Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Punya Ciri-ciri Berikut

Kompas.com - 24/05/2021, 14:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) punya ciri-ciri yang bisa dikenali.

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue.

Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus yang terinfeksi virus dengue dari orang yang menderita DBD.

Baca juga: 8 Gejala Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai

Di antara dua jenis tersebut, nyamuk Aedes aegypti betina tampaknya menjadi nyamuk yang paling sering membawa virus dengue di Indonesia.

Sebagai bagian dari upaya mencegah serangan penyakit ini, ciri-ciri nyamuk penyebab demam berdarah kiranya penting untuk dikenali.

Ciri-ciri nyamuk penyebab demam berdarah

Merangkum Buku Ajar Pengendalian Vektor (2020) oleh Ns. Febry Handiny, M.KM, dkk., nyamuk Aedes aegypti betina punya ciri fisik yang khas.

Berikut ini beberapa ciri fisik nyamuk penyebab demam berdarah yang bisa dikenali:

  1. Tubuh nyamuk berwarna hitam kecokelatan
  2. Ukuran tubuhnya sedang mencapai 3 sampai 4 cm
  3. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dan garis-garis putih keperakan
  4. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini
  5. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua

Ukuran dan warna nyamuk Aedes aegypti kerap berbeda antarpopulasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Nyamuk jantan dan betina tidak memiiki perbedaan signifikan dalam hal ukuran.

Di mana, nyamuk jantan pada umumnya lebih kecil daripada nyamuk betina dan terdapat rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang.

Peredaran nyamuk DBD

Dalam buku Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah (2007) karya Dr. Handrawan Nadesul, dijelaskan bahwa nyamuk Aedes aegypti biasanya beredar di tempat tertentu.

Jika nyamuk Aedes albopictus jamak ditemui di kebun atau pekarangan rumah, nyamuk Aedes aegypti lebih suka tinggal di tempat yang sejuk dan lembab.

Salah satu tempat favoritnya adalah hinggap pada pakaian atau barang yang bergelantungan di kamar.

Baca juga: Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?

Sedangkan jarak terbang nyamuk Aedes aegypti bisa mencapai 100 meter.

Untuk itu, saat penyemprotan untuk pencegahan penularan DBD, disarankan untuk menjangkau area 100 meter dari lokasi pasien DBD.

Selain tinggal di tempat yang sejuk dan lembab, nyamuk penyebab demam berdarah juga enggan berteur di tempat yang kotor.

Nyamuk Aedes aegypti lebih memilih bertelur di genangan air yang jernih dan tidak mudah terusik untuk bertelur.

Di dalam rumah, nyamuk Aedes aegypti bisa bertelur di bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat minum burung, dan perangkap semut.

Sementara di luar rumah, nyamuk penyebab DBD bisa hinggap di drum, tangki penampungan air, kaleng bekas ban bekas, botol pecah, potongan bambu, dan tempurung kepala.

Untuk diwaspadai, nyamuk penyebab demam berdarah lebih sering menggigit atau menghisap darah pada siang hari.

Baca juga: 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Demam Berdarah (DBD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
14 Juta Anak di Dunia Tak Pernah Divaksin, WHO Peringatkan Ancaman Wabah Global
Health
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Waspada Pneumonia, Dokter Imbau Vaksinasi untuk Turunkan Risiko Kematian
Health
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Suplemen Herbal Tak Selalu Aman, Dokter Temukan Kasus Kerusakan Hati Akibat Kunyit
Health
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Lari Bisa Jadi Bumerang Jika Abaikan Sinyal Tubuh, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Health
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung pada Pelari Muda, Ini Penjelasan Dokter
Health
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Cek Jantung Dulu Sebelum Lari Jauh, Ini Tes yang Disarankan Dokter...
Health
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Tidak Semua Serangan Jantung Saat Lari Disebabkan Pembuluh Tersumbat, Ini Kata Dokter
Health
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Waspadai Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga Lari, Ini Kata Dokter...
Health
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Dokter Ingatkan Pola Makan Anak Tak Cukup Hanya Karbohidrat, Perlu Gizi Seimbang
Health
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Sejumlah Penelitian Tegaskan Tak Ada Migrasi BPA dari Galon Polikarbonat ke Air Minum
Health
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Konsumsi Suplemen Kunyit Setiap Hari, Perempuan di AS Nyaris Alami Gagal Hati
Health
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Vitamin C Mudah Rusak, Ini Cara Memilih Sumber Terbaiknya
Health
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Aman atau Tidak Penuhi Vitamin C Hanya dari Suplemen? Ini Kata Ahli Gizi
Health
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Perhatikan Dosis, Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal
Health
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Warga Arizona Meninggal Akibat Wabah Pes, Diduga Terkait Kematian Massal Anjing Padang Rumput
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau