Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Kecemasan Picu Komplikasi Serius, Begini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 21/11/2020, 14:08 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Daftar Isi
Tutup

KOMPAS.com - Anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan salah satu kondisi medis yang tak bisa disepelekan.

Pasalnya, kondisi ini bisa membuat penderitanya sulit melakoni aktivitas sehari-hari hingga mengganggu produktivitas.

Ada beberapa faktor yang bisa memicu gangguan kecemasan. Berikut faktor tersebut:

- Trauma

Trauma bisa disebabkan karena pelecehan, pengalaman traumatis langsung atau peristiwa traumatis yang pernah disaksikan.

Penyebab trauma dapat terjadi kapan saja dalam kehidupan seseorang, bahkan sejak masa kanak-kanak.

- Stres

Kehidupan manusia pasti tak luput dari berbagai masalah yang memicu stres. Akan tetapi, stres yang berlangsung jangka panjang bisa memicu gangguan kecemasan.

- Gangguan kesehatan mental lainnya

Gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi, juga bisa memicu gangguan kecemasan.

Seringkali, gangguan kecemasan dan depresi terjadi bersama dan sulit dibedakan.

Keduanya juga bisa memicu isomnia, sulit berkonsentrasi, dan perasaan cemas.

Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah Tinggi

Komplikasi

Jika dibiarkan berlaru-larut, gangguan kecemasan bisa memicu komplikasi serius.

Komplikasi yang terjadi bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Berikut masalah fisik yang bisa terjadi akibat gangguan kecemasan:

  • masalah pencernaan atau usus, seperti sindrom iritasi usus besar atau tukak
  • sakit kepala dan migrain
  • gangguan tidur dan insomnia
  • gangguan kesehatan jantung
  • penyakit kronis.

Pencegahan

Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati. Apalagi, belum diketahui pasti apa yang bisa memicu gangguan kecemasan.

Itu sebabnya, kita harus melakukan pencegahan sedini mungkin sebelum hal itu terjadi.

Berikut cara mencegah gangguan kecemasan:

1. Cari bantuan lebih awal

Kecemasan, seperti banyak kondisi kesehatan mental lainnya, bisa lebih sulit diobati jika dibiarkan berlarut-larut.

Itu sebabnya, tak ada salahnya kita mencari bantuan lebih awal jika sudah merasakan cemas yang berlebihan.

2. Buat jurnal

Menulis jurnal membantu mengidentifikasi apa yang memicu stres. Dengan cara ini, kita bisa menemukan langkah tepat untuk melakukan manajemen stres.

Baca juga: 9 Makanan untuk Bantu Mengatasi Kecemasan

3. Buat prioritas

Kita bisa mengurangi kecemasan dengan mengatur waktu dan energi secara cermat.

4. Hindari konsumsi zat berbahaya

Penggunaan alkohol, narkoba dapat memperburuk kecemasan. Asupan nikotin dan kafein berlebihan juga bisa memicu efek yang sama.

Mengonsumsi zat tersebut secara berlebihan biasanya akan membuat ktia kecanduand an sulit menghentikannya.

Jika sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut, segera temui dokter untuk mencari solusi terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Health
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Health
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Health
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Health
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Health
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Health
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
Health
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Health
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Health
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Health
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau