Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jenis Penyakit Jantung Aritmia dan Tandanya

Kompas.com - 27/04/2021, 08:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Terdapat beragam jenis penyakit jantung aritmia yang bisa membuat detak jantung berdetak terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur.

Aritmia adalah gangguan irama jantung yang disebabkan impuls listrik untuk mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja secara optimal.

Apabila tidak mendapatkan penanganan medis tepat, penyakit jantung ini bisa mengganggu kesehatan secara keseluruhan, bahkan sampai mengancam jiwa.

Baca juga: 7 Tanda Penyakit Jantung Aritmia yang Perlu Diwaspadai

Melansir Mayo Clinic, ada banyak faktor yang bisa jadi penyebab penyakit jantung aritmia. Di antaranya keturunan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, hipertiroid, hipotiroid, merokok, konsumsi kopi dan alkohol berlebihan, sampai infeksi seperti Covid-19. 

Jika ada gejala atau tanda penyakit jantung aritmia seperti jantung berdebar, detak jantung tidak beraturan, kerap pusing, pingsan, atau sesak napas, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Berikut beberapa jenis penyakit jantung aritmia yang perlu Anda ketahui:

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

1. Fibrilasi atrium

Melansir Mount Sinai, fibrilasi atrium adalah jenis aritmia yang paling umum dan kerap muncul seiring bertambahnya usia.

Penyakit jantung ini membuat penderitanya merasakan gejala detak jantung cepat, kelelahan, rasa tidak nyaman di dada, atau sesak napas.

Jika tidak diobati, fibrilasi atrium bisa menyebabkan stroke, melemahkan jantung, sampai memicu gagal jantung.

Cara mengobati penyakit jantung ini bisa dengan terapi obat, operasi jantung, ablasi, sampai pemasangan alat pacu jantung.

Baca juga: 15 Penyebab Penyakit Jantung Aritmia

2. Atrial flutter

Atrial Flutter mirip dengan fibrilasi atrium. Bedanya, gangguan irama jantung cepat ini cenderung lebih teratur ketimbang fibrilasi atrium.

Penyakit jantung ini membuat jantung sulit mendorong darah ke ventrikel atau bilik jantung bagian bawah. Akibatnya, pasokan darah dari jantung ke seluruh tubuh jadi minim.

Gejala atrial flutter di antaranya jantung berdebar-debar, ada tekanan di dada, sesak napas, gelisah, pusing, dan kerap pingsan.

Baca juga: Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf

Masalah kesehatan ini bisa diobati dengan obat antiaritmia, memasang alat untuk mengatur sengatan listrik jantung, sampai terapi ablasi kateter.

3. Bradikardia

Bradikardia adalah gangguan irama jantung saat detak jantung cenderung melambat.

Penyebab aritmia ini berasal dari masalah sistem kelistrikan jantung karena penuaan, kelainan elektrolit, obat-obatan, dan fungsi tiroid yang tidak normal.

Saat kondisi detak jantung cenderung melambat, penderitanya merasakan tanda bradikardia seperti kelelahan, pusing, dan pingsan.

Untuk mengatasi penyakit jantung aritmia ini, dokter biasanya menyarankan penderita menggunakan alat pacu jantung.

Baca juga: Apakah Aritmia Jantung Bisa Sembuh?

4. Takikardia supraventrikular

Takikardia supraventrikular adalah gangguan irama jantung yang membuat detak jantung cepat akibat masalah sirkuit listrik abnormal atau sel bergerak terlalu cepat di ruang atas jantung.

Tanda penyakit jantung aritmia ini di antaranya jantung berdebar-debar, kepala terasa ringan, dada sesak, sampai sesak napas.

Gejala tersebut dapat muncul saat penderita beraktivitas beat atau melakukan olahraga.

Baca juga: Kubu Dahlan Iskan Jawab Tudingan Tak Setor Dividen Rp 89 M: Jawa Pos Bukan Pemegang Saham, Tidak Berhak

5. Aritmia ventrikel

Aritmia ventrikel adalah gangguan irama jantung yang membuat detak jantung cepat akibat gangguan di ruang bawah jantung.

Aritmia ventrikel yang terus-menerus bisa membuat ruang jantung bagian bawah tidak mampu mempertahankan aliran darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah drop sampai menyebabkan gagal jantung.

Tanda penyakit jantung aritmia ventrikel di antaranya jantung berdebar-debar, sesak napas, kerap pingsan, kepala terasa ringan, rasa tidak nyaman di dada, dan kulit pucat.

Cara mengobati penyakit jantung ini biasanya dengan pemasangan alat defibrilator otomatis ke jantung.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Penyakit Jantung Aritmia

6. Sindrom wolff-parkinson-white

Sindrom wolff-parkinson-white adalah kelainan jantung bawaan yang membuat bayi terlahir dengan jalur listrik ekstra antara ruang atas dan bawah jantung.

Kondisi ini menyebabkan terbentuknya sirkuit yang tidak normal dan menyebabkan detak jantung menjadi cepat.

Jenis penyakit jantung aritmia ini bisa diketahui lewat pemeriksaan elektrokardiogram. Masalah kesehatan ini bisa dikontrol dengan ablasi.

Baca juga: Pemerintah Revisi Data Penerima Bansos Juli 2025, Cek NIK KTP Anda

7. Denyut prematur

Denyut prematur adalah detak jantung ekstra yang muncul sebelum detak jantung biasa berdegup.

Denyut jantung prematur bisa muncul dari bilik jantung atas atau bawah. Masalah kesehatan ini biasanya tidak berbahaya.

Tapi, denyut jantung prematur bisa jadi patokan bakal ada penyakit jantung atau aritmia di masa mendatang.

Masalah kesehatan ini bisa lebih parah apabila penderita merokok atau mengonsumsi kafein berlebihan.

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

8. Ventrikel prematur kompleks

Ventrikel prematur kompleks adalah detak jantung ekstra yang mengganggu detak jantung biasa. Frekuensi detak jantung ekstra ini bisa jarang atau sampai ribuan kali sehari.

Penyebab penyaakit jantung aritmia ini biasanya berasal dari gangguan jantung.

Gejala ventrikel prematur kompleks utamanya adalah jantung berdebar, terutama saat istirahat atau berbaring terlentang.

9. Atrium prematur kompleks

Mirip dengan ventrikel prematur kompleks, atrium prematur kompleks juga bisa muncul tunggal atau berseri.

Tanda penyakit jantung ini juga relatif mirip dengan ventrikel prematur kompleks.

Baca juga: 11 Obat Penyakit Jantung dan Fungsinya

10. Sindrom sinus

Sindrom sinus terjadi ketika alat pacu jantung alami yang disebut simpul sinus mengalami gangguan.

Akibatnya, detak jantung jadi melambat dan memicu gejala kelelahan, pusing, atau pingsan.

Jenis penyakit jantung aritmia ini cenderung menyerang kalangan lansia di atas usia 65 tahun.

Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Health
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Ada Batas Waktu Rawat Inap bagi Peserta JKN
Health
Varian Baru Covid-19 Stratus Menyebar di Inggris, Gejala Serak Jadi Ciri Khas
Varian Baru Covid-19 Stratus Menyebar di Inggris, Gejala Serak Jadi Ciri Khas
Health
BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN
BPJS Kesehatan Siapkan Delapan Skenario, Termasuk Potensi Kenaikan Iuran JKN
Health
Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi
Bukan Jeruk, Ini Buah dengan Vitamin C Lebih Tinggi menurut Ahli Gizi
Health
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Health
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Health
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Health
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Health
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Health
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Health
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Health
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Health
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Health
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau