Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Cacar Monyet, Asal-usul, dan Gejalanya

Kompas.com - 20/05/2022, 19:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber CDC, WHO

KOMPAS.com - Cacar monyet belakangan kembali menjadi perbincangan setelah beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia melaporkan temuan kasus penyakit ini.

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan hewan ke manusia. Gejala penyakit ini mirip dengan penyakit cacar air.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu cacar monyet, asal usul, penyebab, dan gejalanya.
Apa itu cacar monyet?

Baca juga: Kenali Apa itu Flu Singapura, Ciri-ciri, dan Penyebabnya

Apa itu cacar monyet?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae.

Penyakit ini biasanya menyerang orang yang tinggal dekat dengan hutan hujan tropis. Namun, belakangan cacar monyet juga menyerang warga perkotaan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Hewan yang bisa jadi inang atau pembawa virus cacar monyet di antaranya tupai, tikus, dan primata sejenis monyet.

Baca juga: 4 Gejala Flu Singapura yang Perlu Diwaspadai

Asal-usul cacar monyet

Kasus cacar monyet yang menyerang manusia kali pertama ditemukan menyerang anak laki-laki usia sembilan tahun di Republik Demokratik Kongo, pada 1970 silam.

Sejak itu, penyakit sejenis banyak menyerang warga yang tinggal di pedesaan sekitar hutan hujan di Kongo, wilayah Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Wabah cacar monyet berskala besar sempat menerjang Nigeria sejak 2017 lalu, dengan temuan kasus suspek di atas 500 orang, lebih dari 200 orang terkonfirmasi mengidap cacar monyet, dan tiga persen di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

Pada 2003, wabah cacar monyet kali pertama menjangkiti wilayah luar Afrika, yakni terjadi di AS. Menurut ahli, penderita bisa tertular penyakit ini setelah kontak fisik dengan anjing yang terinfeksi cacar monyer.

Dari hasil penyelidikan, hewan ini tertular dari hewan tikus berkantung gambia dan dormice yang diimpor dari Ghana. Dari satu kasus tersebut, cacar monyet menyerang 70 penderita di AS.

Pada medio 2018 sampai Mei 2022, penyakit ini juga dilaporkan menyerang warga di Israel, Inggris, dan negara lainnya. Para ahli hingga kini sedang meneliti sumber infeksi dan pola penularan penyakit ini.

Baca juga: Penyebab Flu Singapura dan Penularannya

Gejala cacar monyet

Dilansir dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar lainnya, yakni:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Sakit punggung
  • Kelenjar getah bening bengkak
  • Badan panas dingin
  • Muncul ruam dan bintik-bintik berisi cairan khas cacar air

Gejala cacar monyet biasanya muncul selang seminggu sampai dua minggu setelah penderita terpapar virus penyebab cacar monter. Penderita bisa merasakan tanda penyakit di atas sekitar dua sampai empat minggu.

Penyakit cacar monyet bisa menular dari satu penderita ke penderita lain lewat kontak erat, terkena cipratan cairan dari saluran pernapasan, terkena luka cacar penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi penyakit.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Cacar secara Alami dan Medis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya
api-2 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Undip Buka Jalur Mandiri 2025, Sekian Uang Pangkal dan UKT Per Semester
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Ironi Ayah dan Anak di Pusaran Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Andai Punya 1 Lot Saham di Bank BCA, Berapa Dividen yang Didapat?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Remaja Joki Strava Raup Rp 300.000 Sekali Lari, Uangnya Buat Jajan dan Ditabung
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil E-Voting Sementara PSI: Bro Ron Pertama, Disusul Kaesang, Mulyono Bontot
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Dicuri, Ratusan Konsumen Terima Paket Berisi Sampah
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Jual Cangkang Telur, Warganet Hasilkan Rp 3,6 Juta per Bulan di Tengah Ekonomi Lesu
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Ciri Orang Cerdas Menurut Psikolog, Einstein, dan Socrates
api-2 . MOST-POPULAR

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau