Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Komplikasi Penyakit Asam Lambung Kronis yang Berbahaya

Kompas.com - 21/03/2022, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung kronis atau refluks gastroesofagus (GERD) membuat seseorang sering mengalami makanan/asam dari perut naik kembali (refluks) ke kerongkongan.

Mengutip Cleveland Clinic, naiknya asam lambung disebabkan oleh relaksasi katup sfingter esofagus, yang biasanya menutup rapat setelah kita makan.

Jika katup tersebut terbuka di waktu yang tidak seharusnya, maka terjadilah asam lambung naik dari perut ke kerongkongan.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik setelah Covid-19 dan Penyebabnya

Kemudian jika itu terjadi secara berulang, seseorang itu dapat mengalami asam lambung kronis.

Siapa pun dari berbagai usia dapat mengembangkan dan mengalami penyakit asam lambung kronis ini.

Bayi dan anak-anak pun dapat mengalami asam lambung kronis, dengan gejala sebagai berikut:

  • Episode muntah kecil yang sering
  • Menangis berlebihan, tidak mau makan (pada bayi)
  • Kesulitan bernafas
  • Rasa asam sering asam, terutama saat berbaring.
  • Tenggorokan serak.
  • Perasaan tersedak yang dapat membangunkan anak
  • Bau mulut
  • Kesulitan tidur setelah makan, terutama pada bayi.

GERD ini tidak mengancam jiwa atau berbahaya secara langsung, tetapi jika penyakit ini berlangsung lama dan tidak segera diobati, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan berbahaya.

Berikut komplikasi penyakit asam lambung kronis yang bisa mengancam nyawa:

Baca juga: Kenali 11 Ciri-ciri Asam Lambung Naik

1. Esofagitis

Mengutitp Healthline, refluks asam yang sering dapat memicu peradangan di kerongkongan, suatu kondisi yang dikenal sebagai esofagitis.

Esofagitis membuat seseorang merasakan kesulitan dan kesakitan saat menelan. Gejala lain termasuk:

  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Sakit di ulu hati.

Esofagitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan tukak dan striktur esofagus.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan seseorang memiliki risiko terkena kanker kerongkongan.

Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik

2. Ulkus esofagus

Mengutip Healthline, asam lambung dapat merusak lapisan kerongkongan, menyebabkan tukak yang menyakitkan.

Jenis tukak lambung ini dikenal sebagai ulkus esofagus.

Ulkus esofagus dapat menyebabkan gejala, seperti:

  • Sensasi terbakar di area dada
  • Gangguan pencernaan
  • Nyeri saat menelan
  • Mual
  • Sakit di ulu hati
  • Tinja berdarah.

Namun, tidak semua orang yang memiliki tukak lambung memiliki gejala.

Jika tidak diobati, tukak esofagus dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti perforasi esofagus (lubang di kerongkongan) atau tukak berdarah.

Baca juga: Kentang Rebus untuk Penderita Asam Lambung, Boleh atau Tidak?

3. Striktur esofagus

Mengutip Healthline, ketika asam lambung kronis tidak diobati dapat memicu peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal (neoplasia) di kerongkongan.

Akibatnya, kerongkongan bisa menjadi lebih sempit dan lebih ketat.

Kondisi tersebut dikenal sebagai striktur esofagus, yang sering kali membuat orang mengalami kesulitan atau kesakitan untuk menelan.

Baca juga: Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN

Striktur esofagus juga dapat mempersulit makanan dan cairan untuk mengalir dari kerongkongan ke perut, dan pernapasan bisa terasa menyempit.

Dalam beberapa kasus, makanan padat bisa tersangkut di kerongkongan. Ini dapat meningkatkan risiko orang tersedak.

Kemudian jika tidak dapat dengan mudah menelan makanan dan cairan, hal itu dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi.

Baca juga: 10 Cara Mencegah Asam Lambung Naik dengan Gaya Hidup dan Obat

4. Pneumonia aspirasi

Mengutip Healthline, asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut dapat terhirup ke dalam paru-paru.

Jika itu terjadi terus menerus dan dibiarkan, dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.

Pneumonia aspirasi adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan gejala, seperti:

Baca juga: Kejari Jaksel Digugat ke Pengadilan Terkait Eksekusi Silfester Matutina

  • Demam
  • Batuk dalam
  • Sakit dada
  • Sesak napas
  • Mengi
  • Kelelahan
  • Perubahan warna biru pada kulit.

Pneumonia aspirasi juga dapat mengakibatkan kematian, jika tidak ditangani segera.

Perawatan komplikasi penyakit asam lambung kronis ini biasanya melibatkan penggunaan obat antibiotik.

Dalam kasus yang lebih parah dilakukan rawat inap dan perawatan pendukung untuk pernapasan.

Baca juga: Kenali Gejala Silent Reflux, Asam Lambung Naik Diam-diam

5. Esofagus barrett

Mengutip Healthline, kerusakan berkelanjutan pada kerongkongan yang disebabkan oleh asam lambung kronis dapat memicu perubahan seluler pada lapisan kerongkongan.

Dengan esofagus barrett, sel-sel skuamosa yang melapisi esofagus bagian bawah digantikan oleh sel-sel kelenjar.

Sel-sel ini mirip dengan yang melapisi usus kita.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih

Sebanyak 10-15 persen penderita asam lambung kronis mengembangkan kondisi ini.

Komplikasi penyakit asam lambung kronis ini cenderung mempengaruhi pria hampir 2 kali lebih sering dari pada wanita.

Ada sedikit risiko bahwa sel-sel kelenjar ini bisa menjadi kanker dan menyebabkan kanker kerongkongan.

Baca juga: Mengapa Kecemasan Dapat Memperburuk Asam Lambung?

6. Kanker kerongkongan

Mengutip Healthline, orang yang menderita asam lambung kronis berada pada risiko mengalami adenokarsinoma pada kerongkongan.

Adenokarsinoma adalah jenis kanker yang tumbuh di kelenjar mukus dalam tubuh.

Kanker ini mempengaruhi bagian bawah kerongkongan, menyebabkan gejala seperti:

Baca juga: Sosok Konglomerat Muda Pemilik Air Mineral Pristine

  • Kesulitan menelan
  • Penurunan berat badan
  • Sakit dada
  • Batuk
  • Gangguan pencernaan parah
  • Sakit ulu hati parah.

Kanker kerongkongan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Orang biasanya hanya menyadari adanya gejala setelah kanker kerongkongan telah mencapai stadium yang lebih lanjut.

Selain dari komplikasi penyakit asam lambung kronis, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan ini meliputi:

  • Jenis kelamin laki-laki
  • Berusia lebih dari 55 tahun
  • Menggunakan produk tembakau
  • Minum alkohol secara teratur
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Pernah menjalani perawatan radiasi di dada atau perut bagian atas.

Baca juga: Kenapa Asam Lambung Bisa Menyebabkan Batuk?

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Teknologi Robotik dan Protokol ERAS Tingkatkan Keberhasilan Operasi Lutut
Teknologi Robotik dan Protokol ERAS Tingkatkan Keberhasilan Operasi Lutut
Health
Kasus Suspek Chikungunya 2025 Meningkat, Jawa Barat Catat Angka Tertinggi
Kasus Suspek Chikungunya 2025 Meningkat, Jawa Barat Catat Angka Tertinggi
Health
Standar AS untuk Dokter Spesialis Indonesia, Menkes Targetkan Lulus Lebih Cepat
Standar AS untuk Dokter Spesialis Indonesia, Menkes Targetkan Lulus Lebih Cepat
Health
DBD Ancam Anak dan Lansia, Perempuan Diminta Jadi Garda Depan Pencegahan
DBD Ancam Anak dan Lansia, Perempuan Diminta Jadi Garda Depan Pencegahan
Health
Dosen IPB Ungkap Penyebab Ubi Bikin Kentut dan Siapa yang Harus Batasi Konsumsinya
Dosen IPB Ungkap Penyebab Ubi Bikin Kentut dan Siapa yang Harus Batasi Konsumsinya
Health
Viral di TikTok, Perdebatan Soal Tidur Siang Picu Diskusi Soal Kesehatan Mental
Viral di TikTok, Perdebatan Soal Tidur Siang Picu Diskusi Soal Kesehatan Mental
Health
Pakar Minta MBG di Jakarta Dievaluasi, Tekankan Mutu Gizi dan Keamanan Pangan
Pakar Minta MBG di Jakarta Dievaluasi, Tekankan Mutu Gizi dan Keamanan Pangan
Health
Pria 60 Tahun Masuk RS setelah Ganti Garam dengan Natrium Bromida karena Saran ChatGPT
Pria 60 Tahun Masuk RS setelah Ganti Garam dengan Natrium Bromida karena Saran ChatGPT
Health
Minum Teh Setelah Makan Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi, Begini Penjelasan Ahli
Minum Teh Setelah Makan Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi, Begini Penjelasan Ahli
Health
Terlalu Banyak Minum Matcha Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Kata Ahli
Terlalu Banyak Minum Matcha Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Kata Ahli
Health
BPOM Cabut Izin Edar 21 Produk Kosmetik Ilegal, Ini Daftarnya
BPOM Cabut Izin Edar 21 Produk Kosmetik Ilegal, Ini Daftarnya
Health
21 Produk Kosmetik Ditarik dari Pasaran, BPOM Temukan Pelanggaran Komposisi
21 Produk Kosmetik Ditarik dari Pasaran, BPOM Temukan Pelanggaran Komposisi
Health
Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Health
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
WHO dan UNICEF Dorong Cuti Melahirkan Berbayar untuk Dukung Ibu Menyusui
Health
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Smiling Depression: Depresi Tersembunyi yang Berbahaya Jika Tak Segera Ditangani
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau