Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mencegah Karang Gigi yang Baik Dilakukan

Kompas.com - 23/12/2020, 18:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Tutup

KOMPAS.com – Meskipun Anda merasa sudah merawat gigi dengan baik di rumah, masih ada kemungkinan bakteri tetap tinggal di mulut.

Bakteri ini dapat bercampur dengan protein dan produk sampingan makanan untuk membentuk lapisan lembut dan lengket yang disebut plak gigi.

Kotoran ini bisa melapisi permukaan gigi Anda, berada di bawah garis gusi Anda, dan menempel pada tambalan atau perawatan gigi lainnya.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Penumpukan Plak Gigi yang Bisa Sebabkan Gigi Berlubang

Apabila plak gigi tidak dihilangkan secara teratur, lapisan tersebut dapat mengeras menjadi karang gigi.

Karang gigi atau bisa juga disebut tartar atau kalkulus dapat terbentuk di bawah dan di atas garis gusi.

Merangkum Health Line, meskipun tidak secara langsung berbahaya, karang gigi tetap saja dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan gigi dan mulut di kemudian hari ketika tidak dihilangkan atau ditangani.

Berikut ini beragam efek buruk karang gigi jika dibiarkan terus menumpuk:

  • Sebabkan gigi berlubang dan kerusakan gigi
  • Bau mulut
  • Sebabkan radang gusi atau gingivitis
  • Sebabkan penyakit periodontitis dengan gejala sakit saat mengunyah, gigi tanggal, termasuk bisa muncul kantong nanah di antara gusi dan gigi
  • Picu penyakit jantung dan paru karena berkaitan dengan bakteri yang berkembang di karang gigi maupun gusi yang mengalami peradangan akibat karang gigi. Misalnya, bakteri penyebab periodontis bisa masuk ke aliran darah dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru-paru

Kiranya langkah terbaik untuk bisa terhindar dari berbagai masalah tersebut adalah mengantisipasi dari awal munculnya karang gigi.

Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Plak Gigi Secara Alami

Pasalnya, jika sudah terbentuk, karang gigi sulit untuk bisa dibersihkan secara mandiri di rumah.

Sejauh ini cara menghilangkan karang gigi terbaik adalah harus meminta bantuan dokter gigi.

Oleh dokter gigi, pembersihkan karang gigi dapat dilakukan dengan prosedur scalling baik secara manual maupun dengan menggunakan alat ultrasonic scaler.

Cara mencegah karang gigi

Merangkum WebMD, terdapat sejumlah cara mencegah karang gigi yang baik dilakukan.

Berikut ini yang disarankan:

1. Mempraktikan kesehatan mulut yang baik

Cara terbaik untuk mencegah karang gigi adalah dengan mempraktikkan kebersihan mulut yang baik.

Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk

Bagaimana caranya?

Sikat gigi Anda selama minimal dua menit setidaknya dua kali sehari (idealnya sekali di pagi hari dan sekali sebelum tidur), dan gunakan benang gigi (flossing) setidaknya sekali sehari.

Flossing diperlukan untuk menghilangkan sisa makanan maupun plak gigi penyebab karang gigi yang mungkin sudah terbentuk di sela-sela gigi dan area yang sulit dijangkau oleh penggunaan sikat gigi

Ketika hendak dilakukan bersama, lebih baik dilakukan flossing terlebih dahulu sebelum menyikat gigi.

Setelah flossing, sikat gigi akan menghilangkan sisa makanan atau kotoran di permukaan gigi.

Berikut ini cara menyikat gigi yang efektif dilakukan untuk membersihkan gigi:

  • Mulailah di bagian belakang mulut dengan geraham atas
  • Gunakan sapuan kuas melingkar yang pendek
  • Sikat permukaan depan dan belakang semua gigi atas
  • Ulangi langkah 1–3 pada gigi bagian bawah

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi, Bisakah Dilakukan Sendiri?

2. Pilih pasta gigi pengontrol karang gigi dengan fluorida

Kandungan fluorida dalam pasta gigi dapat dembantu memperbaiki kerusakan enamel.

Sementara, beberapa produk pasta gigi mengandung zat yang disebut triclosan yang dapat melawan bakteri dalam plak.

3. Gunakan obat kumur

Gunakan obat kumur antiseptik setiap hari untuk membantu membunuh bakteri penyebab plak gigi yang bisa memicu munculnya karang gigi.

4. Perhatikan pola makan

Bakteri di mulut berkembang biak dengan makanan manis dan bertepung.

Saat terpapar makanan tersebut, bakteri akan melepaskan asam berbahaya.

Jadi, cobalah makan makanan yang sehat dan batasi jumlah makanan manis untuk mencegah timbulnya plak gigi dan karang gigi. Hal ini juga berlaku untuk camilan.

Baca juga: 5 Tips Aman Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19

Setiap kali Anda makan, Anda juga akan memberi makan bakteri di mulut.

Anda tidak harus berhenti makan makanan manis atau mengunyah di antara waktu makan.

Anda hanya perlu berhati-hati dengan seberapa sering Anda memanjakan diri.

Sikat dan minum banyak air selama dan setelah makan.

5. Periksa gigi secara teratur ke dokter gigi

Membuat janji bertemu dengan dokter gigi secara teratur juga penting sebagai cara mencegagah munculnya karang gigi.

Dokter gigi dapat membantu mengikis dan membersihkan gigi agar bebas dari plak dan karang gigi.

Dokter gigi juga dapat melakukan perawatan fluoride yang dapat mencegah dan memperlambat pertumbuhan bakteri plak dan penumpukan karang gigi pada gigi.

Perawatan ini dapat membantu mencegah kerusakan gigi.

Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

6. Mengunyah permen karet

Penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet yang dimaniskan dengan sorbitol atau xylitol di antara waktu makan dapat mencegah penumpukan plak gigi pemicu karang gigi.

Sebaliknya, pastikan untuk tidak mengunyah permen karet dengan gula yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri pada gigi.

7. Jangan merokok

Studi menunjukkan bahwa orang yang merokok atau menggunakan produk tembakau lain lebih mungkin terkena karang gigi.

Pasalnya, merokok dan mengunyah tembakau dapat mendorong pertumbuhan bakteri pada gigi.

Jadi, berhentilah merokok dan jangan mulai jika belum pernah mencobanya sebagai cara mencegah penumpukan plak gigi penyebab karang gigi.

Baca juga: Amankah Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Health
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Health
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Gelak Tawa Alumni Saat Jokowi Sindir Ijazah Palsu di Reuni Kehutanan UGM
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau