Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Komplikasi Spinal Cord Injury yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 16/12/2021, 10:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Spinal cord injury adalah kerusakan sumsum tulang belakang akibat cedera karena kecelakaan atau penyakit kronis.

Penyebab masalah kesehatan ini biasanya karena kecelakaan kendaraan, cedera, sampai penyakit kronis seperti kanker.

Gejala spinal cord injury tergantung pada tingkat keparahan cedera dan bagian sumsum tulang belakang yang terdampak.

Baca juga: Kenali Apa itu Spinal Cord Injury, Gejala, dan Penyebabnya

Penderita biasanya mengalami kelumpuhan di sebagian atau seluruh bagian tubuh, merasakan nyeri berkepanjangan, dan kontrol usus, kandung kemih, pernapasan, sampai tekanan darahnya terganggu.

Kabar baiknya, dengan dukungan kemajuan dunia kesehatan belakangan, penderita spinal cord injury dapat memiliki harapan hidup lebih tinggi dan kualitas hidup yang lebih baik.

Kenali lebih jauh komplikasi masalah kesehatan yang menyebabkan kelumpuhan permanen ini.

Baca juga: Gibran: Kemarin Nyuruh Saya Berkantor di Papua, Sekarang di IKN, Pindah-pindah Terus

Apakah spinal cord injury bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita spinal cord injurry memiliki risiko meninggal sebelum waktunya dua sampai lima kali lipat lebih tinggi ketimbang orang tanpa masalah kesehatan ini.

Risiko penderita spinal cord injury meninggal semakin tinggi apabila kondisi cedera cukup parah serta perawatan medisnya tidak tepat dan terlambat.

Selain itu, penderita spinal cord injury juga dapat meninggal dunia karena komplikasi.

Salah satu komplikasi yang berujung fatal yakni infeksi ulkus dekubitus yang tidak segera diobati.

Baca juga: Cedera Kepala, Kapan Perlu Waspada?

Komplikasi spinal cord injury

Komplikasi spinal cord injury bisa bersifat lokal atau sistemik. Melansir Spine Universe, berikut beberapa di antaranya:

  • Siringomielia atau terbentuknya kista di sumsum tulang belakang
  • Artropati sendi neuropatik atau kerusakan sendi bertahap, biasanya di pinggul, lutut, pergelangan kaki, bahu, siku, dan tulang belakang
  • Spastisitas atau gangguan kontraksi otot yang menyebabkan otot kaku, susah bergerak, sampai susah tidur
  • Tekanan darah rendah, terutama akibat cedera di tulang belakang bagian leher dan punggung tengah
  • Infeksi pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia, terutama cedera yang memengaruhi tulang belakang di dekat serviks dan kepala
  • Gangguan sistem daya tahan tubuh karena produksi sel darah putih terganggu, kondisi ini menyebabkan penderita spinal cord injury gampang sakit
  • Gangguan kandung kemih yang menyebabkan penderita kerap anyang-anyangan dan terkena infeksi saluran kencing
  • Gangguan usus yang menyebabkan penderita rawan sembelit dan berisiko mengalami infeksi saluran pencernaan
  • Infeksi ulkus dekubitus akibat terlalu lama berbaring, biasanya di pantat, paha, dan kaki. Luka ini apabila tidak diobati bisa menyebabkan infeksi parah yang menyebabkan kematian
  • Gangguan pertumbuhan tulang pada jaringan ikat di sekitar sendi, biasanya di pinggul, lutut, siku, dan bahu
  • Nyeri berkepanjangan

Dengan dukungan perawatan medis rutin dan berkelanjuran, penderita bisa mengelola sekaligus mencegah komplikasi spinal cord injury yang fatal.

Perawatannya bisa dengan minum obat, operasi, terapi akupuntur, sampai terapi perilaku kognitif.

Baca juga: Kisah M. Habib Shaleh, Lahir Kembali setelah Koma Cedera Olahraga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Hari Hepatitis Sedunia 2025: Waspadai Gejala dan Jenis-Jenisnya
Hari Hepatitis Sedunia 2025: Waspadai Gejala dan Jenis-Jenisnya
Health
Peringati Hari Hepatitis Sedunia 2025, Indonesia Fokus Eliminasi Hepatitis B dan C
Peringati Hari Hepatitis Sedunia 2025, Indonesia Fokus Eliminasi Hepatitis B dan C
Health
Hari Hepatitis Sedunia 2025, WHO Soroti Hambatan Eliminasi Penyakit
Hari Hepatitis Sedunia 2025, WHO Soroti Hambatan Eliminasi Penyakit
Health
Gizi Buruk Melonjak di Gaza, WHO Desak Pengiriman Bantuan Tanpa Hambatan
Gizi Buruk Melonjak di Gaza, WHO Desak Pengiriman Bantuan Tanpa Hambatan
Health
Teknologi Robotik Total Knee Replacement Kini Hadir di Surabaya 
Teknologi Robotik Total Knee Replacement Kini Hadir di Surabaya 
Health
Jangan Remehkan Kesehatan Mental Lansia
Jangan Remehkan Kesehatan Mental Lansia
Health
Amankah Makan Singkong Rebus dengan Kopi? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB
Amankah Makan Singkong Rebus dengan Kopi? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB
Health
Ahli Saraf IPB: Neuropati Bisa Menyerang Anak Muda dan Sebabkan Amputasi
Ahli Saraf IPB: Neuropati Bisa Menyerang Anak Muda dan Sebabkan Amputasi
Health
Kopi Dicampur Santan, Amankah untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB
Kopi Dicampur Santan, Amankah untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB
Health
Keracunan Vitamin B6 Bisa Ganggu Saraf, Begini Penjelasan dan Cara Mencegahnya
Keracunan Vitamin B6 Bisa Ganggu Saraf, Begini Penjelasan dan Cara Mencegahnya
Health
Paparan Blue Light Bisa Rusak DNA Kulit, Dokter: Sunscreen Wajib Digunakan
Paparan Blue Light Bisa Rusak DNA Kulit, Dokter: Sunscreen Wajib Digunakan
Health
Stres Bikin Wajah Kusam dan Bermasalah, Ini Tips Perawatan dari Ahli
Stres Bikin Wajah Kusam dan Bermasalah, Ini Tips Perawatan dari Ahli
Health
Ahli Gizi Ungkap Fakta Nutrisi Telur: Warna Cangkang Bukan Penentu Kesehatan
Ahli Gizi Ungkap Fakta Nutrisi Telur: Warna Cangkang Bukan Penentu Kesehatan
Health
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau