Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2021, 16:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Tutup

KOMPAS.com – Makanan apa pun pada dasarnya bisa menyebabkan alergi. Hal ini sangat tergantung pada kondisi masing-masing orang.

Tapi, beberapa makanan mungkin ditemukan lebih sering menyebabkan alergi.

Zat yang menyebabkan reaksi alergi pada makanan atau minuman disebut sebagai "alergen".

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Dalam kasus alergi makanan, hampir semua alergen adalah protein.

Bagi sebagian besar orang, protein ini bukanlah alergen karena sistem kekebalan tidak bereaksi terhadapnya.

Reaksi alergi bisa muncul karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali beberapa protein dalam makanan sebagai zat berbahaya.

Baca juga: Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!

Kemudian tubuh meluncurkan serangkaian tindakan perlindungan, termasuk melepaskan bahan kimia seperti histamine yang bisa menyebabkan peradangan.

Reaksi alergi ini dapat muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan penyebab alergi. Kondisinya bisa berbeda antarindividu.

Untuk menjadi kewaspadaan, berikut ini adalah beragam makanan yang sering menyebabkan alergi:

1. Telur

Alergi telur lebih sering terjadi pada masa kanak-kanak.

Sekitar setengah dari anak-anak yang mengalami alergi telur dilaporkan dapat sembuh pada usia 3 tahun.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Namun, dalam beberapa kasus, alergi telur dapat menyebabkan anafilaksis atau syok anafilatik.

Anafilaksis adalah reaksi yang mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis hingga mengganggu aliran darah ke seluruh jaringan tubuh.

Alhasil, penderita bisa mengalami gejala berupa sulit bernapas hingga penurunan kesadaran.

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

Tiga protein yang bisa menyebabkan alergi telur, yakni:

  • Ovomukoid
  • Ovalbumin
  • Conalbumin

Memasak dapat menghancurkan beberapa alergen ini. Oleh sebab itu, beberapa orang mungkin hanya menunjukkan reaksi alergi telur ketika bersinggungan dengan telur mentah.

Sementara itu, terkadang seseorang mungkin bisa bereaksi terhadap telur karena mereka alergi terhadap daging ayam, daging puyuh, daging kalkun, atau bulu burung. Kondisi disebut sindrom bird-egg.

Baca juga: 11 Kandungan Gizi dalam Telur Ayam dan Manfaatnya Bagi Tubuh

2. Ikan

Alergi ikan sering kali dapat menyebabkan reaksi yang parah, termasuk anafilaksis.

Orang dewasa lebih cenderung memiliki reaksi alergi terhadap ikan dan kerang daripada anak-anak. Hal ini mungkin terjadi karena orang dewasa memang lebih sering makan ikan daripada anak-anak.

Orang yang alergi terhadap satu jenis ikan, seperti ikan cod, sering kali bereaksi terhadap jenis ikan lainnya, seperti ikan kembung, ikan haddock, dan ikan makarel.

Baca juga: Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas

Hal itu bisa terjadi karena alergen pada ikan ini sangat mirip.

Berbeda pada kasus alergi telur, memasak cenderung tidak menghancurkan alergen ikan.

Jadi seseorang yang alergi ikan, bisa menunjukkan reaksi alergi baik saat makan ikan matang maupun ikan mentah.

Beberapa orang yang alergi ikan bahkan bisa menunjukkan areaksi alergi terhadap ikan yang dimasak, tapi tidak pada ikan mentah.

Baca juga: Daging Sapi, Ayam, atau Ikan, Mana yang Paling Rentan Picu Kolesterol Tinggi?

3. Susu sapi

Alergi terhadap susu sapi merupakan alergi makanan paling umum di masa kanak-kanak.

Reaksi alergi dapat muncul akibat konsumsi susu sapi secara langsung maupun tidak langsung.

Maksud konsumsi susu secara langsung adalah pemberian susu kepada anak-anak dengan menggunakan dot atau gelas.

Baca juga: 6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?

Sedangkan konsumsi susu secara tidak langsung adalah lewat perantaran air susu ibu (ASI). Di mana, sang ibu mengonsumsi produk susu.

Untungnya, pada sebagian besar kasus, alergi susu sapi akan membaik seiring bertambahnya usia dan menguatnya sistem kekebalan tubuh.

Perbandingannya, dari lima orang anak, diperkirakan hanya ada satu yang mungkin akan mengembangkan alergi susu hingga dewasa.

Untuk diperhatikan, gejala alergi susu sering kali ringan dan dapat memengaruhi bagian tubuh manapun.

Gejalanya bisa mencakup:

  • Ruam
  • Diare
  • Muntah
  • Keram perut

Meski demikian, dalam beberapa kasus, alergi susu memang bisa juga menyebabkan anafilaksis.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

4. Kacang pohon

Alergi kacang pohon biasanya berlangsung seumur hidup.

Kacang-kacangan yang paling mungkin menyebabkan reaksi alergi adalah:

  • Kenari
  • Hazelnut
  • Kacang almond
  • Kacang pikan
  • Kacang brazil
  • Kacang pinus
  • Kacang macadamia
  • Kacang mete

Perlu diperhatikan bahwa semua kacang ini bisa menyebabkan anafilaksis pada orang yang sensitif.

Di samping itu, orang yang alergi terhadap satu jenis kacang biasanya juga akan bereaksi terhadap kacang lainnya.

Orang dengan alergi kacang harus berkonsultasi dengan dokter untuk meminta nasihat.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

5. Kacang tanah

Kacang tanah juga termasuk makanan yang sering menyebabkan alergi.

Sama seperti alergi kacang pohon, alergi kacang tanah sering kali terjadi seumur hidup.

Baca juga: Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya

Kacang tanah dapat pula menyebabkan reaksi alergi yang parah, termasuk anafilaksis.

Kacang tanah mengandung alergen yang tidak dihancurkan dengan memasak atau memanggang.

Alergi kacang tanah bisa sangat parah sehingga konsumsi bahan makanan ini dalam jumlah yang sangat sedikit saja sudah bisa menyebabkan reaksi.

Perlu dipahami juga bahwa beberapa orang dengan alergi kacang tanah mungkin juga akan bereaksi terhadap kacang-kacangan lain, seperti:

  • Kedelai
  • Kacang hijau
  • Kacang merah
  • Kacang polong

Selain itu, penderita alergi kacang tanah terkadang alergi juga terhadap kacang pohon seperti almond, walnut, hazelnut, kacang Brazil, dan kacang mete.

Baca juga: 10 Manfaat Kacang Tanah untuk Kesehatan

6. Udang hingga kerang-kerangan

Alergi terhadap udang, lobster, kepiting, dan kerang-kerangan cukup umum terjadi.

Berbagai jenis kerang dapat menyebabkan reaksi pada orang yang sensitif.

Ini termasuk:

Baca juga: Pujian Pelatih Thailand Atas Kemenangan Timnas U23 Indonesia

  • Tiram
  • Kerang hijau
  • Kerang darah
  • Remis atau kerang kecil

Orang yang alergi terhadap satu jenis kerang sering kali bereaksi terhadap jenis lain.

Alergi kerang sering kali dapat menyebabkan reaksi yang parah, dan beberapa orang bahkan dapat bereaksi terhadap uap dari masakan kerang.

7. Kedelai

Alergi kedelai adalah kejadian alergi yang umum terjadi pada anak-anak.

Baca juga: Raup Rp 4,15 Miliar, Penipu Kontrakan Fiktif di Bekasi Langsung Beli Motor-Mobil

Alergi kedelai biasanya hilang setelah anak berusia dua tahun.

Tetapi kadang-kadang, orang dewasa bisa menunjukkan reaksi alergi terhadap kedelai.

Gejala alergi kedelai mirip dengan alergi susu, seperti:

  • Ruam kulit
  • Diare
  • Muntah
  • Keram perut

Untungnya, alergi kedelai sangat jarang dapat menyebabkan anafilaksis.

Namun, beberapa orang dengan alergi kedelai mungkin juga bereaksi terhadap susu.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi

8. Gandum

Alergi gandum biasa terjadi, terutama pada bayi.

Salah satu alergen utama dalam gandum adalah protein yang disebut gliadin. Senyawa protein ini dapat ditemukan i dalam gluten.

Oleh sebab itu, penderita alergi gandum terkadang dianjurkan untuk makan makanan bebas gluten.

Baca juga: Kunci Keberhasilan Kiper Timnas U23 Ardiansyah Tepis Penalti Thailand

Seperti semua alergi makanan, orang yang mencurigai mereka mungkin alergi perlu berbicara dengan dokter sebelum mengubah pola makan mereka.

Alergi makanan umum lainnya

Beberapa makanan berikut juga bisa menjadi penyebab alergi dan sebaiknya dapat diwaspadai:

  • Alergi sereal - makanan yang paling umum dalam kategori ini adalah oat, gandum, jagung, beras, gandum hitam (rye), dan barley
  • Alergi kelapa – Alergi kelapa jarang terjadi, tapi tetap saja bisa menimpa seseorang. Sayangnya, alergi kelapa mungkin bisa menyebabkan anafilaksis. Seseorang yang punya alergi kacang lebih mungkin mengalami alergi kelapa
  • Alergi buah dan sayuran - reaksi alergi terhadap buah dan sayuran biasanya ringan. Memasak sayuran sering kali menghancurkan alergen
  • Alergi daging - orang dengan alergi daging mungkin bereaksi terhadap daging sapi, kambing, babi, atau ayam. Memasak diyakini dapat menghancurkan beberapa alergen dalam daging, meski beberapa beberapa orang mungkin masih bereaksi
  • Alergi padi - orang yang alergi terhadap padi dapat bereaksi saat mereka memakan beras atau saat mereka menghirup serbuk sari padi
  • Alergi wijen – kejadian alergi wijen meningkat, mungkin karena bahan makanan ini sekarang lebih umum digunakan. Sayangnya, biji wijen, minyak wijen, dan produk wijen lainnya, seperti tahini dapat menyebabkan anafilaksis
  • Alergi rempah - reaksi terhadap rempah-rempah biasanya ringan, tetapi reaksi yang parah kadang-kadang dapat terjadi. Beberapa orang bereaksi terhadap mustard, ketumbar, jintan, adas, paprika, atau kunyit

Demi kebaikan, siapa pun yang mencurigai memiliki alergi terhadap makanan sangat disarankan untuk dapat berkonsultasi dengan dokter untuk meminta nasihat.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
BPOM Tindak Penjualan Suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang Tak Berizin di Indonesia
Health
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Daftar Vaksin Anak Sesuai Usia: Panduan Penting bagi Orangtua di Hari Anak Nasional 2025
Health
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Hari Anak Nasional 2025: Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Health
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Psikolog: Musik Bisa Rangsang Perkembangan Otak Anak, Tapi Waspadai Kontennya
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Perjuangan Panjang Lawan Parkinson hingga Emfisema
Health
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Ozzy Osbourne Meninggal Dunia, Setelah Bertahun-tahun Berjuang Lawan Parkinson
Health
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Kemenkes Perkuat Strategi Nasional Eliminasi Hepatitis Jelang 2030
Health
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau