Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kebiasaan yang Bisa Memicu Kelebihan Berat Badan

Kompas.com - 20/06/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber NHS, Eat This

KOMPAS.com - Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar karena memicu datangnya penyakit lainnya.

Mengutip Eat This, puluhan penelitian telah menemukan bahwa kelebihan berat badan akan:

  • Memperpendek hidup dan menurunkan kualitas hidup
  • Meningkatkan risiko banyak penyakit kronis, seperti: penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, demensia.
  • Meningkatkan kemungkinan sakit parah.

Sejumlah kebiasaan dikaikan sebagai pemicu kelebihan berat badan terjadi, meliputi:

Baca juga: 14 Risiko Penyakit dari Kelebihan Berat Badan yang Harus Diwaspadai

1. Mengkonsumsi banyak kalori

Mengutip Eat This, makan makanan olahan tinggi gula tambahan tidak cepat mengenyangkan tubuh karena cepat terbakar, merusak gula darah, dan hanya mendorong Anda makan lebih banyak.

Menurut Mayo Clinic, orang dengan obesitas mungkin kebiasaan makan lebih banyak kalori sebelum merasa kenyang, merasa lapar lebih cepat, atau makan lebih banyak karena stres atau cemas.

NHS mengatakan lebih jelas lagi bahwa obesitas umumnya disebabkan oleh kebiasaan makan terlalu banyak dan terlalu sedikit bergerak.

Baca juga: Iwan Kurniawan Bicara Saat Dibawa ke Rutan: Saya Tidak Terlibat!

Mengutip NHS, rata-rata pria yang aktif secara fisik membutuhkan sekitar 2.500 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

Rata-rata wanita yang aktif secara fisik membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari.

Jumlah kalori ini mungkin terdengar tinggi, tetapi mudah dicapai jika Anda mengonsumsi jenis makanan tertentu.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

Misalnya, makan hamburger besar, kentang goreng, dan milkshake dapat menghasilkan total 1.500 kalori dengan hanya 1 kali makan.

Mengutip Eat This, kebiasaan minum minuman manis, seperti soda dan jus juga membuat Anda mengkonsumsi lebih banyak kalori yang meningkatkan risiko obesitas.

Menurut Mayo Clinic, orang bisa minum banyak kalori tanpa merasa kenyang, terutama kalori dari alkohol.

Minuman berkalori tinggi lainnya, seperti minuman ringan bergula, dapat berkontribusi pada penambahan berat badan yang signifikan.

Baca juga: Orang dengan Kelebihan Berat Badan Rentan Kena Asam Urat

2. Tidak cukup tidur

Mengutip Eat This, kurang tidur menciptakan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang mendorong makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Kurang tidur mengubah produksi leptin dan ghrelin, dua hormon yang mengatur nafsu makan, dan yang dapat meningkatkan rasa lapar.

Kebiasaan kurang tidur juga tampaknya memperlambat metabolisme dan meningkatkan produksi hormon stres kortisol (yang memberitahu tubuh untuk menyimpan lemak).

Baca juga: Telkomsel Rilis Paket Simpati "Terbaik Untukmu", Tawarkan Kuota Anti-hangus

Orang yang kelelahan kronis juga cenderung kurang berolahraga, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Para ahli menyarankan orang dewasa untuk mendapatkan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk berat badan.

3. Duduk sepanjang hari

Mengutip Eat This, jika Anda memiliki kebiasaan tidak banyak bergerak, Anda dapat dengan mudah memiliki lebih banyak kalori setiap hari dari pada yang Anda bakar melalui olahraga dan aktivitas rutin sehari-hari.

Kebiasaan melihat layar komputer, tablet, dan ponsel adalah aktivitas yang tidak banyak bergerak.

Jumlah jam yang dihabiskan di depan layar sangat terkait dengan penambahan berat badan.

Baca juga: 5 Penyebab Double Chin, Tak Hanya Kelebihan Berat Badan

4. Tidak olahraga teratur

Mengutip Eat This, faktor risiko obesitas yang paling menentukan lainnya adalah kebiasaan olahraga.

Cara untuk menurunkan risiko obesitas dengan signifikan adalah menerapkan kebiasaan olahraga teratur setiap hari.

"Terus aktif dapat membantu orang tetap pada berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan," kata Harvard TH Chan School of Public Health.

Baca juga: Istana Ungkap Respons Prabowo soal Bupati Pati Sudewo yang Bikin Kisruh

Olahraga teratur juga dapat menurunkan risiko:

  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Stroke
  • Tekanan darah tinggi
  • Osteoporosis
  • Kanker
  • Mengurangi stres
  • Meningkatkan suasana hati.

Sehingga, memiliki kebiasaan tidak aktif dapat mengakibatkan hal yang sebaliknya, seperti kelebihan berat badan.

Para ahli menyarankan agar semua orang dewasa melakukan kebiasaan olahraga setidaknya 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berkebun.

Baca juga: 7 Olahraga yang Sesuai untuk Penderita Obesitas

 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
kebiasaan yang sangat kita harus hindari yaitu berlebihan makanan yang kurang bergizi dan terlalu berlemak. untuk menghindari tersebut kita juga bisa melakukan olahraga secara teratur dan rutin. #jernihberkomentar

Terkini Lainnya
PAPDI Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu, Serukan Perlindungan Tenaga Kesehatan
PAPDI Kecam Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu, Serukan Perlindungan Tenaga Kesehatan
Health
Target 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Dikejar, Anggaran Sudah Rp 8,2 Triliun
Target 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Dikejar, Anggaran Sudah Rp 8,2 Triliun
Health
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Makan Dipapah, Menu Tunggal, dan Larangan Telur: Praktik MPASI Tradisional yang Masih Bertahan
Health
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Keluarga Pasien Paksa Dokter RSUD Sekayu Buka Masker, IDI Kawal Proses Hukum
Health
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Health
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Peneliti BRIN Ungkap Ciri dan Risiko Long Covid, Ancaman Kesehatan Pascapandemi
Health
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Protein Hewani Jadi Kunci Cegah Stunting, Ini Penjelasan IDAI
Health
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Waspada Radang Usus pada Anak, Kenali Gejala dan Penanganan Terbarunya
Health
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
79 Ribu Lebih Kasus DBD, Indonesia Tertinggi di ASEAN: Ahli Ingatkan Pencegahan Dini
Health
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
IDAI Ingatkan MPASI Tepat untuk Cegah Stunting, Luruskan Mitos yang Masih Beredar
Health
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Badan Tetap Pegal Meski Sudah Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
BrandzView
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Menjawab Tantangan Global Pemberantasan HIV/AIDS
Health
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Studi: Pandemi Mempercepat Penuaan Otak, Termasuk Orang yang Tidak Terinfeksi Covid-19
Health
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Cana Wellness Hadir di Jakarta, Atasi Burnout ala Tamara Geraldine
Health
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik dengan Klaim Menyesatkan dan Langgar Norma Kesusilaan
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik dengan Klaim Menyesatkan dan Langgar Norma Kesusilaan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau