Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ciri-ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil

Kompas.com - 06/02/2021, 08:08 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Menjelang persalinan, ibu hamil jamak merasakan kontraksi palsu.

Kontraksi yang dikenal dengan braxton hicks ini bukannya tanpa alasan. Ibu hamil mengalaminya sebagai latihan persiapan menghadapi persalinan.

Melansir Cleveland Clinic, kontraksi palsu umumnya muncul sejak bulan keempat kehamilan. Ada juga ibu hamil yang baru mengalaminya selang beberapa minggu atau hari menjelang persalinan.

Baca juga: Tanda dan Penyebab Pendarahan Setelah Melahirkan yang Wajib Diwaspadai

Ibu hamil yang belum punya pengalaman persalinan barangkali penasaran, kontraksi palsu itu seperti apa?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ibu hamil perlu memahami bahwa kontraksi yang dirasakan setiap wanita bisa berbeda-beda.

Ada yang merasakannya nyeri di punggung dan perut bagian bawah, sakit di tubuh bagian samping sampai ke paha, atau mirip sakit perut nyeri haid parah.

Berikut beberapa ciri-ciri kontraksi palsu yang perlu diketahui ibu hamil dan orang terdekatnya:

1. Kontraksi tidak teratur

Melansir What to Expect, tanda kontraksi palsu yang khas adalah kontraksi hanya muncul sesekali.

Kontraksi ini muncul sebentar, hilang, lalu muncul lagi di lain waktu yang tidak terduga. Pola kemunculan kontraksi palsu biasanya tidak teratur.

Berbeda dari kontraksi asli yang ditandai nyeri dengan jarak terasa semakin rapat mendekati persalinan.

Baca juga: Fakta Seputar Plasenta Previa, Biang Pendarahan pada Ibu Hamil

2. Kontraksi tidak makin parah

Selain tidak teratur, ciri-ciri kontraksi palsu umumnya nyeri tidak terasa semakin parah seiring berjalannya waktu.

Hal itu berbeda dari kontraksi asli, biasanya nyeri pada kontraksi asli intensitasnya semakin parah mendekati persalinan.

Selain itu, kemunculan kontraksi juga bisa terlalu singkat. Kontraksi asli bisa muncul selama 30-70 detik.

3. Kontraksi hilang saat berganti posisi

Ciri-ciri kontraksi palsu juga identik dengan respons tubuh saat ibu hamil berubah posisi.

Pada kontraksi palsu, kontraksi bisa hilang saat ibu hamil mengubah posisi tidur dari menghadap ke atas menjadi miring, dari duduk jadi beranjak berdiri, atau dari banyak bergerak menjadi istirahat.

Sementara itu, kontraksi asli biasanya terus berlanjut meskipun ibu hamil sudah bergonta-ganti posisi.

Baca juga: Perbedaan Flek Hamil dan Mentsruasi

4. Tidak muncul flek kecokelatan atau lendir

Tanda persalinan sudah dekat salah satunya adalah keluar flek kecokelatan atau lendir mirip keputihan.

Kontraksi asli menjelang persalinan biasanya disertai keluarnya kedua cairan tersebut.

Namun, keluarnya cairan pada trimester akhir kehamilan juga bisa berasal dari seks atau pemeriksaan internal kehamilan.

5. Tidak disertai keluarnya air ketuban

Tanda kontraksi asli menjelang persalinan disertai keluarnya cairan ketuban seperti saat kencing.

Cairan ketuban ini tidak berbau. Jika ibu hamil mengompol cairan berbau seperti amonia atau pesing, hal itu bisa jadi ciri-ciri kontraksi palsu.

Apa pun jenis kontraksi yang dirasakan ibu hamil, setiap wanita yang mengandung perlu waspada apabila kontraksi sangat sakit atau muncul setiap lima menit dalam waktu satu jam.

Selain itu, ibu hamil juga wajib waspada saat mengalami pendarahan dengan darah berwarna cerah, air ketuban pecah sebelum waktunya, dan pergerakan bayi dalam kandungan tidak biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Health
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Health
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau