicu stres. Namun, jangan putus asa.
Baca juga: Dosen UI Ungkap Cara Mengusir Kamitetep yang Bikin Kulit Gatal-gatal
Ada banyak profesional kesehatan mental yang bisa membantu kita mencari cara terbaik untuk mengatasi trauma atau luka tersebut.
Profesional kesehatan mental akan berusaha menciptakan ruang yang aman bagi kita untuk mulai menavigasi gejolak emosi dan mempelajari strategi yang berguna untuk menyembuhkan inner child.
Biasanya,terapis melakukannya dengan menggali pengalaman masa kecil kita untuk menemukan dampaknya dengan kehidupan di masa dewasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.