Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2021, 04:07 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengonsumsi makanan tertentu lalu merasa kenyang hingga berjam-jam atau merasa lapar lagi dalam waktu singkat?

Terkadang, memang ada jenis makanan tertentu yang bisa membuat kita kenyang lebih lama.

Namun, adapula yang merasa kembali lapar setelah makan camilan.

Hal ini terjadi karena waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan tertentu berbeda-beda.

Baca juga: 5 Hal Penyebab Naiknya Berat Badan Tak Terduga

Mengenal proses tubuh mencerna makanan

Menurut ahli gastroenterologi Christine Lee, pencernaan adalah proses memecah makanan menjadi nutrisi yang dapat digunakan tubuh.

Proses tersebut dimulai dari mulut dan berakhir di ujung ileum atau usus kecil.

“Melihat dan mencium makanan bisa dibilang proses awal pencernaan. Sebab, hal itu bisa memicu proses produksi air liur, yang mengandung enzim untuk pencernaan," tambahnya.

Setelah Anda mengunyah dan menelan makanan, proses pencernaan akan berlajut di perut.

Di perut, makanan bercampur dengan cairan pencernaan, yang menjadikannya lebih lembut atau encer agar bisa masuk ke usus kecil.

“Dinding usus kecil menyerap nutrisi dan air yang dibutuhkan,” kata Lee.

Kolon (usus besar) kemudian mengambil apa yang tidak digunakan tubuh dan bersiap untuk membuangnya melalui buang air besar.

Berapa lama proses pencernaan makanan

Lee mengatakan seluruh proses pencernaan bisa memakan waktu beberapa jam.

Makanan biasanya berada di perut selama 40 hingga 120 menit. Lalu makanan membutuhkan waktu tambahan sekitar 40 hingga 120 menit untuk proses pencernaan di usus kecil.

“Semakin padat makanannya, artinya semakin banyak protein atau lemak yang dikandungnya, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mencerna,” tambah Lee.

Karbohidrat sederhana, seperti nasi putih, pasta atau gula sederhana, rata-membutuhkan 30 hingga 60 menit untuk proses pencernaan di perut.

Sementara itu, makanan berbentuk cairan lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Air biasa hanya butuh 10 hingga 20 menit. Untuk jus, soda, dan teh, biasanya butuh sekitar 20 hingga 40 menit.

Cairan dengan kandungan yang lebih kompleks, seperti smoothie, protein shake, atau air kaldu biasanya butuh waktu sekitar 40 hingga 60 menit untuk dicerna.

Faktor yang memengaruhi proses pencernaan

Namun, waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor berikut:

  • Tipe tubuh.
  • Metabolisme.
  • Obat yang dikonsumsi.
  • Jenis makanan yang dikonsumsi.
  • Tingkat aktivitas fisik yang dilakukan.
  • tingkat stres.

Baca juga: Tanda-tanda Fisik yang Sering Terjadi Jelang Hari Persalinan

“Genetika dan usia juga penting. Beberapa orang dilahirkan dengan metabolisme yang lebih cepat,” kata Lee.

Seiring bertambahnya usia, metabolisme dan motilitas kita melambat.

Beberap orang juga mulai mengembangkan kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan aterosklerosis.
Pengobatan untuk kondisi ini dapat memperlambat pencernaan.

Obat dan suplemen yang dapat mempengaruhi lamanya waktu pencernaan antara lain:

  • Obat arthritis.
  • Antikolinergik.
  • Antidepresan.
  • Obat antispasmodik.
  • Obat diabetes.
  • Kontrasepsi oral.
  • Obat penyakit Parkinson.

Ketika kita merasa lapar, bukan berarti perut kita kosong.

“Isyarat lapar kita dapat diatur secara hormonal, jadi jika Anda memiliki hormon rasa lapar yang tinggi, Anda mungkin merasa lapar - bahkan jika perut Anda penuh,” katanya.

Beberapa obat, seperti prednison, dapat meningkatkan nafsu makan karena bisa memicu produksi hormon perangsang nafsu makan.

Hal ini bisa membuat Anda merasa lebih sering lapar saat minum obat ini, bahkan jika Anda sudah makan dengan cukup.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Batuk Bisa Diredakan dengan Bahan Alami, Ini Rekomendasi Dokter
Batuk Bisa Diredakan dengan Bahan Alami, Ini Rekomendasi Dokter
Health
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Health
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Health
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Health
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Health
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
BrandzView
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Health
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Health
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau