Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2021, 15:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi ginjal adalah penyakit yang menyebabkan nyeri akut dan bisa merusak ginjal apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Penyakit ini dapat dengan mudah diobati apabila belum ada komplikasi dan begitu gejala muncul infeksi ginjal segera ditangani.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal

Melansir Cleveland Clinic, gejala infeksi ginjal di antaranya:

  • Badan tiba-tiba menggigil
  • Demam lebih dari 37 derajat Celsius
  • Nyeri di selangkangan, punggung bawah, atau samping
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Kencing terasa sakit
  • Sering kencing
  • Anyang-anyangan
  • Urine keruh atau warnanya tidak normal
  • Ada darah dalam urine
  • Urine baunya tidak enak

Jika ada beberapa gejala infeksi ginjal di atas, segera konsultasikan ke dokter sebelum terlambat.

 

Baca juga: Hati-hati, Protein Urine Tinggi Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal

Terdapat beberapa hal yang bisa jadi penyebab infeksi ginjal, antara lain:

1. Infeksi bakteri

Penyebab infeksi ginjal yang paling umum adalah komplikasi penyakit infeksi saluran kencing yang tidak ditangani.

Melansir Urology Health, bakteri dapat masuk ke saluran kencing melalui saluran pembawa urine atau uretra.

Baca juga: Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas

Dari kandung kemih, bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) dapat berpindah ke ginjal dan menyebabkan infeksi di organ vital ini.

Selain itu, bakteri seperti stafilokokus juga dapat menginfeksi ginjal lewat aliran darah.

Orang lebih rentan terkena infeksi apabila menderita penyakit diabetes, pemilik sistem daya tahan tubuh yang lemah, atau baru menjalani operasi transplantasi organ.

Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Pantang Diabaikan

2. Aliran urine tidak lancar

Gangguan aliran urine yang tidak lancar juga bisa jadi penyebab infeksi ginjal.

Jika aliran urine tersebut tersumbat atau tidak lancar, ginjal bisa terinfeksi.

Aliran urine bisa tidak lancar karena penyakit batu ginjal, tumor di dalam atau luar saluran kencing, sampai pembengkakan prostat.

Baca juga: Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf

3. Aliran urine berbalik arah

Orang yang memiliki gangguan aliran urine rentan terkena infeksi ginjal, terutama semasa kanak-kanak sampai dewasa.

Gangguan aliran urine atau refluks vesikoureteral adalah masalah kesehatan yang membuat urine mengalir dari kandung kemih kembali ke ureter dan ginjal.

Seperti diketahui, urine hanya dapat mengalir dari satu arah, yakni dari ginjal ke kandung kemih.

Baca juga: 9 Penyebab Infeksi Saluran Kencing pada Wanita

4. Gangguan saraf di sekitar kandung kencing

Malansir Mayo Clinic, kerusakan saraf atau sumsum tulang belakang membuat gejala infeksi saluran kencing tidak muncul.

Tak pelak, banyak penderita yang tidak merasakan penyakitnya telah berkembang menjadi infeksi ginjal.

5. Efek samping menggunakan kateter

Efek samping penggunaan kateter urine selama beberapa saat juga bisa jadi penyebab infeksi ginjal.

Baca juga: Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku

Kateter urine adalah alat bantu berupa tabung untuk mengalirkan urine dari kandung kemih.

Alat ini biasanya digunakan selama operasi, tes diagnostik, atau saat pasien perlu istirahat total di tempat tidur (bed rest).

Penyakit infeksi ginjal bisa diketahui lewat pemeriksaan kesehatan. Untuk menegakkan diagnosis, dokter biasanya merekomendasikan tes urine, ultrasonografi (USG), atau pemindaian ginjal.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Infeksi Saluran Kencing dengan Obat dan Secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Health
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Health
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Health
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Health
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Health
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Health
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Health
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Health
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
Health
Varian Baru Covid-19 Stratus Menyebar di Inggris, Gejala Serak Jadi Ciri Khas
Varian Baru Covid-19 Stratus Menyebar di Inggris, Gejala Serak Jadi Ciri Khas
Health
BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN
BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN
Health
Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi
Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi
Health
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Health
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Health
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau