Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Faktor yang Memengaruhi Usia Haid Pertama Remaja Putri

Kompas.com - 12/02/2022, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Salah satu ciri-ciri pubertas perempuan secara fisik ditandai dengan haid pertama atau menarche.

Usia haid pertama remaja putri ini bisa berbeda-beda, tergantung beberapa faktor seperti tingkat stres sampai status kesehatan.

Sebelum menyimak beberapa faktor tersebut, kenali dulu berapa usia haid pertama kebanyakan remaja putri.

Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?

Berapa usia haid pertama remaja putri?

Kebanyakan remaja putri di Indonesia mendapatkan haid pertama atau menarche di usia 12,96 tahun atau nyaris 13 tahun.

Temuan tersebut merujuk studi Usia Menarche Perempuan Indonesia Semakin Muda: Hasil Analisis Riskesdas 2010 yang dimuat di Jurnal Kesehatan Reproduksi 2019.

Menurut penelitian yang mengamati 79.026 perempuan itu, rata-rata usia menarche remaja putri menunjukkan tren lebih muda, apabila dibandingkan kebanyakan remaja putri pada pertengahan abad ke-19.

Usia menarche pada pertengahan abad ke-19 berkisar antara 16 tahun sampai 17 tahun.

Berdasarkan penelitian dari 67 negara yang diterbitkan antara 1960-an dan 1990-an, usia rata-rata haid pertama dilaporkan 13,53 tahun.

Meskipun ada patokan rata-rata menarche, usia menstruasi pertama remaja putri bisa bervariasi dan masih dianggap normal ketika dimulai usia delapan tahun sampai 15 tahun.

Dilansir dari NHS, perempuan yang belum mendapatkan haid pertama ketika usianya sudah di atas 15 tahun ada baiknya berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Haid Pertama pada Remaja Putri, Ini 3 Hal yang Harus Dilakukan

Faktor yang memengaruhi usia haid pertama

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kapan usia haid pertama remaja putri, antara lain:

  • Faktor keturunan

Dilansir dari WebMD, perempuan yang punya ibu, nenek, saudara perempuan dengan haid pertama di atas usia 15 tahun berisiko mengalami haid pertama terlambat dibandingkan sebayanya.

  • Berat badan

Berat badan rendah atau berlebih sama-sama bisa menyebabkan haid pertama terlambat dibandingkan kebanyakan remaja putri lainnya. Pasalnya, berat badan tidak ideal dapat memengaruhi kadar hormon reproduksi.

  • Aktivitas olahraga

Remaja putri yang terlalu aktif bergerak atau menjalani aktivitas olahraga berlebihan cenderung mengalami menstruasi pertama terlambat dibandingkan kebanyakan perempuan lainnya. Kondisi ini biasanya dialami atlet belia.

Baca juga: 10 Penyebab Darah Haid Sedikit, Bisa Faktor Usia sampai Penyakit

  • Tingkat stres

Tingkat stres yang tinggi bisa menunda usia haid pertama remaja putri. Stres ini bisa berasal dari masalah keluarga, hubungan dengan teman, tekanan akademik, atau masalah lainnya.

  • Efek samping obat tertentu

Jenis obat tertentu seperti obat kemoterapi, tekanan darah tinggi, alergi, atau depresi terkadang bisa memengaruhi hormon reproduksi, sehingga haid pertama jadi terlambat.

  • Gangguan organ reproduksi

Di beberapa kasus, ganggguan organ reproduksi di vagina, ovarium, saluran tuba, atau rahim bisa menyebabkan remaja putri tak kunjung mendapatkan haid pertama.

  • Masalah kesehatan lainnya

Masalah kesehatan seperti gangguan hormon atau masalah genetik juga bisa memengaruhi usia haid pertama cenderung terlambat, atau justru jadi penyebab anak terlalu cepat datang bulan.

Baca juga: 10 Tanda-tanda PMS (Pre-menstrual Syndrome) Jelang Haid

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
temen sd saya haid mulai masuk kelas 4, saat itu dibilang pubernya cepet banget padahal kalau menurut artikel ini, it's quite normal karena waktu itu usianya sudah 12 tahun, dan tampak lebih dewasa dibanding teman2 yg lain jdi sepertinya semua faktor tdi masuk kriteria #jernihberkomentar

Terkini Lainnya
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Health
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Health
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Health
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
Health
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
Health
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
BrandzView
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Health
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Health
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Health
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik dengan Klaim Menyesatkan dan Langgar Norma Kesusilaan
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik dengan Klaim Menyesatkan dan Langgar Norma Kesusilaan
Health
Studi: Olahraga Intens Bisa Tekan Pertumbuhan Kanker Payudara Sampai 30 Persen
Studi: Olahraga Intens Bisa Tekan Pertumbuhan Kanker Payudara Sampai 30 Persen
Health
 Pakar IPB: Keamanan Pangan Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Pakar IPB: Keamanan Pangan Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Health
Ahli Ungkap Kunci Sukses Latihan: Kombinasi Olahraga dan Nutrisi Seimbang
Ahli Ungkap Kunci Sukses Latihan: Kombinasi Olahraga dan Nutrisi Seimbang
Health
Teknologi Robotik dan Protokol ERAS Tingkatkan Keberhasilan Operasi Lutut
Teknologi Robotik dan Protokol ERAS Tingkatkan Keberhasilan Operasi Lutut
Health
Kasus Suspek Chikungunya 2025 Meningkat, Jawa Barat Catat Angka Tertinggi
Kasus Suspek Chikungunya 2025 Meningkat, Jawa Barat Catat Angka Tertinggi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau