Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru Tingkatkan Risiko "New Year's Blues", Ini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 30/12/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Daftar Isi
Tutup

KOMPAS.com - Awal tahun baru biasanya membawa harapan baru bagi banyak orang.

Tapi, sebagian besar dari kita juga bisa mengalami gangguan emosional yang dikenal dengan istilah "New Year's Blues".

Depresi, cemas, gugup, hingga ketakutan adalah hal yang umum dirasakan banyak orang pada minggu-minggu pertama bulan Januari.

Biasanya, hal ini dipicu oleh berbagai faktor seperti rasa khawatir akan masa depan dan rasa kecewa akan resolusi tahun sebelumnya yang belum terwujud.

Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Depresi

Menurut profesor psikologi dari Yale University, Susan Nolen-Hoeksema, New Year's Blues juga terjadi karena kita tidak memiliki rencana yang jelas dalam menyelesaikan masalah.

"Kebanyakan, orang yang mengalami new year's blues ini justru berusaha lari dari masalah dengan mengkritik diri secara berlebihan, beriskap pesimis, atau mengalihkan emosi negatif dengan alkohol," tambahnya.

Orang yang mengalami depresi ringan juga bisa memburuk akibat tekanan-tekanan yang datang saat tahun baru.

"Jika Anda dalam situasi stres, tambahan tekanan yang ada di tahun baru akan membuat Anda hanya berfokus pada masalah bukan solusi," tambahnya.

Bagaimana cara mengatasinya?

New year's blues bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup sehat dan latihan mental.

Namun, hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan tidak terlalu berfokus pada kegagalan.

Sebaliknya, lakukan evaluasi terhadap masalah yang terjadi dan cegah hal itu agar jangan sampai terulang.

Setelah itu, Anda bisa melakukan tips berikut:

1. Aktif secara fisik

Saat Anda kembali memikirkan kegagalan atau masalah yang terjadi,cobalah untuk melakukan aktivitas fisik.

Melakukan aktivitas fisik bisa jadi cara psoitif untuk mengalihkan pikiran negatif.

2. Buat resolusi dengan masuk akan

Ketika Anda membuat resolusi tahun baru, bersikaplah masuk akal dan putuskan dengan tepat langkah apa yang akan dilakukan untuk mencapainya.

Baca juga: Mereka yang Menang dari Anxiety dan Depresi Berkat Pola Makan Sehat

3. Periksa ekspetasi

Periksa ekspetasi Anda. Pikirkan kembali apakah ekspetasi yang Anda bangun itu realistis.

Jika merasa ekspetasi Anda terlalu tinggi,coba buat langkah-langkah kecil untuk mencapainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Waspadai Risiko Pendakian, Dokter Imbau Pemula Tahu Batas Kemampuan Diri
Health
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Hindari Cedera saat Padel dan Yoga, Ini Saran Dokter Ortopedi
Health
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi
Health
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Warga Miskin Tercoret dari PBI JKN Bisa Ajukan Reaktivasi, Ini Kata Komisi IX DPR
Health
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Kolegium Desak SPO UKOMNAS Disahkan: Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan
Health
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Bukan Sekadar Varises, Ini Bahaya Chronic Venous Insufficiency yang Dialami Trump
Health
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Donald Trump Alami Chronic Venous Insufficiency, Ini Penjelasan Kondisinya
Health
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Warga Pamekasan Positif COVID-19, Pemkab Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan
Health
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Banyak Dokter, Memangnya Kita Sehat?
Health
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Kasus Covid-19 Naik di AS, Varian Nimbus Jadi Pemicu Lonjakan Terbaru
Health
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
Health
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau