Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Cara Meredam Keinginan Makan Junk Food

Kompas.com - 22/02/2021, 08:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa ingin makan junk food terus-menerus dan tak bisa menahannya?

Selain praktis, junk food juga menjadi makanan pilihan banyak orang ketika stres atau bad mood.

Ahli diet dari Cleveland Clinic Beth Czerwony juga berkata, konsumsi junk food memang memiliki efek menenangkan, terutama jika dikonsumsi saat stres.

"Junk food mengandung banyak guladan lemak yang bisa mendorong rasa bahagia," ucap dia.

Baca juga: Berbagai Penyebab Tremor dan Cara Mengatasinya

Efek samping junk food

Mengonsumsi terlalu banyak junk food dapat menimbulkan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang bagi tubuh.

Berikut bahan berbahaya dalam junk food yang merugikan kesehatan:

- Lemak jenuh

Mengonsumsi makanan yang kaya lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dan jumlah plak di pembuluh darah.

"Kondisi tersebut bisa membuat lairan darah tak lancar dan membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke," kata Czerwony.

- Gula

Terlalu banyak gula dalam makanan dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang merupakan faktor risiko diabetes.

Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa pemanis buatan membuat tubuh kita menolak insulin.

Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko prediabetes, diabetes, dan penyakit jantung.

Semua masalah kesehatan ini memengaruhi semua organ, jadi penting untuk menanganinya.

"Ketika Anda mengalami diabetes, Anda juga berisiko tinggi mengalami penyakit jantung," ucap Czerwony.

Efek tersebut juga akan berdampak buruk pada seluruh organ tubuh.

Itu sebabnya, kita perlu melakukan langkah pencegahan. Sesekali makan junk food mungkin tidak akan menimbulkan masalah besar.

Sayangnya, tubuh kita terprogram untuk menginginkan makanan cepat saji.

Saat Anda mengonsumsi makanan yang Anda sukai, pusat perasaan senang di otak mulai terangsang dan memicu Anda untuk makan lebih banyak lagi.

Selain itu, faktor lain seperti stres dan kurang tidur juga bisa membuat seseorang mengidam makanan tak sehat ini.

Baca juga: Hati-Hati, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Jerawat

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan ketika keinginan makan junk food mulai muncul. Berikut cara tersebut:

1. Latihan mindfulness

Saat makan, cobalah lakukan mindfulness dengan memperhatikan rasa dan tekstur makanan.

Hindari makan sembari melakukan aktivitas lain karena akan membuat kita makan dalam jumlah besar.

Dengan melakukan mindfulness saat makan junk food, hanya mencicipinya sepotong sudah membuat kita merasa kenyang.

2. Minum banyak air

Rasa haus sering kali muncul dalam bentuk rasa lapar. Untuk mengatasinya, cobalah minum air saat rasa lapar menyerang.

3. Tidur malam yang nyenyak

Tidur malam yang nyenyak membantu mengontrol hormon pemicu lapar.

4. Kelola stres

Terapkan gaya hidup sehat agar tubuh tidak merespons stres. Saat stres melanda, kita juga bisa melakukan meditasi, olahraga, atau membaca untuk menenangkan diri.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Health
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
BrandzView
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Health
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Health
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau