Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengidap Penyakit Batu Ginjal, Ini 5 Pantangan yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 16/06/2021, 16:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ketika sudah mendapatkan diagnosis penyakit batu ginjal, para pengidapnya perlu melakukan penyesuaian pada pola makan dan minum.

Perlu diketahui, batu ginjal adalah butiran batu kecil dan keras yang terbentuk dari mineral tertentu di dalam ginjal.

Terdapat beberapa jenis batu ginjal, di antaranya batu kalsium oksalat dan fosfat, batu struvite, batu asam urat, dan batu sistin.

Baca juga: Waspadai, Ini 8 Penyebab Batu Ginjal yang Tak Boleh Diabaikan

Dilansir dari Medical News Today, penyebab batu ginjal bisa dipicu beberapa faktor, salah satunya konsumsi makanan dan minuman yang mengandung senyawa tertentu.

Penumpukan zat tersebut dalam jumlah besar dan waktu yang lama dapat memicu terbentuknya batu ginjal.

Dengan membatasi asupan pantangan batu ginjal, risiko terbentuknya batu ginjal bisa diminimalkan. Berikut beberapa pantangan penyakit batu ginjal yang perlu dihindari:

Baca juga: 82 Negara Akan Diundang Hadiri Perayaan 500 Tahun Jakarta pada 2027

1. Makanan dan minuman tinggi oksalat

Dilansir dari Healthline, oksalat termasuk salah satu senyawa yang bisa jadi penyebab batu ginjal.

Bijak mengonsumsi asupan tinggi oksalat merupakan salah satu cara mencegah serta mengendalikan penyakit batu ginjal.

Beberapa makanan dan minuman tinggi oksalat di antaranya cokelat, bit, teh, kacang-kacangan, bayam, serta ubi jalar.

Untuk meminimalkan efek negatif oksalat, pastikan Anda mengimbanginya dengan mengonsumsi asupan yang mengandung kalsium seperti teri, ikan gabus, telur ayam, tempe, dan susu.

Kalsium dapat membantu mengikat oksalat di pencernaan, sehingga tidak menumpuk di ginjal.

Baca juga: Penyakit Batu Ginjal, Apakah Berbahaya?

2. Garam dan natrium berlebihan

Kadar natrium dan garam yang tinggi di dalam tubuh dapat memicu penumpukan kalsium dalam urine.

Garam dan natrium memang diperlukan tubuh. Namun, batasi konsumsinya agar tidak berlebihan.

Menurut Kementerian Kesehatan, batas aman konsumsi natrium sebesar 2.000 miligram, atau setara 1 sendok teh garam, atau 5 gram garam per hari.

Baca juga: Setelah 8 Tahun Menanti, Jakarta Akhirnya Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Marching Band

Penderita penyakit batu ginjal wajib mencermati konsumsi garam, natrium atau sodium setiap hari.

Selain mengontrol porsi garam, periksa dengan cermat setiap label makanan, terutama makanan olahan dan cepat saji yang mengandung banyak natrium atau sodium.

3. Asupan protein hewani berlebihan

Protein adalah salah satu zat gizi penting untuk menunjang kinerja organ tubuh agar berfungsi normal.

Baca juga: Pemprov: Standar Jakarta Kini Kota-kota Dunia

Namun, makan protein hewani seperti daging sapi, babi, kambing, ayam, sampai bebek berlebihan dapat menaikkan kadar asam urat.

Tak hanya itu, makan protein hewani dalam jumlah besar juga bisa mengurangi kadar sitrat di dalam urine dan memperberat kinerja ginjal.

Sebagai informasi, sitrat adalah senyawa penting yang berfungsi mencegah pembentukan batu ginjal.

Baca juga: Road to Pertamina Eco RunFest 2025, Pertamina Ajak Komunitas Pelari Tebar Energi Sehat

Terdapat beberapa alternatif protein hewani, di antaranya quinoa, tahu, tempe, biji chia, sampai yoghurt.

Bagi penderita penyakit batu ginjal, coba konsultasikan kebutuhan protein Anda dengan dokter agar tidak berlebihan dan memicu batu ginjal.

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan pada 2013, kebutuhan protein orang dewasa rata-rata cukup 65 gram per hari.

Baca juga: 8 Gejala Batu Ginjal yang Pantang Disepelekan

4. Gula buatan

Gula buatan yang biasa ditambahkan ke makanan dan minuman juga salah satu pantangan penyakit batu ginjal.

Beberapa jenis gula buatan yang umum digunakan di antaranya sirup jagung, fruktosa, nektar agave, sirup beras merah, sampai cane sugar.

Gula buatan jamak mengandung sukrosa dan fruktosa yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

Baca juga: Promosikan Gaya Hidup Sehat, Pertamina Gelar Road to PERF 2025

Selain gula buatan, penderita batu ginjal juga perlu memperhatikan asupan gula yang dikonsumsi sehari-hari. Termasuk dari buah, jus, kue, minuman ringan, manisan, dan sebagainya.

5. Soda

Soda wajib dihindari penderita batu ginjal. Pasalnya, asupan ini banyak mengandung fosfat.

Seperti oksalat, fosfat juga dapat memicu terbentuknya batu ginjal di dalam tubuh.

Baca juga: Jelang IHCBS 2025, Ajang Lari “Run to IHCBS” Digelar di GBK

Untuk itu, penderita batu ginjal sebaiknya menghindari segala jenis minuman bersoda, atau makanan yang diolah dengan soda.

Demi mengontrol penyakit, penderita sebaiknya menghindari pantangan penyakit batu ginjal di atas.

Selain itu, konsultasikan diet yang paling tepat dengan ahli gizi sesuai kondisi kesehatan. Hal yang tak kalah penting, pastikan untuk rajin berkonsultasi dan konsumsi obat batu ginjal sesuai anjuran dokter.

Baca juga: 4 Obat Batu Ginjal Sesuai Jenisnya

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Health
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Health
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Health
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Health
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Health
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Health
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
Health
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
Health
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
BrandzView
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Health
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Health
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Health
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik dengan Klaim Menyesatkan dan Langgar Norma Kesusilaan
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik dengan Klaim Menyesatkan dan Langgar Norma Kesusilaan
Health
Studi: Olahraga Intens Bisa Tekan Pertumbuhan Kanker Payudara Sampai 30 Persen
Studi: Olahraga Intens Bisa Tekan Pertumbuhan Kanker Payudara Sampai 30 Persen
Health
 Pakar IPB: Keamanan Pangan Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Pakar IPB: Keamanan Pangan Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau