Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Osteomalasia, Kondisi Tulang Lunak yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 06/02/2021, 18:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Tutup

KOMPAS.com – Kata osteomalacia atau osteomalasia berarti tulang lunak.

Melansir Cleveland Clinic, osteomalasia adalah penyakit yang melemahkan tulang dan dapat menyebabkan tulang lebih mudah patah.

Osteomalasia merupakan gangguan penurunan mineralisasi, yang mengakibatkan tulang rusak lebih cepat daripada yang dapat dibentuk kembali.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Gangguan muskuloskeletal ini hanya terjadi pada orang dewasa.

Bila terjadi pada anak-anak, disebut dengan penyakit rakitis (kelainan pertumbuhan tulang).

Osteomalasia tidak sama dengan osteoporosis.

Osteomalasia bisa dipahami secara mudah sebagai masalah tulang yang tidak mengeras.

Sedangkan osteoporisis adalah melemahnya tulang hidup yang sudah terbentuk dan sedang direnovasi.

Penyebab osteomalasia

Merangkum Mayo Clinic, osteomalasia diakibatkan oleh cacat pada proses pematangan tulang.

Tubuh menggunakan mineral kalsium dan fosfat untuk membantu membangun tulang yang kuat.

Seseorang mungkin mengembangkan osteomalasia jika mereka tidak mendapatkan cukup mineral tersebut dalam makanan atau jika tubuh tidak menyerapnya dengan benar.

Masalah ini di antaranya bisa disebabkan oleh:

1. Kekurangan vitamin D

Sinar matahari dapat menghasilkan vitamin D di kulit.

Vitamin D makanan biasanya berasal dari makanan yang telah ditambahkan vitamin, seperti susu sapi.

Baca juga: Sudahi Perdebatan, Ini Waktu Berjemur yang Tepat Hasil Kajian Perdoski

Orang yang tinggal di daerah di mana sinar matahari terbatas, mendapat sedikit paparan sinar matahari, atau makan makanan rendah vitamin D dapat mengembangkan osteomalasia.

Kekurangan vitamin D adalah penyebab paling umum dari osteomalacia di seluruh dunia.

2. Operasi tertentu

Biasanya, perut memecah makanan untuk melepaskan kalsium dan mineral lain yang diserap di usus.

Proses ini terganggu jika seseorang menjalani operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh perut atau untuk memotong usus kecil dan dapat menyebabkan kekurangan vitamin D dan kalsium.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

3. Penyakit celiac

Dalam gangguan autoimun ini, makanan yang mengandung gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley dan gandum hitam (rey) dapat merusak lapisan usus kecil.

Lapisan usus yang rusak tidak menyerap nutrisi dengan baik, dan dapat menyebabkan kekurangan vitamin D dan kalsium.

4. Gangguan ginjal atau hati

Organ-organ ini terlibat dalam mengaktifkan vitamin D di tubuh.

Maka dari itu, masalah dengan ginjal atau hati dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat vitamin D.

5. Obat-obatan

Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kejang, termasuk fenitoin (Dilantin, Phenytek) dan fenobarbital, dapat menyebabkan defisiensi vitamin D dan osteomalasia yang parah.

Komplikasi potensial dari osteomalasia

Melansir Health Line, jika penyebab osteomalasia tidak diobati, ada komplikasi yang bisa terjadi.

Di aman, orang dewasa dapat dengan mudah mengalami patah tulang terutama pada tulang rusuk, kaki, dan tulang belakang.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi

Sementara pada anak-anak, osteomalasia atau rakhitis dapat menyebabkan kaki bengkok membentuk huruf O atau gigi tanggal prematur.

Gejala dapat kembali jika tidak tersedia cukup vitamin D.

Gangguan juga bisa kembali jika penderita berhenti minum suplemen atau jika mereka tidak mengatasi kondisi yang mendasari seperti gagal ginjal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Health
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Health
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau