Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Saat Gula Darah Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah

Kompas.com - 28/01/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline, CDC

KOMPAS.com - Kontrol gula darah adalah hal penting dalam manajemen penyakit diabetes. Pasalnya, gula darah yang terlalu tinggi atau rendah bisa berakibat fatal bagi pasien diabetes.

Kadar gula darah Anda tergolong normal jika mencapai 80 hingga 130 mg/dL dan kurang dari 180 mg/dL saat dua jam setelah makan.

Ketika kadar gula Anda terlalu rendah, Anda bisa mengalami rasa lapar ekstrim, gemetar, jantung berdebar, mual, dan berkeringat.

Dalam kasus yang parah, kadar gula darah rendah bisa menyebabkan koma dan kematian. Hipoglikemia bisa terjadi akibat reaksi terhadap obat-obatan, seperti insulin.

Sebaliknya, gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan mati rasa, terbakar, atau kesemutan di tangan dan kaki.

Gula darah tinggi juga bisa merusak pembuluh darah yang memicu komplikasi seperti: serangan jantung atau stroke

  • kerusakan mata dan kehilangan penglihatan
  • penyakit ginjal
  • masalah saraf di kulit, terutama kaki
  • menyebabkan luka, infeksi, dan masalah penyembuhan luka.

Baca juga: 8 Bumbu Dapur yang Bisa Bantu Berat Badan, Apa Saja?

 

Mengatasi gula darah rendah

Kadar gula darah dikatakan rendah jika hasil pemeriksaan menunjukan kurang dari 70 mg/dl.

Kadar gula darah yang rendah bisa memicu berbagai gejala seperti gemetar, berkeringat, atau merasa sangat lapar.

Untuk mengatasinya, Anda harus melakukan hal berikut:

  • konsumsi empat tablet glukosa
  • konsumsi jus buah
  • konsumsi minuman bersoda dan permen.

Setelah itu, tunggu selama 15 menit lalu periksa kembali kadar gula darah Anda.

Mengatasi kadar gula darah tinggi

Kadar gula darah yang tinggi adalah salah satu tanda bahwa Anda mengalami diabetes atau pradiabetes.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, diabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah terlalu tinggi sehingga mengganggu organ dan fungsi tubuh.

Baca juga: 8 Bumbu Dapur yang Bisa Bantu Berat Badan, Apa Saja?

Sementara itu, prediabetes adalah kondisi saat gula darah Anda lebih tinggi dari normal namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.

Bisa dibilang, prediabetes adalah tanda awal terjadinya diabetes, khususnya diabetes tipe 2.

Ketika kadar gula dalam darah Anda tinggi, Anda bisa melakukan hal berikut:

  • konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli gizi untuk mengetahui pola makan yang tepat
  • melakukan gaya hidup sehat dengan makan bergizi seimbang dan olahraga
  • minimalisir stres, misalnya melalui olahraga, cukup tidur, dan kegiatan relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • rutin konsumsi obat yang sudah diresepkan oleh dokter.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Tingkatkan Keahlian BESS, Dokter Ikuti Workshop Bersama Pakar Korsel
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Pentingnya Skrining Rutin
Health
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Vaksinasi HPV Diperluas Hingga ke Sekolah
Health
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Health
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
BPJS Kesehatan Ungkap Keunggulan JKN dan Tantangan Pembiayaan di Masa Depan
Health
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Indonesia Peringkat Dua Kasus TB Terbanyak di Dunia, 14 Orang Meninggal Setiap Jam
Health
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Cegah Penularan TB di Fasilitas Kesehatan, Ini Langkah yang Disarankan Dokter
Health
196 Anak Keracunan, Pemprov Jateng Hentikan Sementara MBG di Sragen
196 Anak Keracunan, Pemprov Jateng Hentikan Sementara MBG di Sragen
Health
Kemenkes Kirim Tim dan Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu
Kemenkes Kirim Tim dan Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu
Health
Dokter: Masker Wajib bagi Tenaga Kesehatan saat Tangani Pasien TBC
Dokter: Masker Wajib bagi Tenaga Kesehatan saat Tangani Pasien TBC
Health
Kekerasan di RSUD Sekayu: Menjaga Dokter, Menjaga Sistem Kesehatan
Kekerasan di RSUD Sekayu: Menjaga Dokter, Menjaga Sistem Kesehatan
Health
BRIN Pastikan Vaksin mRNA Aman, Tidak Sebabkan Kanker
BRIN Pastikan Vaksin mRNA Aman, Tidak Sebabkan Kanker
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau