Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Rambut kemaluan adalah rambut yang tumbuh di sekitar area genital dan setiap orang akan memilikinya setelah pubertas.

Namun, setiap orang memiliki keputusan yang berbeda-beda tentang apakah akan mencukurnya atau tidak.

Beberapa orang lebih suka membiarkan rambut kemaluan tumbuh, sebagian lainnya memilih untuk mencukurnya.

Namun, adakah risiko dari mencukur rambut kemaluan?

Mengutip Healthline, ada beberapa risiko terkait tindakan mencukur rambut kemaluan, yaitu:

Baca juga: 8 Cara Aman Potong Rambut Kemaluan Pria untuk Hindari Ruam

1. Luka

Mencukur rambut kemaluan sangat umum memiliki risiko mengalami luka.

Sebuah studi pada 2017 melaporkan bahwa 25,6 persen orang yang mencukur rambut kemaluannya mengalami luka selama atau setelah melakukannya.

Dalam studi tersebut, luka tersebut cenderung ringan. Jarang ada kasus luka yang memerlukan perhatian medis.

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

2. Infeksi

Mencukur rambut kemaluan juga dapat membuat seseorang lebih rentan terinfeksi penyakit, seperti infeksi saluran kemih (ISK), vaginitis, dan infeksi jamur.

Mencukur rambut kemaluan juga dapat mengiritasi kulit, sehingga menyebabkan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.

3. Bisul

Dalam kasus yang jarang terjadi, mencukur rambut kemaluan dapat menyebabkan munculnya bisul dari bakteri Staphylococcus di area genital.

Bisul dapat berkembang dari iritasi kulit dan infeksi, seperti selulitis dan folikulitis.

Bisul biasanya dimulai dengan munculnya benjolan merah tepat di bawah permukaan kulit, tidak sedalam abses.

Bisul tersebut mungkin berisi nanah.

Baca juga: Kutu Kemaluan

4. Abses

Seperti halnya bisul, abses cenderung berkembang dari iritasi yang disebabkan oleh metode mencukur rambut kemaluan.

Abses adalah infeksi dalam di bawah kulit yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan.

Baca juga: Canggung tapi Tetap Berdampingan dengan Aldi Bragi Saat Menikahkan Anak, Ikke Nurjanah: Buat Kebahagiaan Dira

Penelitian terbatas menunjukkan bahwa mencukur rambut kemaluan dikaitkan dengan peningkatan risiko IMS.

Dalam satu studi pada 2017, orang-orang yang mencukur rambut kemaluan mereka lebih mungkin melaporkan pernah mengalami IMS selama hidup mereka, dibandingkan dengan yang tidak mencukurnya.

Terlepas dari hubungan ini, lebih banyak bukti diperlukan untuk menentukan apakah mencukur rambut kemaluan berkontribusi pada peningkatan risiko IMS.

Beberapa IMS yang telah dikaitkan dengan kebiasaan mencukur rambut kemaluan meliputi:

  • Klamidia
  • Herpes
  • HIV
  • Virus papiloma manusia (HPV)
  • Moluskum kontagiosum
  • Sipilis.

Baca juga: Manfaat Bulu Kemaluan bagi Tubuh

Apa manfaat rambut kemaluan?

Sebenarnya rambut kemaluan memiliki manfaat dasar untuk kesehatan, sehingga tidak harus dicukur.

Mengutip Medical News Today, para peneliti berteori bahwa rambut kemaluan memiliki 3 manfaat utama bagi tubuh manusia, yaitu:

  • Mengurangi gesekan saat berhubungan seks
  • Mencegah bakteri dan mikroorganisme lain menular ke orang lain
  • Menjaga suhu hangat di alat kelamin.

Menurut sebuah studi 2017, rambut kemaluan dapat membantu mengurangi risiko seseorang tertular IMS.

Baca juga: Robert Kiyosaki: Jika Anda Ingin Menjadi Kaya, Berhentilah Berpikir seperti Orang Miskin...

Namun, penelitian tambahan diperlukan untuk membuktikan efek rambut kemaluan dalam mencegah IMS.

Selain itu, rambut kemaluan merupakan tanda fisik kematangan seksual seseorang karena rambut kemaluan muncul setelah seseorang masuk masa pubertas.

Hal itu kemudian dikaitkan dengan teori lain tentang manfaat rambut kemaluan untuk menyebarkan feromon.

Feromon adalah bau yang diproduksi oleh tubuh yang menarik pasangan seksual.

Namun, sebagian besar studi ilmiah yang terkontrol dengan baik belum menunjukkan bukti kuat soal itu.

Baca juga: Amankah Mencukur Bulu Kemaluan dari Segi Kesehatan?

Bagaimana cara merawat rambut kemaluan yang baik?

Mengutip Healthline, ada cara yang bisa dilakukan untuk merawat rambut kemaluan agar organ genital tetap sehat, tanpa perlu mencukurnya, yaitu:

  • Cuci rambut kemaluan dengan air hangat saat mandi.
  • Hindari menggunakan produk beraroma untuk membersihkan area genital, karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH.
  • Usap area genital setelah menggunakan buang air kecil atau buang air besar.
  • Gunakan handuk atau tisu basah (tidak beraroma) saat ingin membersihkan area kemaluan.
  • Selalu keringkan rambut kemaluan setelah dibersihkan.

Baca juga: Cara Mencukur Bulu Kemaluan yang Baik dan Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Kopi Dicampur Santan, Amankah untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB
Kopi Dicampur Santan, Amankah untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi IPB
Health
Keracunan Vitamin B6 Bisa Ganggu Saraf, Begini Penjelasan dan Cara Mencegahnya
Keracunan Vitamin B6 Bisa Ganggu Saraf, Begini Penjelasan dan Cara Mencegahnya
Health
Paparan Blue Light Bisa Rusak DNA Kulit, Dokter: Sunscreen Wajib Digunakan
Paparan Blue Light Bisa Rusak DNA Kulit, Dokter: Sunscreen Wajib Digunakan
Health
Stres Bikin Wajah Kusam dan Bermasalah, Ini Tips Perawatan dari Ahli
Stres Bikin Wajah Kusam dan Bermasalah, Ini Tips Perawatan dari Ahli
Health
Ahli Gizi Ungkap Fakta Nutrisi Telur: Warna Cangkang Bukan Penentu Kesehatan
Ahli Gizi Ungkap Fakta Nutrisi Telur: Warna Cangkang Bukan Penentu Kesehatan
Health
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Siloam Hospital Gelar Digestive Summit 2025, Pamerkan Terobosan Baru untuk Penanganan Masalah Pencernaan
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Jamur Hitam di Rumah Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan Serius, Ini Kata Ahli
Health
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Kanker Ovarium Sering Terdiagnosis di Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Health
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Terlalu Sering Terpapar Suara Keras Bisa Rusak Pendengaran, Ini Saran Dokter THT
Health
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Evaluasi 6 Bulan Program Makan Bergizi Gratis, Pakar Soroti Empat Hal Penting
Health
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Rokok Dapat Sebabkan Stunting pada Anak, Ini Penjelasan Pakar dan Kemenkes
Health
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Mengenal Henti Jantung, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Hulk Hogan
Health
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung, Ini Penjelasan Medisnya
Health
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
PPDS Anestesi Unpad Aktif Lagi, Kemenkes Pastikan Sistem Telah Dibenahi
Health
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
IDAI: Anak Sehat dan Cerdas Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Detik-detik Truk Bantuan Lewati Gerbang Rafah "Otw" ke Gaza
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau